Kekeringan Landa Empat Desa di Kulon Progo
A
A
A
KULON PROGO - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Kulon Progo telah menyebabkan kekeringan di sejumlah kecamatan. Salah satunya, Kecamatan Samigaluh. Setidaknya, ada empat desa dengan jumlah sekitar 1.500 jiwa yang butuh bantuan air bersih.
Empat desa yang mengalami kekeringan ini berada di Desa Sidoharjo, Desa Purwoharjo, Desa Banjarsari, dan Desa Kebonharjo. Total, ada 481 kepala keluarga dengan jumlah jiwa mencapai 1.500 orang.
"Kemarau tahun ini lebih panjang, ini yang membuat kebutuhan air bersih meningkat," jelas Camat Samigaluh Wahyu Pujianto, Rabu (29/10/2014).
Selama ini, warga di empat desa ini mengandalkan air bersih dari beberapa mata air yang ada di Perbukitan Menoreh. Saat ini, sumber mata air tersebut sudah kering dan tidak mengeluarkan air. Warga terpaksa mencari air bersih di bawah atau mengajukan bantuan air bersih.
Untuk mengatasi kebutuhan air ini, pemerintah mendorong kepada warga untuk membangun sarana penampungan air hujan (PAH). Setiap tandon air yang dibangun, diproyeksi bisa menampung air untuk kebutuhan dua bulan.
"Kita sudah sampaikan pada rakor dan kades sepakat. Harapan kita tahun depan sudah mulai dibangun," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Untung Waluyo mengatakan, dari 12 kecamatan di Kulon Progo, ada tujuh kecamatan di daerah pegunungan yang sering dilanda kekeringan, antara lain Kecamatan Kokap, Kecamatan Girimulyo, Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Sentolo, dan Kecamatan Pengasih.
Empat desa yang mengalami kekeringan ini berada di Desa Sidoharjo, Desa Purwoharjo, Desa Banjarsari, dan Desa Kebonharjo. Total, ada 481 kepala keluarga dengan jumlah jiwa mencapai 1.500 orang.
"Kemarau tahun ini lebih panjang, ini yang membuat kebutuhan air bersih meningkat," jelas Camat Samigaluh Wahyu Pujianto, Rabu (29/10/2014).
Selama ini, warga di empat desa ini mengandalkan air bersih dari beberapa mata air yang ada di Perbukitan Menoreh. Saat ini, sumber mata air tersebut sudah kering dan tidak mengeluarkan air. Warga terpaksa mencari air bersih di bawah atau mengajukan bantuan air bersih.
Untuk mengatasi kebutuhan air ini, pemerintah mendorong kepada warga untuk membangun sarana penampungan air hujan (PAH). Setiap tandon air yang dibangun, diproyeksi bisa menampung air untuk kebutuhan dua bulan.
"Kita sudah sampaikan pada rakor dan kades sepakat. Harapan kita tahun depan sudah mulai dibangun," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Untung Waluyo mengatakan, dari 12 kecamatan di Kulon Progo, ada tujuh kecamatan di daerah pegunungan yang sering dilanda kekeringan, antara lain Kecamatan Kokap, Kecamatan Girimulyo, Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Sentolo, dan Kecamatan Pengasih.
(zik)