Janda Sebatang Kara Ditelantarkan Negara

Kamis, 13 November 2014 - 09:51 WIB
Janda Sebatang Kara Ditelantarkan Negara
Janda Sebatang Kara Ditelantarkan Negara
A A A
WAJO - Senyumnya berkembang, matanya meneteskan air mata. Ekspresi itu diperlihatkan Tenri, nenek miskin di Desa Liu Tarumpakae, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, saat mendapatkan bantuan.

Hari ini, hidup Tenri tertolong oleh mie instan, dan sejumlah uang yang diberikan tetangga yang iba kepadanya. Ditemui di rumah panggungnya, di tengah kebun pisang, janda berusia 68 tahun ini tampak sangat merana.

Atap rumah reot itu banyak berlubang, dan bocor ketika hujan turun. Lantainya juga mulai lapuk dimakan usia, dan rawan amblas. Suhu udara yang lembab di dalam rumah membuat penyakit mudah datang, dan menyerang tubuh Tenri yang rentan.

Kala malam tiba, Tentri hidup dalam kegelapan tanpa penerangan listrik. Untuk memasak, dia menggunakan kayu bakar. Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah daerah telah memutus pemberian bantuan uang dan beras miskin untuknya.

Pelan-pelan namun pasti, terputusnya bantuan dari pemerintah membunuh Tentri. Namun begitu, masih ada yang peduli dengan nenek ini. Mereka adalah para budiman, dan dermawan di lingkungan sekitar rumahnya.

Bantuan dari merekalah, yang membuat Tentri masih hidup hingga kini. Seperti diperlihatkan oleh Rahma, warga sekitar yang memberikan bantuan mie dan sejumlah uang. Rahma mengaku, hatinya terketuk untuk terus membantu Tentri.

Kunjungan pertama sejak beberapa tahun terakhir itu membuat Tenri bersedih. Dia tidak pernah menyangka, bahwa masih ada orang yang peduli dengannya. Kendati sebentar, kedatangan tamu itu sangat menyenangkan hatinya.

Menjelang petang, tamunya pun bergegas pulang. Tenri lalu menyalakan pelitanya, dan menyimpannya di atas lantai. Saat kunjungan itu, nenek Tenri sedang demam. Suhu tubuhnya meningkat. Dia lalu merebahkan tubuhnya di pembaringan.

Namun begitu, Tenri tidak lantas tidur. Dia hanya tidak kuat berlama-lama berdiri, dan duduk. Matanya terlihat sangat sayup. Bahkan, sudah sejak beberapa hari ini nenek Tenri sudah tidak memasak. Tenaganya mulai habis.

Tenri merupakan satu di antara banyak janda yang hidup sebatang kara, tanpa keluarga, dan ditelantarkan negara. Hingga kini, hanya uluran tangan para tetangga sajalah hidupnya bergantung.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7581 seconds (0.1#10.140)