Tertib Lalu Lintas Diusulkan Masuk Kurikulum
A
A
A
SUKOHARJO - Polres Sukoharjo membuat terobosan untuk menanamkan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat. Terobosan yang dibuat dengan mengusulkan materi ketertiban dan keselamatan lalu lintas (lalin) di kurikulum pendidikan siswa sekolah dari SD hingga SMA.
”Draf MoU sudah kami sampaikan ke Dinas Pendidikan agar bisa masuk kurikulum. Bupati juga sudah memberikan dukungan terkait usulan ini,” ujar Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai di sela-sela acara Road Show Bus Zebra Cendekia dari Polda Jateng di Stadion Jombor, kemarin.
Di draf MoU tersebut, Polres Sukoharjo mengusulkan agar pendidikan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas diselipkan dalam mata pelajaran (mapel) pendidikan kewarganegaraan (PKn). Polres akan menyiapkan sebuah tim yang khusus memberikan pendampingan terkait program tersebut di sekolah-sekolah.
Ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sangat penting. Untuk itu, harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak, khususnya pelajar. Dengan penanaman sejak dini, diharapkan akan membentuk karakter pelajar untuk selalu tertib berlalu lintas hingga dewasa. ”Saya harap materi pendidikan tertib lalu lintas ini sudah bisa masuk pada semester dua nanti,” ujar Andy.
Dengan masuknya pendidikan lalin dalam kurikulum, Andy berharap dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, selama ini kecelakaan lalu lintas pasti diawali dengan adanya pelanggaran lalu lintas. Sesuai data Korlantas Mabes Polri 2013, terdapat 25.157 jiwa korban kecelakaan lalu lintas. Dari korban tewas tersebut, didominasi oleh usia produktif di bawah usia 40 tahun.
Kapolres juga mengatakan tingginya jumlah korban kecelakaan harus mendapat perhatian serius. Salah satu upaya menekan angka kecelakaan lalin tersebut dengan masuknya pendidikan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas dalam kurikulum di sekolah.
Kapolres berharap pendidikan tentang lalin di sekolah bisa diterapkan di semua jenjang mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK di Sukoharjo. ”Khusus untuk PAUD dan TK sudah kami terapkan, salah satunya membentuk polisi cilik dan drum band ,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo Bambang Sutrisno ketika dikonfirmasi membenarkan adanya rencana kerja sama dengan Polres Sukoharjo terkait pendidikan berlalu lintas. Pada prinsipnya, Disdik menyambut baik rencana dari Polres tersebut.
Sistem pendidikan ketertiban berlalu lintas sangat baik untuk menanamkan karakter siswa sekolah. ”Kami sudah menerima draf kerja sama dari Polres dan sedang kita pelajari,” ujarnya.
Setelah draf MoU selesai dipelajari akan dilanjutkan dengan penandatanganan bersama MoU kerja sama. Bambang belum bisa memastikan kapan rencana tersebut bisa direalisasikan.
Sumarno
”Draf MoU sudah kami sampaikan ke Dinas Pendidikan agar bisa masuk kurikulum. Bupati juga sudah memberikan dukungan terkait usulan ini,” ujar Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai di sela-sela acara Road Show Bus Zebra Cendekia dari Polda Jateng di Stadion Jombor, kemarin.
Di draf MoU tersebut, Polres Sukoharjo mengusulkan agar pendidikan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas diselipkan dalam mata pelajaran (mapel) pendidikan kewarganegaraan (PKn). Polres akan menyiapkan sebuah tim yang khusus memberikan pendampingan terkait program tersebut di sekolah-sekolah.
Ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sangat penting. Untuk itu, harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak, khususnya pelajar. Dengan penanaman sejak dini, diharapkan akan membentuk karakter pelajar untuk selalu tertib berlalu lintas hingga dewasa. ”Saya harap materi pendidikan tertib lalu lintas ini sudah bisa masuk pada semester dua nanti,” ujar Andy.
Dengan masuknya pendidikan lalin dalam kurikulum, Andy berharap dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, selama ini kecelakaan lalu lintas pasti diawali dengan adanya pelanggaran lalu lintas. Sesuai data Korlantas Mabes Polri 2013, terdapat 25.157 jiwa korban kecelakaan lalu lintas. Dari korban tewas tersebut, didominasi oleh usia produktif di bawah usia 40 tahun.
Kapolres juga mengatakan tingginya jumlah korban kecelakaan harus mendapat perhatian serius. Salah satu upaya menekan angka kecelakaan lalin tersebut dengan masuknya pendidikan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas dalam kurikulum di sekolah.
Kapolres berharap pendidikan tentang lalin di sekolah bisa diterapkan di semua jenjang mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK di Sukoharjo. ”Khusus untuk PAUD dan TK sudah kami terapkan, salah satunya membentuk polisi cilik dan drum band ,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo Bambang Sutrisno ketika dikonfirmasi membenarkan adanya rencana kerja sama dengan Polres Sukoharjo terkait pendidikan berlalu lintas. Pada prinsipnya, Disdik menyambut baik rencana dari Polres tersebut.
Sistem pendidikan ketertiban berlalu lintas sangat baik untuk menanamkan karakter siswa sekolah. ”Kami sudah menerima draf kerja sama dari Polres dan sedang kita pelajari,” ujarnya.
Setelah draf MoU selesai dipelajari akan dilanjutkan dengan penandatanganan bersama MoU kerja sama. Bambang belum bisa memastikan kapan rencana tersebut bisa direalisasikan.
Sumarno
(ftr)