Musisi Medan Dididik Jadi Musisi Lintas Genre
A
A
A
MEDAN - Workshop Urban Crossover yang digelar di Hermes Place, Jalan Mongonsidi, Medan, Jumat (7/11), mendidik komunitas musik di Kota Medan untuk menjadi musisi lintas genre dan tidak terkotakkotak dengan aliran musiknya.
Workshop Urban Crossover merupakan program lanjutan dari Urban Crossover sebagai bentuk apresiasi terhadap komunitas musik untuk menciptakan kolaborasi antarkomunitas musik lokal dalam mengaransemen musik cross genre tanpa batas. Acara yang juga menjadi wadah para musisi untuk saling kenal dengan musisi lokal ini dihadiri sejumlah musisi ibu kota di antaranya Rieka Roslan, Ali Akbar, dan Indra Aziz.
“Acara ini menjadi wadah bagi kami untuk memperkenalkan konsep musik lintas genre dan agar para musisi di Indonesia tidak terkotak-kotakkan dengan aliran musiknya. Salah satu yang menghambat perkembangan musik di Tanah Air karena kita terlalu membatasi diri dengan genre musik sehingga kita menjadi terkotak-kotakkan,” papar Ali Akbar saat menggelar konferensi pers.
Rieka Roslan menuturkan, komunitas musisi lokal harus mampu mengeksplorasi musik melalui berbagai komponen seperti melodi, struktur, harmoni, dan ritme yang saling berhubungan satu sama lain. Komunitas musik lokal juga ditantang untuk berkolaborasi dengan musisi lain membawakan aransemen musik cross genre. “Semua jenis musik bisa dipadukan menjadi sesuatu yang fresh dan imajinatif,” ujarnya.
Selama workshop berlangsung, pihaknya juga mencoba mengarahkan para komunitas musik di Kota Medan untuk mampu membuat lirik lagu. Sebab, seorang penyanyi diharapkan tidak hanya bisa memiliki suara yang bagus, tapi juga memiliki kemampuan membuat lirik lagu.
“Saya tantang mereka membuat lirik lagu dan kalau bisa mengaransemen ulang sebuah lagu sehingga menghasilkan genre musik yang berbeda dengan aslinya untuk melahirkan inspirasi tanpa batas. Soalnya sebuah lagu itu bisa diubahubah genrenya, seperti rock ke ballad, dan lainnya. Tadi ada juga anak Medan yang mampu memainkan lagu Bento dengan aliran blues,” paparnya.
Untuk mengapresiasi komunitas musik Kota Medan yang memiliki kualitas musik yang baik, Ali Akbar, Rieka Roslan, dan Indra Aziz memberikan kesempatan kepada musisi lokal mengirimkan hasil rekaman suaranya. “Mereka bisa mengirimkan hasil rekaman ke email kami. Kalau memang ada yang super, why not kita carikan jalan keluarnya,” paparnya.
Dicky irawan
Workshop Urban Crossover merupakan program lanjutan dari Urban Crossover sebagai bentuk apresiasi terhadap komunitas musik untuk menciptakan kolaborasi antarkomunitas musik lokal dalam mengaransemen musik cross genre tanpa batas. Acara yang juga menjadi wadah para musisi untuk saling kenal dengan musisi lokal ini dihadiri sejumlah musisi ibu kota di antaranya Rieka Roslan, Ali Akbar, dan Indra Aziz.
“Acara ini menjadi wadah bagi kami untuk memperkenalkan konsep musik lintas genre dan agar para musisi di Indonesia tidak terkotak-kotakkan dengan aliran musiknya. Salah satu yang menghambat perkembangan musik di Tanah Air karena kita terlalu membatasi diri dengan genre musik sehingga kita menjadi terkotak-kotakkan,” papar Ali Akbar saat menggelar konferensi pers.
Rieka Roslan menuturkan, komunitas musisi lokal harus mampu mengeksplorasi musik melalui berbagai komponen seperti melodi, struktur, harmoni, dan ritme yang saling berhubungan satu sama lain. Komunitas musik lokal juga ditantang untuk berkolaborasi dengan musisi lain membawakan aransemen musik cross genre. “Semua jenis musik bisa dipadukan menjadi sesuatu yang fresh dan imajinatif,” ujarnya.
Selama workshop berlangsung, pihaknya juga mencoba mengarahkan para komunitas musik di Kota Medan untuk mampu membuat lirik lagu. Sebab, seorang penyanyi diharapkan tidak hanya bisa memiliki suara yang bagus, tapi juga memiliki kemampuan membuat lirik lagu.
“Saya tantang mereka membuat lirik lagu dan kalau bisa mengaransemen ulang sebuah lagu sehingga menghasilkan genre musik yang berbeda dengan aslinya untuk melahirkan inspirasi tanpa batas. Soalnya sebuah lagu itu bisa diubahubah genrenya, seperti rock ke ballad, dan lainnya. Tadi ada juga anak Medan yang mampu memainkan lagu Bento dengan aliran blues,” paparnya.
Untuk mengapresiasi komunitas musik Kota Medan yang memiliki kualitas musik yang baik, Ali Akbar, Rieka Roslan, dan Indra Aziz memberikan kesempatan kepada musisi lokal mengirimkan hasil rekaman suaranya. “Mereka bisa mengirimkan hasil rekaman ke email kami. Kalau memang ada yang super, why not kita carikan jalan keluarnya,” paparnya.
Dicky irawan
(ars)