Bekas Sopir Minimarket Otaki Perampokan
A
A
A
BANDUNG - BBA (36), bekas sopir minimarket menjadi otak perampokan minimarket di Jalan Terusan Jakarta Nomor 24, Kecamatan Kiaracondong, tadi pagi. Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Ngajib kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung.
Menurut Ngajib, BBA adalah bekas sopir minimarket di Cicaheum. "Jadi dia tahu seluk beluknya. Dia dikeluarkan sama majikannya," ujarnya didampingi Wakasat Reskrim Kompol Andri Kurniawan, Minggu (19/10/2014).
Diduga, motif perampokan tersebut karena sakit hati. BBA lalu mengajak temannya, HF (23) dan AZ (24) untuk melakukan aksinya di minimarket di Jalan Terusan Jakarta. "Dia sakit hati, lalu rekrut temannya, dalam setiap aksinya dia sebagai ketua komplotan atau kapten," ujarnya.
Dia mengatakan, perampokan yang dipimpin BBA tersebut tak hanya di minimarket Jalan Jakarta, namun juga di dua TKP lainnya. "Yang satu mengawasi, yang satu menyekap dan mengancam, dan yang satu lagi menguras habis uang dan dagangan," ujarnya.
"Kalo TKP terakhir (minimarket Jalan Terusan Jakarta) Antapani, mereka belum ambil apa-apa," tambahnya.
Dalam setiap aksinya pelaku bahkan kerap menutup pelat motor yang digunakannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengelabui petugas. "Pelat ditutup dengan lakban hitam supaya tak diketahui orang ketika melarikan diri," tuturnya.
Selain ketiga pelaku, kini polisi masih mengejar dua pelaku lainnya yang diduga pernah terlibat dalam tindakan serupa di minimarket di kawasan Ahmad Yani. "Ada DPO, inisialnya HR sama AR, keduanya pernah melakukan hal serupa di TKP Ahmad Yani," katanya.
Seperti diketahui, ketiga perampok ini tertangkap basah melakukan perampokan di sebuah minimarket di Jalan Terusan Jakarta, sekitar pukul 06.30 WIB. Ketiga perampok ditangkap warga dan polisi lantaran pegawai minimarket yang disambangi pelaku melakukan perlawanan dan meminta bantuan warga sekitar. Para pelaku yang telah dikepung tersebut mendapatkan bogem mentah dari warga hingga akhirnya berhasil diamankan anggota kepolisian.
Menurut Ngajib, BBA adalah bekas sopir minimarket di Cicaheum. "Jadi dia tahu seluk beluknya. Dia dikeluarkan sama majikannya," ujarnya didampingi Wakasat Reskrim Kompol Andri Kurniawan, Minggu (19/10/2014).
Diduga, motif perampokan tersebut karena sakit hati. BBA lalu mengajak temannya, HF (23) dan AZ (24) untuk melakukan aksinya di minimarket di Jalan Terusan Jakarta. "Dia sakit hati, lalu rekrut temannya, dalam setiap aksinya dia sebagai ketua komplotan atau kapten," ujarnya.
Dia mengatakan, perampokan yang dipimpin BBA tersebut tak hanya di minimarket Jalan Jakarta, namun juga di dua TKP lainnya. "Yang satu mengawasi, yang satu menyekap dan mengancam, dan yang satu lagi menguras habis uang dan dagangan," ujarnya.
"Kalo TKP terakhir (minimarket Jalan Terusan Jakarta) Antapani, mereka belum ambil apa-apa," tambahnya.
Dalam setiap aksinya pelaku bahkan kerap menutup pelat motor yang digunakannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengelabui petugas. "Pelat ditutup dengan lakban hitam supaya tak diketahui orang ketika melarikan diri," tuturnya.
Selain ketiga pelaku, kini polisi masih mengejar dua pelaku lainnya yang diduga pernah terlibat dalam tindakan serupa di minimarket di kawasan Ahmad Yani. "Ada DPO, inisialnya HR sama AR, keduanya pernah melakukan hal serupa di TKP Ahmad Yani," katanya.
Seperti diketahui, ketiga perampok ini tertangkap basah melakukan perampokan di sebuah minimarket di Jalan Terusan Jakarta, sekitar pukul 06.30 WIB. Ketiga perampok ditangkap warga dan polisi lantaran pegawai minimarket yang disambangi pelaku melakukan perlawanan dan meminta bantuan warga sekitar. Para pelaku yang telah dikepung tersebut mendapatkan bogem mentah dari warga hingga akhirnya berhasil diamankan anggota kepolisian.
(zik)