Ribuan Pelajar OKI Terancam Terjangkit ISPA Akibat Asap

Rabu, 15 Oktober 2014 - 16:45 WIB
Ribuan Pelajar OKI Terancam Terjangkit ISPA Akibat Asap
Ribuan Pelajar OKI Terancam Terjangkit ISPA Akibat Asap
A A A
KAYUAGUNG - Ribuan pelajar di Kabupaten OKI terancam terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap dan kualitas udara di OKI yang semakin membahayakan, terutama dalam beberapa hari terakhir ini.

Kendatipun BLH Provinsi Sumsel telah mengeluarkan rekomendasi untuk meliburkan siswa di Sumsel selama tiga hari ke depan dan bisa ditambah lagi jika kabut asap semakin parah.

Namun anehnya Disdik OKI justru menganggap kabut asap di OKI masih biasa saja dan tidak perlu meliburkan siswa, padahal OKI merupakan penyumbang asap di Sumsel.

Kepala Dinas Pendidikan (Dkinas) OKI, Iskandar ZA melalui Sekretaris Dedi Rusdianto mengatakan, pihaknya belum mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah karena belum ada keluhan maupun laporan dari para guru ke Disdik OKI.

"Saat ini kondisi asap belum parah seperti di Kota Palembang, kita belum mengambil langkah untuk meliburkan sekolah, sejauh ini masih aman," ujar Dedi, Rabu (15/10/2014).

Meskipun demikian pihaknya telah mengimbau kepada para siswa untuk menggunakan masker saat berangkat ke sekolah, hal ini untuk mengantisipasi penyakit ISPA.

Menurut Parman, salah seorang sopir angkutan yang kerap mengantar siswa ke sekolah jurusan Pedamaran-Kayuagung, kabut asap saat ini semakin parah, jarak pandang kendaraan terutama pada pagi hari sangat terbatas dan nyaris tak terlihat. Dan perlu ekstra hati-hati mengemudikan kendaraan.

"Sekarang kabutnya semakin parah pak, saya rasa kalau diliburkan akan lebih baik itu juga untuk kesehatan siswa," katanya.

Sementara itu menurut anggota DPRD OKI, Juni Alpansuri, seharusnya Disdik selaku pemegang kebijakan serusnya bukan menunggu laporan namun seyogianya berkoordinasi dengan instansi terkait seperti, Dinkes atau BLH OKI sehingga kebijakan yang akan dilaksanakan lebih tepat.

"Saya rasa akibat kabut asap ini memang sudah sangat mengkhawatirkan, Disdik mestinya bukan tungggu laporan tetapi koordinasi dengan pihak terkait, apalagi Provinsi sudah menetapkan bahwa kondisi udara di Sumsel sudah tidak sehat," katanya.

Politisi Partai Hanura ini menegaskan, sudah selayaknya Disdik mengundurkan waktu masuk sekolah.

"Demi kesehatan anak-anak sekolah, sudah selayaknya jam masuk sekolah dimundurkan paling tidak satu jam. Selain itu para pelajar harus dibagikan masker, demi menjaga kesehatan dari kabut asap," timpalnya.
(zik,whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7986 seconds (0.1#10.140)