Pejuang Kanker Butuh Pendonor Trombosit
A
A
A
MEDAN - Sepuluh anak-anak “pejuang kanker” tampak asyik bermain sambil membuat origami disela aksi donor darah bersamaan dengan seminar “Deteksi Kanker Secara Dini” dan HUT pertama Komunitas Apheresis Medan di Aula Politeknik Negeri Medan, kemarin.
Anak-anak penderita kanker ini hadir untuk menyosialisasikan ke masyarakat bahwa berjuang untuk penyembuhan penyakitnya, para anak membutuhkan donor darah, khususnya sel trombosit dari pendonor.
“Dalam kegiatan ini, kami juga ingin sosialisasi bahwa donor itu sehat, donor itu membantu banyak orang. Melalui kegiatan ini, kami berharap mendapatkan data orang-orang yang bisa stand by saat adik-adik ini (pejuang kanker) membutuhkan donor trombosit ini,” kata Relawan Komunitas Apheresis Medan Famita Destyana Utari. Anak-anak pejuang kanker ini biasanya berasal dari luar kota dan dari orang-orang tidak mampu yang dirawat di rumah sakit pemerintah.
Mereka tidak mampu mendapatkan kantong darah dari Palang Merah Indonesia (PMI), karena harus mengeluarkan dana sekitar Rp36.000 per kantong. Ketua Pelaksana Aksi Donor Darah Medan Wilson Budhiyanto mengatakan kegiatan bertema “Dengan Donor Darah, Kita Tunjukkan Anak Medan Peduli Sesama” ini merupakan bentuk komitmen untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya warga Medan.
“Dalam kegiatan ini kami didukung oleh lebih dari 50 komunitas Medan lainnya, di antaranya Yayasan Onkologi Anak Medan, Persatuan Donor Darah Indonesia Sumut, komunitas peduli sosial Lions Club, Komunitas Pendonor Aferesis Medan, dan SOHO Global Health,” ungkapnya. Donor apheresis adalah sebuah metode donor darah merah dipisahkan dengan sel darah putih.
Trombosit ini berguna dalam proses pembekuan darah dan meningkatkan respons daya tahan tubuh. Karena itu, pasien yang terganggu sistem pembekuan darahnya, seperti mereka yang mendapatkan pengobatan dengan cara radiasi (penderita kanker), sangat membutuhkan trombosit guna mendukung proses penyembuhan.
Head of Public Relations & General Services SOHO Global Health Widi Nugroho Sahib menuturkan, pihaknya memilih ikut mendukung kegiatan ini lantaran kegiatan komunitas pemuda-pemudi Medan itu sangat mengedukasi masyarakat. Komunitas Apheresis Medan mendukung penderita kanker, terutama anak-anak.
“Dan ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus memberikan yang terbaik dalam hal kesehatan bagi masyarakat,” tandasnya.
Siti amelia
Anak-anak penderita kanker ini hadir untuk menyosialisasikan ke masyarakat bahwa berjuang untuk penyembuhan penyakitnya, para anak membutuhkan donor darah, khususnya sel trombosit dari pendonor.
“Dalam kegiatan ini, kami juga ingin sosialisasi bahwa donor itu sehat, donor itu membantu banyak orang. Melalui kegiatan ini, kami berharap mendapatkan data orang-orang yang bisa stand by saat adik-adik ini (pejuang kanker) membutuhkan donor trombosit ini,” kata Relawan Komunitas Apheresis Medan Famita Destyana Utari. Anak-anak pejuang kanker ini biasanya berasal dari luar kota dan dari orang-orang tidak mampu yang dirawat di rumah sakit pemerintah.
Mereka tidak mampu mendapatkan kantong darah dari Palang Merah Indonesia (PMI), karena harus mengeluarkan dana sekitar Rp36.000 per kantong. Ketua Pelaksana Aksi Donor Darah Medan Wilson Budhiyanto mengatakan kegiatan bertema “Dengan Donor Darah, Kita Tunjukkan Anak Medan Peduli Sesama” ini merupakan bentuk komitmen untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya warga Medan.
“Dalam kegiatan ini kami didukung oleh lebih dari 50 komunitas Medan lainnya, di antaranya Yayasan Onkologi Anak Medan, Persatuan Donor Darah Indonesia Sumut, komunitas peduli sosial Lions Club, Komunitas Pendonor Aferesis Medan, dan SOHO Global Health,” ungkapnya. Donor apheresis adalah sebuah metode donor darah merah dipisahkan dengan sel darah putih.
Trombosit ini berguna dalam proses pembekuan darah dan meningkatkan respons daya tahan tubuh. Karena itu, pasien yang terganggu sistem pembekuan darahnya, seperti mereka yang mendapatkan pengobatan dengan cara radiasi (penderita kanker), sangat membutuhkan trombosit guna mendukung proses penyembuhan.
Head of Public Relations & General Services SOHO Global Health Widi Nugroho Sahib menuturkan, pihaknya memilih ikut mendukung kegiatan ini lantaran kegiatan komunitas pemuda-pemudi Medan itu sangat mengedukasi masyarakat. Komunitas Apheresis Medan mendukung penderita kanker, terutama anak-anak.
“Dan ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus memberikan yang terbaik dalam hal kesehatan bagi masyarakat,” tandasnya.
Siti amelia
(ars)