Tiga ABK KM Bintang Makmur Ditemukan Tewas
A
A
A
MEDAN - Tiga anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Bintang Makmur yang tenggelam di Perairan Pulau Berhala, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergei) akhirnya ditemukan tewas, Kamis (30/10/2014).
Ketiga korban tewas tersebut, Arianto Nasution (24) (Nakhoda), Khairul Tarigan (19) (Saudara narkoda) dan Slamat Haidir (19) (Saudara nahkoda) warga Desa Hesa Masjid, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.
Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, jumlah awak kapal apung tersebut berjumlah 15 orang. Tetapi 13 orang lainnya selamat, kecuali nahkoda kapal dan dua saudaranya tewas.
“Meski sudah berhasil dievakuasi tetapi tiga korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,” ujarnya.
Sebelumnya, kapal apung KM Bintang Makmur dikabarkan tenggelam, Senin 27 Oktober lalu sekitar pukul 02.00 WIB.
Tim SAR dari TNI, Polri dan Basarnas diterjunkan ke lokasi untuk menjari korban yang belum ditemukan.
Kasat Pol Air Tanjung Beringin, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Aprizal mengatakan, meski lokasi kejadian masih berada di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin, namun jarak tempuh dari darat menuju lokasi tersebut sekitar 10 mil laut dengan waktu tempuh sekitar empat jam perjalanan.
“Para nelayan pukat apung itu biasanya ramai-ramai kalau berangkat. Sehingga diantara sesama nelayan bisa saling membantu jika terjadi sesuatu. Namun ketiga orang itu belum sempat diselamatkan teman-temannya.Tetapi 12 orang yang sebelumnya ikut bersama rombongannya (korban) berhasil diselamatkan,” tandasnya.
Dia memastikan, hingga kini pihaknya terus memonitor perkembangan insiden tersebut. Dan diketahuinya, korban telah berhasil ditemukan, selanjutnya dievakuasi ke Tanjung Balai
Ketiga korban tewas tersebut, Arianto Nasution (24) (Nakhoda), Khairul Tarigan (19) (Saudara narkoda) dan Slamat Haidir (19) (Saudara nahkoda) warga Desa Hesa Masjid, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.
Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, jumlah awak kapal apung tersebut berjumlah 15 orang. Tetapi 13 orang lainnya selamat, kecuali nahkoda kapal dan dua saudaranya tewas.
“Meski sudah berhasil dievakuasi tetapi tiga korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,” ujarnya.
Sebelumnya, kapal apung KM Bintang Makmur dikabarkan tenggelam, Senin 27 Oktober lalu sekitar pukul 02.00 WIB.
Tim SAR dari TNI, Polri dan Basarnas diterjunkan ke lokasi untuk menjari korban yang belum ditemukan.
Kasat Pol Air Tanjung Beringin, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Aprizal mengatakan, meski lokasi kejadian masih berada di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin, namun jarak tempuh dari darat menuju lokasi tersebut sekitar 10 mil laut dengan waktu tempuh sekitar empat jam perjalanan.
“Para nelayan pukat apung itu biasanya ramai-ramai kalau berangkat. Sehingga diantara sesama nelayan bisa saling membantu jika terjadi sesuatu. Namun ketiga orang itu belum sempat diselamatkan teman-temannya.Tetapi 12 orang yang sebelumnya ikut bersama rombongannya (korban) berhasil diselamatkan,” tandasnya.
Dia memastikan, hingga kini pihaknya terus memonitor perkembangan insiden tersebut. Dan diketahuinya, korban telah berhasil ditemukan, selanjutnya dievakuasi ke Tanjung Balai
(sms)