Atlet Sepeda Gunung Jateng Tewas di Trek Lubuk Linggau
A
A
A
SEMARANG - Duka menyelimuti olahraga sepeda Jateng. Atlet Asian Mountain Bike Cham phionship (AMBC) asal Kabupaten Jepara, Nifera Ufrotun Saidatun Nila, 22, mengembuskan napas terakhir setelah terjatuh saat mencoba trek downhill di Bukit Sulap Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Sabtu (25/10) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban yang akrab dipanggil dengan nama Fera itu terjatuh karena trek yang licin dan terjal.
Akibatnya, Fera mengalami pen darahan di perut sehingga nyawanya tidak bisa tertolong saat dalam perjalanan menuju RSUD Bengkulu.
Jenazah Nifera tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang pukul 18.00 WIB kemarin dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Jepara."Dia ini atlet yang di jagokan dalam Asian Downhill Championship yang diikuti 11 negara pada 1-2 November 2014," kata Sekretaris Jenderal Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Arrow Lalu di bandara Ahmad Yani.
Indonesia dalam kegiatan tersebut mengirimkan 17 atlet, tiga di antaranya berasal dari Jateng. Selain Nifera, ada Nining Purwaningsih dan Khoiful Muqib. Sebelum turun dalam pertandingan resmi, pebalap downhill beberapa kali mencoba lintasan yang melintasi perbukitan dengan medan curam.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi ISSI Jateng Seno Sudono Sudamar menjelaskan, korban bisa mengatasi lintasan dari tengah ke bawah. Tapi ketika akan me lintas dari atas kebawah terjatuh."Di sana banyak batu. Korban mengalami pendarahan di perut akibat terkena setang sepeda, sementara protektor dipasang dari dada ke atas," ucapnya.
Plt Ketua KONI Jateng Hartono mengaku sangat kehilangan atlet yang sudah dibina sejak kecil dan di sebut-sebut akan turun dalam PON 2016 di Provinsi Jawa Barat. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain."Jateng merasa kehilangan atlet berbakat. Patriot olahraga telah berpulang, meninggal dalam tugas negara, Innalillahi Wa Innailaihi Raajiun, " kata Hartono. Sayangnya, korban belum mendapatkan asuransi.
Kabid Binpress Pengurus Besar (PB) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Candra Ariavijaya menjelaskan, almarhumah Fera pada 2012 dan 2013 menjadi juara seri nasional balap sepeda downhill dan terpilih mewakili Indonesia di kancah internasional.
Arif purniawan/ hengky chandra agoes
Akibatnya, Fera mengalami pen darahan di perut sehingga nyawanya tidak bisa tertolong saat dalam perjalanan menuju RSUD Bengkulu.
Jenazah Nifera tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang pukul 18.00 WIB kemarin dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Jepara."Dia ini atlet yang di jagokan dalam Asian Downhill Championship yang diikuti 11 negara pada 1-2 November 2014," kata Sekretaris Jenderal Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Arrow Lalu di bandara Ahmad Yani.
Indonesia dalam kegiatan tersebut mengirimkan 17 atlet, tiga di antaranya berasal dari Jateng. Selain Nifera, ada Nining Purwaningsih dan Khoiful Muqib. Sebelum turun dalam pertandingan resmi, pebalap downhill beberapa kali mencoba lintasan yang melintasi perbukitan dengan medan curam.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi ISSI Jateng Seno Sudono Sudamar menjelaskan, korban bisa mengatasi lintasan dari tengah ke bawah. Tapi ketika akan me lintas dari atas kebawah terjatuh."Di sana banyak batu. Korban mengalami pendarahan di perut akibat terkena setang sepeda, sementara protektor dipasang dari dada ke atas," ucapnya.
Plt Ketua KONI Jateng Hartono mengaku sangat kehilangan atlet yang sudah dibina sejak kecil dan di sebut-sebut akan turun dalam PON 2016 di Provinsi Jawa Barat. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain."Jateng merasa kehilangan atlet berbakat. Patriot olahraga telah berpulang, meninggal dalam tugas negara, Innalillahi Wa Innailaihi Raajiun, " kata Hartono. Sayangnya, korban belum mendapatkan asuransi.
Kabid Binpress Pengurus Besar (PB) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Candra Ariavijaya menjelaskan, almarhumah Fera pada 2012 dan 2013 menjadi juara seri nasional balap sepeda downhill dan terpilih mewakili Indonesia di kancah internasional.
Arif purniawan/ hengky chandra agoes
(bbg)