Bupati Pamekasan Enggan Teken Petisi Tolak Kenaikan BBM
A
A
A
PAMEKASAN - Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, Jawa Timur, kecewa terhadap sikap Bupati Pamekasan Achmad Syafii. Pasalnya, Bupati menolak menandatangani petisi penolakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Syafii berdalih dirinya tidak ingin ikut-ikutan menolak rencana kenaikan harga BBM. Sebab, belum tentu aspirasi yang dibawa pengunjuk rasa tersebut merupakan aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat Pamekasan.
"Saya tidak tahu apakah semua warga Pamekasan menolak harga BBM. Jangan-jangan besok ada masyarakat yang datang lagi mendukung BBM naik," terang Syafii, Jumat (14/11/2014).
Menurut Syafii, pihaknya tetap akan menyampaikan aspirasi dari pengunjuk rasa terkait penolakan rencana kenaikan harga BBM kepada pemerintah pusat. Kemudian, hal itu bisa dijadikan pertimbangan dalam mengeluarkan sebuah kebijakan.
"Kami siap untuk memfasilitasi penyampaian aspirasi dari mahasiswa ini pada pemerintah pusat. Tetapi, pendemo tidak boleh memaksakan kehendak orang lain, itu yang dilarang."
Sementara itu, korlap aksi, Imron, mengaku kecewa terhadap sikap Bupati yang menolak meneken petisi tolak kenaikan harga BBM.
"Kami sengat kecewa pada Bupati. Seharusnya dia bersedia menandatangani petisi tolak rencana kenaikan harga BBM."
Syafii berdalih dirinya tidak ingin ikut-ikutan menolak rencana kenaikan harga BBM. Sebab, belum tentu aspirasi yang dibawa pengunjuk rasa tersebut merupakan aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat Pamekasan.
"Saya tidak tahu apakah semua warga Pamekasan menolak harga BBM. Jangan-jangan besok ada masyarakat yang datang lagi mendukung BBM naik," terang Syafii, Jumat (14/11/2014).
Menurut Syafii, pihaknya tetap akan menyampaikan aspirasi dari pengunjuk rasa terkait penolakan rencana kenaikan harga BBM kepada pemerintah pusat. Kemudian, hal itu bisa dijadikan pertimbangan dalam mengeluarkan sebuah kebijakan.
"Kami siap untuk memfasilitasi penyampaian aspirasi dari mahasiswa ini pada pemerintah pusat. Tetapi, pendemo tidak boleh memaksakan kehendak orang lain, itu yang dilarang."
Sementara itu, korlap aksi, Imron, mengaku kecewa terhadap sikap Bupati yang menolak meneken petisi tolak kenaikan harga BBM.
"Kami sengat kecewa pada Bupati. Seharusnya dia bersedia menandatangani petisi tolak rencana kenaikan harga BBM."
(zik)