Belasan Guru di Blitar Keracunan Nasi Konsumsi Rapat
A
A
A
BLITAR - Akibat menyantap nasi kotak konsumsi rapat, sebanyak 17 guru dan keluarga SMP Negeri 1 Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dilarikan ke rumah sakit.
Disusul diare dan mual, suhu tubuh mereka mendadak meningkat yang berakhir dengan muntah, setelah menu nasi campur berlauk kikil, urap sayuran, serta mie goreng merasuk ke dalam pencernaan. Bahkan, musibah ini sempat membuat Eny Nurlaeli, salah seorang guru sempat gontai tak sadarkan diri.
"Saya pingsan di sekolahan saat mengajar. Oleh rekan-rekan langsung dilarikan ke puskesmas untuk di-opname. Kata pihak medis gejala keracunan," tutur Eny kepada wartawan, Rabu (29/10/2014).
Gejala keracunan yang terjadi Selasa malam (28/10) itu berlangsung nyaris bersamaan. Tidak hanya dirasakan para guru, sejumlah anggota keluarga yang mencicipi juga mengalami kondisi yang sama. Dalam selisih waktu yang tidak jauh beda, satu-persatu menjalani perawatan medis.
Informasi yang terhimpun, lima orang dirawat di Puskesmas Kepanjen Kidul, Kota Blitar, delapan orang dilarikan ke RS Syuhada Haji, tiga orang ke RSU Aminah, dan satu orang menginap di RSU Mardi Waluyo Kota Blitar.
"Rapat berlangsung Senin (27/10) siang. Tidak semua nasi dimakan di tempat. Ada teman yang membawanya pulang diberikan ke keluarga," terang Eny.
Nasi kotak itu dipesan dari katering warga yang bertempat tinggal di dekat sekolah. Menurut keterangan Suyono, salah seorang guru SMP Negeri 1 Nglegok, katering terserbut sudah menjadi langganan sekolah.
"Setiap acara rapat kita biasa memesan ke sana. Dan tidak apa apa. Baru kali ini terjadi peristiwa demikian," terangnya. Dugaan sementara, ada salah satu bahan menu makanan yang kedaluarsa.
Muhammad Jaelani, selaku juru bicara Puskesmas Kepanjen Kidul membenarkan bahwa gejala yang dialami pasien adalah keracunan makanan. "Kita sudah memberikan penanganan medis dan kondisi pasien sudah berangsur membaik," ujarnya.
Kasatreskrim Polres Kota Blitar AKP Slamet Riyadi mengaku masih melakukan penyelidikan. Selain memeriksa sejumlah saksi termasuk pemilik katering, petugas telah mengamankan sampel makanan. "Dalam hal ini, kita bekerja sama dengan dinas kesehatan," ujarnya singkat.
Disusul diare dan mual, suhu tubuh mereka mendadak meningkat yang berakhir dengan muntah, setelah menu nasi campur berlauk kikil, urap sayuran, serta mie goreng merasuk ke dalam pencernaan. Bahkan, musibah ini sempat membuat Eny Nurlaeli, salah seorang guru sempat gontai tak sadarkan diri.
"Saya pingsan di sekolahan saat mengajar. Oleh rekan-rekan langsung dilarikan ke puskesmas untuk di-opname. Kata pihak medis gejala keracunan," tutur Eny kepada wartawan, Rabu (29/10/2014).
Gejala keracunan yang terjadi Selasa malam (28/10) itu berlangsung nyaris bersamaan. Tidak hanya dirasakan para guru, sejumlah anggota keluarga yang mencicipi juga mengalami kondisi yang sama. Dalam selisih waktu yang tidak jauh beda, satu-persatu menjalani perawatan medis.
Informasi yang terhimpun, lima orang dirawat di Puskesmas Kepanjen Kidul, Kota Blitar, delapan orang dilarikan ke RS Syuhada Haji, tiga orang ke RSU Aminah, dan satu orang menginap di RSU Mardi Waluyo Kota Blitar.
"Rapat berlangsung Senin (27/10) siang. Tidak semua nasi dimakan di tempat. Ada teman yang membawanya pulang diberikan ke keluarga," terang Eny.
Nasi kotak itu dipesan dari katering warga yang bertempat tinggal di dekat sekolah. Menurut keterangan Suyono, salah seorang guru SMP Negeri 1 Nglegok, katering terserbut sudah menjadi langganan sekolah.
"Setiap acara rapat kita biasa memesan ke sana. Dan tidak apa apa. Baru kali ini terjadi peristiwa demikian," terangnya. Dugaan sementara, ada salah satu bahan menu makanan yang kedaluarsa.
Muhammad Jaelani, selaku juru bicara Puskesmas Kepanjen Kidul membenarkan bahwa gejala yang dialami pasien adalah keracunan makanan. "Kita sudah memberikan penanganan medis dan kondisi pasien sudah berangsur membaik," ujarnya.
Kasatreskrim Polres Kota Blitar AKP Slamet Riyadi mengaku masih melakukan penyelidikan. Selain memeriksa sejumlah saksi termasuk pemilik katering, petugas telah mengamankan sampel makanan. "Dalam hal ini, kita bekerja sama dengan dinas kesehatan," ujarnya singkat.
(lis)