Mubes IX Pemuda Pancasila Dihadiri 3.500 Kader
A
A
A
MALANG - Sekitar 3.500 kader Pemuda Pancasila (PP) menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) IX yang diselenggarakan di The Singhasari Resort, Jalan Ir Soekarno, Kota Batu, Jawa Timur. Acara mubes ini berlangsung tanggal 6-8 November 2014.
Ketua Organizing Committee Mubes IX PP Eddy Rumpoko mengatakan, dari 3.500 kader itu, sebanyak 1.400 merupakan utusan pengurus pusat, pengurus wilayah, dan pengurus daerah.
"Sisanya penggembira," kata Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Kamis (6/11/2014).
Ketua Umum PP Japto Japto Soerjosoemarno menginformasikan, salah satu agenda penting Mubes adalah pentingnya mengembalikan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai naskah aslinya.
Japto mengatakan, sejak adanya perubahan UUD 1945, Bangsa Indonesia kian terpuruk. Kapitalisme, liberalisme, serta korupsi kian menjadi di Indonesia. Sedangkan jati diri bangsa yang dibangun para pendiri perlahan hilang.
"Ini berpengaruh pada produk undang-undang yang dikeluarkan yang hanya pro asing," kata Japto.
Ia menambahkan, budaya gotong royong serta bhinneka tunggal ika sudah digerogoti kelompok yang hanya mencari keuntungan. Para wakil rakyat yang terpilih hanya membawa kepentingan kelompok, bukan aspirasi rakyat.
Karenanya, dalam mubes kali ini, kata Japto, PP ingin melakukan perubahan dengan program-program dihasilkan dari mubes untuk diaplikasikan kepada masyarakat.
Sejumlah tokoh nasional dijadwalkan hadir dalam pembukaan Mubes IX PP ini.
Ketua Organizing Committee Mubes IX PP Eddy Rumpoko mengatakan, dari 3.500 kader itu, sebanyak 1.400 merupakan utusan pengurus pusat, pengurus wilayah, dan pengurus daerah.
"Sisanya penggembira," kata Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Kamis (6/11/2014).
Ketua Umum PP Japto Japto Soerjosoemarno menginformasikan, salah satu agenda penting Mubes adalah pentingnya mengembalikan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai naskah aslinya.
Japto mengatakan, sejak adanya perubahan UUD 1945, Bangsa Indonesia kian terpuruk. Kapitalisme, liberalisme, serta korupsi kian menjadi di Indonesia. Sedangkan jati diri bangsa yang dibangun para pendiri perlahan hilang.
"Ini berpengaruh pada produk undang-undang yang dikeluarkan yang hanya pro asing," kata Japto.
Ia menambahkan, budaya gotong royong serta bhinneka tunggal ika sudah digerogoti kelompok yang hanya mencari keuntungan. Para wakil rakyat yang terpilih hanya membawa kepentingan kelompok, bukan aspirasi rakyat.
Karenanya, dalam mubes kali ini, kata Japto, PP ingin melakukan perubahan dengan program-program dihasilkan dari mubes untuk diaplikasikan kepada masyarakat.
Sejumlah tokoh nasional dijadwalkan hadir dalam pembukaan Mubes IX PP ini.
(zik)