Perahu Ditabrak Speedboat, 1 Balita Tewas
A
A
A
MUARAENIM - Seorang Balita ditemukan tewas tenggelam di Sungai Belida ketika perahu dayung yang dinaiki bersama ibunya terbalik usai ditabrak oleh speedboat.
Mayat Badar bocah berumur 4 tahun 6 bulan warga Desa Mulia Abadi, Kecamatan Muara Belida ini, ditemukan setelah hampir setengah hari dilakukan pencarian oleh warga tidak jauh dari lokasi kejadian pada Senin, 3 November 2014.
Sementara ibunya tidak mengalami cidera dalam kejadian tersebut. Kronologis menyebutkan, ibu dan anak tersebut sedang berada diatas perahu dayung hendak menyeberang Sungai Belida.
Tiba-tiba dari arah samping ditabrak oleh speedboat yang dikemudikan Jimi warga setempat. Tabrakan antara perahu dan speedboat tersebut diduga karena terjadi karena jarak pandang hanya beberapa meter akibat kabut asap yang menyelimuti permukaan sungai tersebut.
Camat Muara Belida Budi Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat kejadian diduga korban bersama dengan ibunya hendak bepergian ke suatu tempat dengan menggunakan perahu.
Diakui Budi, warga setempat memang sering menggunakan perahu sebagai alat transportasi. Mengingat desa tersebut terletak dipinggir Sungai Belida.
“Mau kemananya itu kita belum mendapatkan informasi yang jelas, hanya saja memang disana kemana-mana warga selalu menggunakan perahu atau speedboat, karena memang disana daerah perairan, " jelasnya.
Informasi yang didapat pihaknya, usai ditabrak perahu langsung terbalik dan kedua korban tercebut ke sungai.
Ibu korban masih sempat menyelamatkan diri, sedangkan anaknya langsung tenggelam. Pengemudi speedboat sendiri menurutnya sudah berusaha menolong korban.
Hanya saja diduga korban langsung tenggelam ke dasar sungai sehingga tidak bisa diselamatkan.
“Jasad anak itu baru diketemukan ketika ada penyelam khusus dengan alat yang turun langsung, kejadian sekitar pukul delapan pagi dan diketemukan sekitar jam dua siang,” ujarnya.
Kapolsek Gelumbang AKP Mulyono saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya saat ini sudah menahan pengemudi speedboat tersebut.
Alasan pengemudi tersebut, dirinya sama sekali tidak melihat ada perahu yang menyeberang. Karena memang kondisi permukaan sungai tertutup kabut asap sehingg jarak pandang terbatas. Saat kejadian, penumpang dalam speedboat tersebut hanya 1 orang.
"Memang saat kejadian sedang kabut asap jadi jarak pandang sangat terbatas,” tandasnya.
Mayat Badar bocah berumur 4 tahun 6 bulan warga Desa Mulia Abadi, Kecamatan Muara Belida ini, ditemukan setelah hampir setengah hari dilakukan pencarian oleh warga tidak jauh dari lokasi kejadian pada Senin, 3 November 2014.
Sementara ibunya tidak mengalami cidera dalam kejadian tersebut. Kronologis menyebutkan, ibu dan anak tersebut sedang berada diatas perahu dayung hendak menyeberang Sungai Belida.
Tiba-tiba dari arah samping ditabrak oleh speedboat yang dikemudikan Jimi warga setempat. Tabrakan antara perahu dan speedboat tersebut diduga karena terjadi karena jarak pandang hanya beberapa meter akibat kabut asap yang menyelimuti permukaan sungai tersebut.
Camat Muara Belida Budi Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat kejadian diduga korban bersama dengan ibunya hendak bepergian ke suatu tempat dengan menggunakan perahu.
Diakui Budi, warga setempat memang sering menggunakan perahu sebagai alat transportasi. Mengingat desa tersebut terletak dipinggir Sungai Belida.
“Mau kemananya itu kita belum mendapatkan informasi yang jelas, hanya saja memang disana kemana-mana warga selalu menggunakan perahu atau speedboat, karena memang disana daerah perairan, " jelasnya.
Informasi yang didapat pihaknya, usai ditabrak perahu langsung terbalik dan kedua korban tercebut ke sungai.
Ibu korban masih sempat menyelamatkan diri, sedangkan anaknya langsung tenggelam. Pengemudi speedboat sendiri menurutnya sudah berusaha menolong korban.
Hanya saja diduga korban langsung tenggelam ke dasar sungai sehingga tidak bisa diselamatkan.
“Jasad anak itu baru diketemukan ketika ada penyelam khusus dengan alat yang turun langsung, kejadian sekitar pukul delapan pagi dan diketemukan sekitar jam dua siang,” ujarnya.
Kapolsek Gelumbang AKP Mulyono saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya saat ini sudah menahan pengemudi speedboat tersebut.
Alasan pengemudi tersebut, dirinya sama sekali tidak melihat ada perahu yang menyeberang. Karena memang kondisi permukaan sungai tertutup kabut asap sehingg jarak pandang terbatas. Saat kejadian, penumpang dalam speedboat tersebut hanya 1 orang.
"Memang saat kejadian sedang kabut asap jadi jarak pandang sangat terbatas,” tandasnya.
(sms)