TPS Dibongkar, Pedagang Pasar Turi Melawan

Kamis, 23 Oktober 2014 - 00:03 WIB
TPS Dibongkar, Pedagang...
TPS Dibongkar, Pedagang Pasar Turi Melawan
A A A
SURABAYA - Kelompok Pedagang (Kompag) Pasar Turi siap mengadang aksi pembongkaran Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang rencananya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Mereka akan tetap bertahan dan tidak akan meninggalkan TPS sampai Pasar Turi selesai 100 persen.

Ketua Kompag Pasar Turi Syukur menolak anggapan bahwa keberadaan TPS mengganggu penyelesaian pembangunan Pasar Turi. Ketika pertama kali eks pusat grosir terbesar se-Indonesia timur itu dibangun, sudah ada kajian dari tim ahli. Hasilnya, keberadaan TPS yang ada di sekitar Pasar Turi itu tidak menghambat pembangunan.

TPS ini menjadi penghambat pembangunan lantaran investor, PT Gala Bumi Perkasa, mengubah desain bangunan dari enam lantai menjadi sembilan lantai. "Pasar Turi yang dibangun investor ini sudah keliru. TPS itu tidak mengganggu pembangunan dan itu sudah ada kajiannya. Keberadaan TPS itu sekitar 15 meter dari proyek. Jadi tidak masalah. Kalau dibongkar, kami siap menghadap dan akan melawan," katanya, Rabu (22/10/2014).

Dia mengakui bahwa lahan yang dihuni pedagang di TPS ini merupakan bagian dari lahan Pasar Turi. Meski begitu, investor maupun Pemkot Surabaya tidak bisa sewenang-wenang melakukan pembongkaran. Pihaknya berencana meminta legal opinion (pendapat hukum) dari sejumlah pihak yang kompeten untuk mengkritisi pembongkaran itu.

"Kami akan pindah menempati stan ketika Pasar Turi sudah selesai semua. Jangan hanya stan saja. Artinya, fungsi Pasar Turi sebagai pasar itu sudah bisa terpenuhi."

Terpisah, Direktur Operasional PT Gala Bumi Perkasa Jamhadi mengatakan, saat ini ada sebanyak 144 TPS yang masih berdiri tepat di samping Pasar Turi. Jumlah TPS ini sudah berkurang dari jumlah total awal sebanyak 700 TPS. TPS ini akan dibongkar untuk akses masuk ke dalam Pasar Turi dan digunakan untuk pengerjaan saluran pematusan. Semua TPS, kata dia, akan dibongkar agar pengerjaan Pasar Turi tidak terhambat.

Terpisah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya sudah menunjuk tim untuk mengkaji persengketaan di Pasar Turi. Saat ini tim sudah bergerak melakukan pemeriksaan mendalam. Dirinya sudah menugaskan empat orang asistennya untuk menyelidiki proyek bermasalah itu. Asisten I mengurusi soal hukum dan kontrak, Asisten II masalah fisik bangunan, Asisten III soal aset, termasuk TPS. Sedangkan Asisten IV, masalah kesiapan pedagang.

"Tim akan mengumpulkan data hingga akhir pekan ini. Kemudian, saya akan evaluasi. Dari hasil temuan dan kajian ini, baru saya bisa memutuskan kontrak dengan investor bisa diperpanjang atau tidak," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0955 seconds (0.1#10.140)