Calo BPJS Berkeliaran di Garut
A
A
A
GARUT - Praktik percaloan mewarnai pembuatan kartu BPJS Kesehatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Selain karena tidak mengetahui mekanisme proses pembuatan, jasa calo juga digunakan masyarakat yang enggan susah mengurus administrasinya.
Pendi (48) seorang warga Kampung Keresek, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Garut, mengaku terpaksa menggunakan jasa seorang calo saat akan mengurus kartu BPJS. Alasannya dirinya harus segera membuat kartu BPJS.
“Saya sudah jauh-jauh datang dari Cibatu ke kantor BPJS Jalan Siliwangi Garut. Namun katanya kuota pendaftar sudah habis dan saya diharuskan kembali ke kantor besok pagi. Akan tetapi, saat saya keluar kantor ada seseorang yang menawari jasa membuat kartu BPJS singkat. Karena kepentingan berobat yang mendesak, saya pun tertarik akan tawaran itu,” tuturnya, Senin (10/11/2014).
Adu tawar harga jasa pengurusan kartu BPJS pun terjadi antara Pendi dengan calo tersebut.
Akhirnya mereka sepakat, kartu BPJS bisa segera di tangan jika dia membayar uang senilai Rp175.000.
“Setelah harganya disepakati dan saya menyerahkan berkas persayaratan kepadanya, dia langsung bekerja. Dalam waktu kurang lebih sekitar 2 jam, kartu BPJS sudah saya miliki,” ujarnya.
Seorang warga lain asal Kampung Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Bowo (27), menuturkan hal serupa.
Dia pernah menggunakan jasa calo dalam pembuatan kartu BPJS di RSUD dr Slamet Garut.
“Dulu saya pernah menggunakan jasa calo saat akan berobat di rumah sakit. Itu juga dia tawari dengan iming-iming prosesnya cepat selesai. Karena saya tidak mengerti dan memang memerlukan, saya setuju,” katanya.
Dari informasi yang dihimpun, penawaran jasa pengurusan kartu BPJS ini rupanya tersebar pada sejumlah tempat di Garut.
Beberapa lokasi ini diantaranya adalah tempat foto copy dekat RSUD dr Slamet Garut, rental komputer dekat kantor BPJS Garut, dan tempat cetak foto.
Biasanya para calo memberikan penjelasan terkait sulitnya membuat kartu BPJS. Masyarakat yang enggan ambil pusing, akhirnya lebih memilih menggunakan jasa calon pembuatan kartu BPJS.
Sehingga warga yang tak mau ambil pusing lebih memilih menggunakan jasa para calo.
Pendi (48) seorang warga Kampung Keresek, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Garut, mengaku terpaksa menggunakan jasa seorang calo saat akan mengurus kartu BPJS. Alasannya dirinya harus segera membuat kartu BPJS.
“Saya sudah jauh-jauh datang dari Cibatu ke kantor BPJS Jalan Siliwangi Garut. Namun katanya kuota pendaftar sudah habis dan saya diharuskan kembali ke kantor besok pagi. Akan tetapi, saat saya keluar kantor ada seseorang yang menawari jasa membuat kartu BPJS singkat. Karena kepentingan berobat yang mendesak, saya pun tertarik akan tawaran itu,” tuturnya, Senin (10/11/2014).
Adu tawar harga jasa pengurusan kartu BPJS pun terjadi antara Pendi dengan calo tersebut.
Akhirnya mereka sepakat, kartu BPJS bisa segera di tangan jika dia membayar uang senilai Rp175.000.
“Setelah harganya disepakati dan saya menyerahkan berkas persayaratan kepadanya, dia langsung bekerja. Dalam waktu kurang lebih sekitar 2 jam, kartu BPJS sudah saya miliki,” ujarnya.
Seorang warga lain asal Kampung Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Bowo (27), menuturkan hal serupa.
Dia pernah menggunakan jasa calo dalam pembuatan kartu BPJS di RSUD dr Slamet Garut.
“Dulu saya pernah menggunakan jasa calo saat akan berobat di rumah sakit. Itu juga dia tawari dengan iming-iming prosesnya cepat selesai. Karena saya tidak mengerti dan memang memerlukan, saya setuju,” katanya.
Dari informasi yang dihimpun, penawaran jasa pengurusan kartu BPJS ini rupanya tersebar pada sejumlah tempat di Garut.
Beberapa lokasi ini diantaranya adalah tempat foto copy dekat RSUD dr Slamet Garut, rental komputer dekat kantor BPJS Garut, dan tempat cetak foto.
Biasanya para calo memberikan penjelasan terkait sulitnya membuat kartu BPJS. Masyarakat yang enggan ambil pusing, akhirnya lebih memilih menggunakan jasa calon pembuatan kartu BPJS.
Sehingga warga yang tak mau ambil pusing lebih memilih menggunakan jasa para calo.
(sms)