Kabut Asap Mengancam Terumbu Karang

Jum'at, 17 Oktober 2014 - 08:45 WIB
Kabut Asap Mengancam Terumbu Karang
Kabut Asap Mengancam Terumbu Karang
A A A
PADANG - Bencana kabut asap yang menyelimuti Kota Padang sejak beberapa bulan terakhir akan berdampak serius bagi ekosistem terumbu karang.

Menurut Suparno, dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, akibat kabut asap tersebut ekosistem laut menjadi terganggu. Kabut asap mengurangi masuknya cahaya matahari untuk aktivitas fotosintesis terumbu karang, juga mangrove dan padang lamun maupun ekosistem pesisir lainnya.

"Kami masih ingat, akhir tahun 2000, pernah terjadi kematian massal terumbu karang di perairan Sumatera Barat, penyebabnya kabut asap yang menutupi sinar matahari masuk ke laut, sehingga memicu berkembangnya fitoplankton alga merah, blooming fitoplankton tersebut menyebabkan kematian massal bagi terumbu karang," ucapnya, Jumat (17/10/2014)

Jika terumbu karang rusak, kata Suparno, butuh waktu bertahun-tahun untuk pertumbuhan terumbu karang itu kembali. Sampai saat ini, pertumbuhan kembali atau recovery-nya diperkirakan sekitar 30-40 persen. "Jika blooming terjadi lagi, kondisinya akan kembali nol," katanya.

Suparno menjelaskan, proses pertumbuhannya kembali bisa secara alamiah dan bantuan manusia. Salah satu usaha untuk mempercepatnya adalah dengan metode transplantasi, tetapi itu hanya bisa dilakukan pada jenis dan spesies tertentu.

"Selain metode itu, peran masyarakat untuk mempercepatnya bisa juga dengan menindak pelaku penangkapan ikan yang merusak, seperti penggunaan bahan peledak, racun, membuat rumah-rumah ikan buatan (rumpon), penetapan daerah konservasi laut, dan lainnya," tambah Suparno.

Jika kabut asap masih berlangsung hingga tiga bulan ke depan, blooming fitoplankton dikhawatirkan dapat terjadi lagi. Suparno juga sangat mengkhawatirkan pertumbuhan sekitar 10 ribuan transplantasi karang yang dilakukan Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator sejak tahun lalu yang tersebar di Pulau Sironjong Gadang Kawasan Mandeh, Taman Nirwana dan Pulau Pasumpahan akan terganggu dan mati.

"Di Pulau Sironjong Gadang Kawasan Mandeh, ada 5.000-an transplantasi karang, yang dilaksanakan pemuda-pemuda dan masyarakat setempat yang didampingi tim selam Diving Proklamator. Pertumbuhannya sangat bagus dan berkembang dengan baik."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6861 seconds (0.1#10.140)