Ground Breaking Awal 2015

Minggu, 02 November 2014 - 15:29 WIB
Ground Breaking Awal...
Ground Breaking Awal 2015
A A A
BANDUNG - Pemkot Bandung berupaya mempercepat penyediaan rumah susun alias apartemen untuk kalangan menengah ke bawah.

Ground breaking pem ba - ngunan apartemen kelas ba - wah itu ditarget dimulai awal 2015 di satu lokasi dari 15 yang akan dibangun. “Nah untuk membuat terobosan, Pemkot Bandung telah memerintahkan bidang aset untuk mengumpulkan lokasilokasi yang dianggap siap. Terpilih sekitar 12-15 lokasi di seluruh Kota Ban dung, baik wilayah utara, selatan, barat, maupun timur. Biasanya kan harus dilelang DED (detail engineering design) dulu, lama kan? Saya kumpulkan dulu arsitek hebat di Kota Bandung untuk mem berikan konsep,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Jalan Dalem Kaum kemarin.

Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, konsep yang telah dipaparkan oleh para arsitek akan didampingi oleh Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG). Tim ini bertugas untuk melakukan audit terkait konsep bangunan yang telah diajukan seperti keamanan, jarak, dan desain bangunan. Setelah konsep ini selesai dikerjakan, tutur Emil, akan dibuat DED yang sumber pembiayaannya bisa melalui APBN, APBD, dan dana hibah.

“Nanti setelah konsepnya beres kami akan bikinbuku.” Sehingga gambar minimal sudah siap dalam waktu cepat.Setelah itu buku itu akan saya bawa untuk dibangun. Dana yang digunakan, pertama bisa dari pemerintah pusat (APBN). Kedua, kerja sama dengan pihak ketiga. Ketiga, hibah dari luar negeri, seperti saat kunjungan saya ke Korea (Korea Selatan). Salah satunya kan ada potensi hibah untuk rumah susun,” tu tur Emil.

Menurut dia, pada Maret 2015 minimal satu apar temen sudah siap dibangun. Karena itu TABG ini akan meng audit mana yang paling siap. ”Dengan begini mudah mu dah an bandung jadi percontohan,” ujar dia. Emil mengemukakan, rumah susun ini nanti dibangun dengan konsep ramah ling kung an dan dilengkapi ber a gam fasilitas, mulai taman di atas gedung hingga ruang sosial.

“Semuanya meng gunakan konsep hemat energi termasuk pengaturan cahaya dan uda ra sehingga tidak pengap. Di ba wah gedung ada fasilitas tambahan. Jadi orang bisa sekolah dan ber da gang di situ,” ungkap Emil. Wali Kota mengatakan, kebutuhan rumah susun bagi masyarakat Kota Bandung cukup tinggi. Karena jumlah penduduk Kota Kembang di pre diksi bertambah sebanyak satu juta jiwa dalam 15 tahun ke depan. “Jadi, mereka mau tinggal di mana. Makanya di Kota Ban dung ha rus ada apartemen (rumah susun). Yang ada juga sudah dimaksimalkan.

Hanya masalah pro sedur saja meng e nai siapa yang berhak. Ini yang bikin lama. Yang Sadang Serang lagi diperbaiki oleh tim dari pusat yang saya pushsupaya lebih cepat. Sehingga suatu hari nanti kami mimpi tukang becak juga punya apartemen kalodi Bandung mah,” kata Wali Kota. Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Maryum Sastrakusumah mengatakan, belum dapat memastikan lokasi pertama ground breaking apar temen kelas bawah itu.

Sebab konsep yang telah dipaparkan oleh para arsitek ditinjau ulah oleh TABG. “Setelah ini masih akan di-review oleh TABG. Kami belum bisa dipastikan kapan tahap selanjutnya dilak sanakan. Tapi ditargetkan sebelum akhir tahun konsep sudah final,” kata Maryum.

Dian rosadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1146 seconds (0.1#10.140)