Adopsi Motif Batik di Apartemen

Rabu, 05 November 2014 - 17:10 WIB
Adopsi Motif Batik di...
Adopsi Motif Batik di Apartemen
A A A
KENTALNYA kebudayaan Jawa khususnya Yogyakarta, menginspirasi pengembang untuk mewujudkan sebuah bangunan yang tidak hanya mengusung konsep modern, tetapi juga memasukkan unsur tradisi di dalamnya.

Ini pula yang berusaha diangkat oleh PT Bukit Alam Permata, dengan mengadopsi motif batik dalam bangunan apartemen Uttara The Icon.

Bekerja sama dengan DP Architects Singapore, pengembang yang masih memiliki hubungan emosional dengan Yogyakarta itu, berusaha mengangkat nilai - nilai budaya tradisional Jawa dalam aplikasi desain bangunannya. Hal itu bisa terlihat dari fasad atau tampak depan bangunan, yang begitu jelas memasukkan unsur batik terutama motif batik Parang Rusak.

“Unsur tradisi ini bisa dilihat dari fasad bangunan. Yang mengadopsi motif batik Parang Rusak,” ujar Manager Project Uttara The Icon Swastiko AD Sasongko. Perihal detil ornamen bangunan, pihaknya mengawali dari ornamen batik Yogyakarta yang memang indah dan menarik.

Selain itu kental akan tradisi Yogyakarta. Hingga kemudian dipilihlah motif batik Parang, yang di dalamnya juga masih terdapat macam-macam klasifikasi Parang. Dan akhirnya diputuskan motif batik Parang Rusak sebagai pilihannya. Di samping motifnya indah, ada nilai filosofi yang terkandung di dalamnya. Yakni kejayaan yang selaras dengan kehidupan manusia. “Dari sini kemudian diambil desainnya dan di-create dalam model dasar bangunan. Motif ini bisa ditemui pada bagian fasad dan teras depan, terutama bagian roof (atap plafon),” jelasnya.

Di sisi lain, dalam bangunan apartemen yang dibangun dengan sejumlah 270 unit dan setinggi sekitar 14 lantai itu juga telah dibenamkan unsur tradisi wayang kulit dalam dasar bangunannya. Ini tampak dari sisi selatan dan utara bangunan yang dibuat seolah seperti wujud fisik dan bayangannya yang sama persis.

“Walau didesain oleh orang luar namun mereka sangat menghargai tradisi budaya Jawa. Yang diambil dari wayang kulit, bagian depan dan belakang layar wayang diterjemahkan ke dalam bangunan apartemen. Sehingga menciptakan bayangan yang smooth dan halus macam 2D (dua dimensi), dari tampilan depan yang 3D dan kelihatan jelas teksturnya. Di sisi utara masukkan unsur kaca, sedangkan selatan ada tambahan balkonnya,” kata dia.

Meski mengusung gaya minimalis modern dengan perpaduan konsep modern tradisional, pihaknya juga tetap concern dengan lingkungan. Terbukti pada pintu utama apartemen, digunakan bahan kayu yang termasuk recycled material atau material daur ulang. Selain itu, pihaknya juga berusaha mengedukasi penghuni dengan membuat vertical garden di sekeliling bangunan apartemen.

“Uttara The Icon ini memang sengaja dibangun dengan konsep sebagai tempat hunian modern yang kaya akan sentuhan seni budaya, dan peduli dengan lingkungan. Sebisa mungkin kami selalu memperhatikan aspek - aspek untuk melindungi, menghemat, atau meminimalisasikan penggunaan sumber daya alam (SDA) dan energi,” imbuh Perwakilan Direksi PT Bukit Alam Permata selaku pengembang apartemen Uttara The Icon Dandan Jaya Kartika.

Siti estuningsih
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)