Garut Siaga DBD dan Chikungunya

Kamis, 23 Oktober 2014 - 04:00 WIB
Garut Siaga DBD dan...
Garut Siaga DBD dan Chikungunya
A A A
GARUT - Kabupaten Garut, Jawa Barat, siaga Demam Berdarah Dengue (DBD) dan wabah chikungunya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut mulai menyebarkan surat edaran bupati ke sejumlah camat yang wilayahnya berpotensi menjadi endemis wabah penyakit ini.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Garut Tatang Wahyudin mengatakan, peralihan musim dari kemarau ke musim hujan dikhawatirkan memunculkan wabah penyakit DBD dan chikungunya baru di sejumlah wilayah rawan. Menurutnya, sebaran dua penyakit itu akan mengalami peningkatan yang signifikan pada peralihan musim ini.

"Potensi kasus DBD dan chikungunya di peralihan musim sangat besar. Apalagi, kasus kedua penyakit itu di beberapa wilayah endemis cukup tinggi di setiap musim hujan. Kami sudah membuat surat edaran Bupati Garut untuk didistribusikan kepada camat terkait hal ini," kata Tatang, Rabu (22/10/2014).

Isi surat edaran itu tidak lain adalah imbauan agar pemerintah setingkat kecamatan mulai membuat langkah gerakan antisipasi dan penanggulangan di masyarakat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berharap masyarakat dapat segera melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.

Tiga kecamatan seperti Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, dan Tarogong Kaler, disebut Tatang masuk zona rawan potensi DBD di Garut. Sementara chikungunya, tersebar pada beberapa kecamatan dari wilayah utara hingga selatan Garut.

"Untuk potensi rawan chikungunya ini ada enam kecamatan. Semuanya tersebar. Ada di Garut utara, tengah, dan selatan," ucapnya.

Selain mendistribusikan surat edaran ke setiap camat, Tatang pun mengaku telah menginstruksikan setiap puskesmas untuk ambil bagian dalam langkah penanggulangan. Petugas medis di setiap puskesmas, harus meningkatkan penyuluhan dan pemantauan ke masyarakat secara langsung.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga lingkungannya. Hanya ini cara ampuh agar bebas dari potensi penyakit DBD dan chikungunya. Dua penyakit itu bisa menyerang siapa saja dan kapan saja," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)