Minta Kejelasan Gaji
A
A
A
MAKASSAR - Para pemain PSM mengaku butuh kejelasan dari manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri terkait pembayaran gaji yang sudah tertunggak 3,5 bulan di kompetisi Indonesia Super League (ISL), musim ini.
Sebab, hingga saat ini manajemen PSM belum memberikan sinyal akan memberikan hak mereka. Padahal, kewajiban para pemain sudah dilaksanakan dengan membawa tim bersejarah ini tetap berkompetisi di liga bergengsi di Indonesia tersebut, dengan finis pada posisi ketujuh diklasemen akhir wilayah timur.
Meski telah bekerja keras, para punggawa Juku Eja masih harus bersabar, karena manajemen belum bisa membayarkan haknya. Persoalan gaji ini juga membuat persiapan tim, tersendat. Padahal, seharusnya Pasukan Ramang sudah melakukan persiapan untuk kompetisi musim depan.
Pemain asing PSM Mamadou Lamarana Diallo mengatakan, dirinya meminta kepada manajemen untuk membayarkan gajinya segera, karena sampai saat ini belum ada kejelasan."Saya cuma mau gaji, karena sampai sekarang belum ada kejelasan," kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO.
Pemain asal Guinea tersebut mengungkapnan, jika gajinya sudah dibayarkan oleh manajemen PSM, dia akan pulang kampung ke Guinea. Namun, dirinya mengaku, belum mendapat konfirmasi dari manajemen PSM terkait hal itu."Saya ingin manajemen capat bayar gaji saya karena saya mau pulang kampung," cetusnya.
Hal yang sama juga disampaikan striker PSM Abdul "Abanda" Rahman. Menurutnya, saat ini dirinya sudah kehabisan dana untuk pembangunan rumahnya di Kendari. "Sudah habis sekali, jadi pembangunan rumah terhenti," kata dia.
Untuk itu, dirinya berharap agar manajemen bisa segera membayarkan gaji para pemain, karena sampai saat ini belum ada kejelasan kapan akan dibayar."Kita berharap mudah-mudahan bisa dibayar," tukas pemain asli Makassar ini.
Sementara itu, Mantan pemain PSM yang juga ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulsel Danni Irawan. Mengatakan, penunggakan gaji karena krisis finansial seharusnya tidak terjadi pada PSM jika ada kepedulian dari pengusaha lokal Sulsel."Jadi peran pengusaha di Sulsel juga dibutuhkan, supaya tidak berpatokan pada satu sumber dana," kata dia.
Bukan hanya itu, dirinya menjelaskan pengusaha yang ada di Sulsel sebenarnya sangat banyak. Apalagi yang berada di luar yang merupakan pengusaha asal Makassar. Padahal, PSM merupakan tim yang punya sejarah panjang disepak bola Indonesia."Semoga musim depan tidak terjadi lagi hal yang seperti ini," tukasnya.
Agus nyomba
Sebab, hingga saat ini manajemen PSM belum memberikan sinyal akan memberikan hak mereka. Padahal, kewajiban para pemain sudah dilaksanakan dengan membawa tim bersejarah ini tetap berkompetisi di liga bergengsi di Indonesia tersebut, dengan finis pada posisi ketujuh diklasemen akhir wilayah timur.
Meski telah bekerja keras, para punggawa Juku Eja masih harus bersabar, karena manajemen belum bisa membayarkan haknya. Persoalan gaji ini juga membuat persiapan tim, tersendat. Padahal, seharusnya Pasukan Ramang sudah melakukan persiapan untuk kompetisi musim depan.
Pemain asing PSM Mamadou Lamarana Diallo mengatakan, dirinya meminta kepada manajemen untuk membayarkan gajinya segera, karena sampai saat ini belum ada kejelasan."Saya cuma mau gaji, karena sampai sekarang belum ada kejelasan," kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO.
Pemain asal Guinea tersebut mengungkapnan, jika gajinya sudah dibayarkan oleh manajemen PSM, dia akan pulang kampung ke Guinea. Namun, dirinya mengaku, belum mendapat konfirmasi dari manajemen PSM terkait hal itu."Saya ingin manajemen capat bayar gaji saya karena saya mau pulang kampung," cetusnya.
Hal yang sama juga disampaikan striker PSM Abdul "Abanda" Rahman. Menurutnya, saat ini dirinya sudah kehabisan dana untuk pembangunan rumahnya di Kendari. "Sudah habis sekali, jadi pembangunan rumah terhenti," kata dia.
Untuk itu, dirinya berharap agar manajemen bisa segera membayarkan gaji para pemain, karena sampai saat ini belum ada kejelasan kapan akan dibayar."Kita berharap mudah-mudahan bisa dibayar," tukas pemain asli Makassar ini.
Sementara itu, Mantan pemain PSM yang juga ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulsel Danni Irawan. Mengatakan, penunggakan gaji karena krisis finansial seharusnya tidak terjadi pada PSM jika ada kepedulian dari pengusaha lokal Sulsel."Jadi peran pengusaha di Sulsel juga dibutuhkan, supaya tidak berpatokan pada satu sumber dana," kata dia.
Bukan hanya itu, dirinya menjelaskan pengusaha yang ada di Sulsel sebenarnya sangat banyak. Apalagi yang berada di luar yang merupakan pengusaha asal Makassar. Padahal, PSM merupakan tim yang punya sejarah panjang disepak bola Indonesia."Semoga musim depan tidak terjadi lagi hal yang seperti ini," tukasnya.
Agus nyomba
(bbg)