Lokasi Wisata Kuliner Akan Diseragamkan
A
A
A
PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta akan terus mengembangkan potensi wisata di wilayahnya, terutama pada sektor wisata alam dan kuliner. Untuk kuliner, pemkab akan membuat pola unik pada 2015 mendatang. Salah satunya, penyeragaman bentuk bangunan rumah makan, serta penataan kios-kios penjual makanan.
Kabid Pariwisata Dinas Perhubungan Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Dishub parpostel) Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha mengungkapkan, potensi wisata di Purwakarta cukup banyak. Selain wisata alam, di wilayah kerjanya pun terdapat kuliner khas.
“Makanya, potensi wisata ini harus lebih dikembangkan lagi. Supaya, Purwakarta bisa lebih dikenal di kancah nasional maupun internasional. Minimalnya, dalam hal wisata kuliner,” ujar Norman, kemarin.
Untuk itu, di 2015 mendatang pihaknya akan mulai melakukan penataan di sektor kuliner. Salah satunya, menyelaraskan bangunan yang selama ini dijadikan area penjualan produk khas Purwakarta yang banyak dikunjungi konsumen dari luar daerah.
“Penataan rumah makan ini, akan mulai dilakukan tahun depan. Untuk prototipenya sendiri, kami akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas cipta karya,” jelas dia.
Norman mengaku, selama ini kuliner khas Purwakarta sudah lebih dikenal oleh masyarakat luar daerah. Apalagi, rumah makan yang menjajakan makanan khas daerah itu, yakni sate maranggi. Misalnya Sate Haji Rasta di Cibungur.
Rumah makan yang lokasinya persis berada di jalur utama Purwakarta –Cikampek itu, hampir setiap pekannya penuh sesak oleh pengunjung dari luar kabupaten. Tak hanya itu, pada jam makan siang pun rumah makan ini selalu dipenuhi pegawai kantoran dari perusahaan yang ada di kawasan kota bukit indah (KBI). “Tak hanya di lokasi itu, di beberapa titik pun terdapat rumah makan yang menjajakan makanan khas. Misalnya, Sambel Hejo dan RM Sajolna,” tambah dia.
Norman menambahlan, Selain penataan sektor kuliner, ada pengembangan wisata lain yang akan dilakukan di 2015 mendatang. Salah satunya, membangun taman besar di areal panggung terbuka Situ Buleud. Nantinya, di lokasi itu akan dibuat menjadi miniatur TMII.
Lokasi itu pun, sebut dia, nantinya akan berubah nama menjadi Taman Surawisesa dan menjadi taman pendidikan. Sebab, lokasi tersebut nantinya kan diciptakan menjadi gudang pengetahuan. Jadi, pengunjung yang datang ke tempat tersebut bias berwisata sekaligus belajar. “Intinya, dalam hal ini kami memanfaatkan lahan yang ada supaya lebih menarik dan memilik daya tarik tersendiri,” pungkasnya.
Didin Jalaludin
Kabid Pariwisata Dinas Perhubungan Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Dishub parpostel) Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha mengungkapkan, potensi wisata di Purwakarta cukup banyak. Selain wisata alam, di wilayah kerjanya pun terdapat kuliner khas.
“Makanya, potensi wisata ini harus lebih dikembangkan lagi. Supaya, Purwakarta bisa lebih dikenal di kancah nasional maupun internasional. Minimalnya, dalam hal wisata kuliner,” ujar Norman, kemarin.
Untuk itu, di 2015 mendatang pihaknya akan mulai melakukan penataan di sektor kuliner. Salah satunya, menyelaraskan bangunan yang selama ini dijadikan area penjualan produk khas Purwakarta yang banyak dikunjungi konsumen dari luar daerah.
“Penataan rumah makan ini, akan mulai dilakukan tahun depan. Untuk prototipenya sendiri, kami akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan dinas cipta karya,” jelas dia.
Norman mengaku, selama ini kuliner khas Purwakarta sudah lebih dikenal oleh masyarakat luar daerah. Apalagi, rumah makan yang menjajakan makanan khas daerah itu, yakni sate maranggi. Misalnya Sate Haji Rasta di Cibungur.
Rumah makan yang lokasinya persis berada di jalur utama Purwakarta –Cikampek itu, hampir setiap pekannya penuh sesak oleh pengunjung dari luar kabupaten. Tak hanya itu, pada jam makan siang pun rumah makan ini selalu dipenuhi pegawai kantoran dari perusahaan yang ada di kawasan kota bukit indah (KBI). “Tak hanya di lokasi itu, di beberapa titik pun terdapat rumah makan yang menjajakan makanan khas. Misalnya, Sambel Hejo dan RM Sajolna,” tambah dia.
Norman menambahlan, Selain penataan sektor kuliner, ada pengembangan wisata lain yang akan dilakukan di 2015 mendatang. Salah satunya, membangun taman besar di areal panggung terbuka Situ Buleud. Nantinya, di lokasi itu akan dibuat menjadi miniatur TMII.
Lokasi itu pun, sebut dia, nantinya akan berubah nama menjadi Taman Surawisesa dan menjadi taman pendidikan. Sebab, lokasi tersebut nantinya kan diciptakan menjadi gudang pengetahuan. Jadi, pengunjung yang datang ke tempat tersebut bias berwisata sekaligus belajar. “Intinya, dalam hal ini kami memanfaatkan lahan yang ada supaya lebih menarik dan memilik daya tarik tersendiri,” pungkasnya.
Didin Jalaludin
(ftr)