5 Mobil Ringsek ,1 Orang Luka Parah

Selasa, 28 Oktober 2014 - 16:23 WIB
5 Mobil Ringsek ,1 Orang...
5 Mobil Ringsek ,1 Orang Luka Parah
A A A
MEDAN - Pohon kota kembali tumbang. Kali ini, tidak ada angin tidak ada hujan, pohon asam berdiameter satu meter yang berada di Jalan Teuku Umar, Medan Petisah, tiba-tiba tumbang,Senin (27/10) siang.

Pohon tumbang dan menimpa mobil Toyota Avanza Veloz Veloz nopol BK 1981 QP warna hitam yang tengah melintas, serta empat mobil lain yang terparkir.

Keempat mobil lain yang tertimpa pohon, yakni Suzuki Carry pick up BK 9859 BN, Nissan Evalia putih BK 1087 SI, Toyota Avanza Veloz silver BK 1907 OT, dan Honda City silver metalik BK 1305 SU. Akibat kejadian ini, pengemudi Toyota Avanza Veloz bernama Sri Putri,22, warga Galang, Lubukpakam, Deliserdang, mengalami luka serius di bagian kepala. Putri langsung dilarikan ke Rumah Sakit Materna yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi.

Menurut salah seorang warga yang saat itu berada di lokasi kejadian, Saut Parsaulian,28, pohon asam berukuran besar itu tiba-tiba saja tumbang, padahal siang itu tidak ada angin kencang dan hanya gerimis. “Ada satu perempuan korban karena mobilnya tertimpa pohon saat melintas. Ya hancurlah (mobil) bagian depannya. Enggak lama warga pun membantu mengeluarkan perempuan itu dalam mobil dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Saut.

Sementara Kepala Lingkungan III, Kelurahan Petisah Tengah, MedanPetisah, MYusri, memprediksi usia pohon asam yang ada di JalanTeuku Umar itu sudah belasan tahun. Dia juga tidak menduga ada seorang perempuan yang menjadi korban. “Saat kejadian tidak ada angin kencang tapi memang hujan gerimis saja. Ya pohon itu sudah lama dan seharusnya ditebang saja,” ungkap M Yusri.

Kejadian semacam ini bukan kali pertama terjadi di Medan. Bahkan, dalam bulan ini sudah terjadi dua kali. Kejadian pertama pada Sabtu (18/10) lalu yang mengakibatkan dua orang meninggal. Banyak pihak menyesalkan kejadian ini dan menuding Dinas Pertamanan tidak becus mengurus pohon. Meski begitu, Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, Zulkifli Sitepu, masih berkilah kalau pohon asam yang tumbang di Jalan Teuku Umar itu bukan dikarenakan kurangnya pengawasan pihaknya.

“Kabid Pengawasan itu tetap terus berupaya mengawasi mana pohon yang sudah tua, yang sudah keropos dan pohon yang tidak sehat. Mereka juga sudah bekerja maksimal, mendata dan melaporkannya kepada saya. Lalu saya meminta kepada Kabid yang menangani pohon untuk memangkas dan memotong pohon yang sudah keropos ataupun sudah tua. Namun, pohon tumbang di Jalan Teuku Umar ini kami katakan lebih kepada faktor alam, karena kondisi pohon masih baik meskipun usianya kami perkirakan sudah 40 tahun,” kata Zulkifli.

Menurut dia, pohon tumbang merupakan kejadian di luar kemampuan manusia. Selain faktor alam, kemungkinan juga disebabkan faktor akar pohon yang kering. Sebab, akar pohon terjepit paving blok dan tidak ada resapan air. Akan tetapi, pihaknya tidak bisa mengatasi persoalan ini karena harus lintas instansi. “Kami akui memang banyak pohon yang akarnya terjepit karena paving blok, ini juga yang membuat akar pohon kering karena tidak ada resapan air,” ucap Zulkifli.

Terpisah, anggota DPRD Kota Medan, Hasyim, menilai tumbangnya pohon kota ini disebabkan kurangnya pengawasan, perawatan, dan sistem penanaman yang salah. Sebab, kejadian semacam ini sudah kerap terjadi. Untuk itu, dia meminta pohon yang tidak bisa dirawat segera ditebang. Apalagi pohon jenis asam itu rentan tumbang. Setelah ditebang lalu diganti dengan pohon jenis lain yang benar-benar layak ditanam di kawasan kota. Misalnya pohon mahoni yang memiliki akar dan batang yang kuat.

“Tapi jangan asal tanam saja, cara penanaman harus diper-hatikan. Pengecekan dan pengawasan di lapangan juga harus lebih sering dilakukan. Dahan dan ranting yang mulai lebat segera dipangkas,” tandasnya.

Dody Ferdiansyah/ Lia Anggia Nasution/ Reza Shahab
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1031 seconds (0.1#10.140)