14 Desa di Purwakarta Rawan Longsor

Senin, 10 November 2014 - 14:17 WIB
14 Desa di Purwakarta Rawan Longsor
14 Desa di Purwakarta Rawan Longsor
A A A
PURWAKARTA - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Purwakarta menyatakan 14 desa di wilayah Purwakarta rawan terjadi gerakan tanah yang berpotensi longsor saat musim penghujan. Kondisi ini menilik sebagian wilayah Purwakarta terdiri dari tanah lempung.

"Kendati hujan yang turun belum terlalu intens, kami sengaja jauh-jauh hari mewaspadai bencana alam yang diakibatkan dari pergantian musim kemarau ke musim penghujan. Dari pemetaan kami, ada 14 desa yang rawan longsor,” kata Kepala Dinas ESDM Purwakarta, Tarsamana Wawan Setiawan, Senin (10/11/2014).

Ke 14 desa tersebut yakni Cianting, Sukajaya, Cijantung, dan Panyindangan (Kecamatan Sukatani). Kemudian Desa Sukadami, Ciawi, dan Taringgul Tonggoh (Kecamatan Wanayasa).

Selain itu, Desa Salam Mulya (Kecamatan Pondoksalam), Parakan Lima dan Cisalada (Kecamatan Jatiluhur), Sawit (Kecamatan Darangdan), Ciherang, Cidahu, dan Kertajaya (Kecamatan Pasawahan).

"Tak hanya di 14 desa, dua kelurahan di Kecamatan Purwakarta pun masuk pemetaan daerah rawan longsor. Masing-masing Kelurahan Sindangkasih dan Nagri Kidul," jelasnya.

Dia menjelaskan, karakteristik tanah jenis lempung adalah jika terkena panas akan berubah seperti pasir, tapi jika terkena hujan rentan terbawa arus. Selain itu, banyak terdapat kontur tanah yang labil.

Seperti di Desa Pamoyanan, Kecamatan Plered. Beberapa titik daerah tersebut terindikasi rawan longsor.

Wawan menjelaskan, di Purwakarta terdapat tiga jenis zona gerakan tanah yang ditandai dalam peta.

Yakni zona biru (kerentanan gerakan tanah rendah), zona kuning (kerentanan gerakan tanah sedang), dan Zona Merah (kerentanan gerakan tanah tinggi).

“Dari semua wilayah itu paling diantisipasinya adalah zona merah dan kuning. Ke-14 desa tersebut masuk ke wilayah zona merah. Sedangkan untuk wilayah yang masuk zona kuning hampir merata di semua kecamatan,” jelasnya.

Dia menambahkan, selain peristiwa longsor, yang perlu diwaspadai adalah bencana angin puting beliung. Karena hampir seluruh kecamatan berpotensi terjadi bencana tersebut.

“Mudah-mudah tahun ini tak terjadi bencana alam. Tapi kewaspadaan memang perlu,” tandas dia.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5581 seconds (0.1#10.140)