Tugas Akhir, Mahasiswa Udinus Pamerkan Game Edukasi

Jum'at, 07 November 2014 - 01:07 WIB
Tugas Akhir, Mahasiswa...
Tugas Akhir, Mahasiswa Udinus Pamerkan Game Edukasi
A A A
SEMARANG - Untuk memenuhi tugas akhir, 26 mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Komunikasi (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, memamerkan inovasinya di ruang gallery kampus tersebut, Kamis (6/11/2014).

Beberapa karya yang dipamerkan antara lain game edukasi, multimedia, serta desain iklan atau advertising. Salah satu mahasiswa semester akhir, Ariyadi, memamerkan game edukasi bernama Atlas War. Atlas War besutannya merupakan game yang mengisahkan tentang pertempuran lima hari yang terjadi di Semarang.

"Untuk membuat game ini, saya bekerja sama dengan Museum Mandala Bhakti untuk menselaraskan data-data sejarahnya," ujarnya di sela pameran.

Dia memilih membuat game tersebut karena banyak generasi muda, terutama siswa-siswa SD banyak yang tidak mengetahui sejarah perang lima hari di Semarang. "Saya sudah survei di tiga sekolah SD dan saya dapati banyak dari mereka tidak tahu apa itu perang lima hari di Semarang. Makanya saya buat game ini," katanya.

Di dalam game tersebut, permainan yang dilakukan sangat sederhana, yakni bagaimana menyelamatkan Mr Wongsonegoro yang pada masa perjuangan itu diculik pasukan Jepang. Untuk memenangkan peperangan, Mr Wongsonegoro harus diselamatkan lebih dulu.

"Ada adegan tembak-menembak, namun tidak banyak kekerasan di dalamnya karena game ini untuk anak-anak. Permainannya ada lima level yang harus dilalui," bebernya.

Rencananya, game tersebut akan dipasarkan secara luas melalui playstore agar dapat dimainkan melalui smartphone. "Tapi nanti saya koordinasi dulu dengan pihak museum (Mandala Bhakti). Yang jelas, game ini akan dipasang juga di museum agar bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak ketika berkunjung" paparnya.

Game lain yang dipamerkan adalah Keep It Clean yang diciptakan oleh Rufaida Ayu Ardiningrum yang juga mahasiswi semester akhir. Pada game tersebut terdapat tiga level yang harus dimainkan.

"Kalau game saya ini lebih mengajak anak-anak agar menjaga wilayah sungai dari sampah. Makanya permainannya adalah bagaimana menjaga sungai dari sampah-sampah yang akan jatuh atau dibuang ke sungai. Kalau berhasil menghalau sampah yang akan dibuang ke sungai poinnya bertambah, sebaliknya jika banyak sampah yang jatuh ke sungai, maka kalah," tukasnya.

Kahumas Udinus Agus Triyono, selain kedua game tersebut, masih banyak game-game edukasi lainnya yang dipamerkan oleh para mahasiswa. "Totalnya ada delapan game edukasi yang dipamerkan, selebihnya adalah multimedia dan karya advertising," ungkapnya.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0981 seconds (0.1#10.140)