Dua Guru di Garut Edarkan Uang Palsu

Dua Guru di Garut Edarkan Uang Palsu
A
A
A
GARUT - Dua oknum guru Pegawai Pegeri Sipil (PNS) di Kabupaten Garut nekat menjadi pengedar uang palsu (upal). Keduanya kini harus meringkuk di sel tahanan Mapolres Garut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kasatreskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi mengatakan, dua oknum guru ini ditangkap bersama dengan dua tersangka lain karena diduga sama-sama mengedarkan uang palsu. Penangkapan terhadap mereka bermula dari ditangkapnya seorang pelaku pengedar upal di SPBU Leles, Minggu (12/10/2014), sekitar pukul 16.00 WIB.
"Dari hasil penangkapan itu, kami terus mengembangkan penyelidikan dan penyidikan hingga akhirnya kami bisa menangkap empat pelaku," kata Dadang, Selasa (14/10/2014).
Dua oknum guru yang diamankan tersebut mengajar di salah satu SD di Kecamatan Banyuresmi. Mereka adalah ER (46) dan IN (53).
"Sedangkan dua tersangka pengedar upal lainnya adalah D (50), yang berprofesi sebagai pedagang dan AB (38), seorang pegawai swasta," ujarnya.
Masih menurut Dadang, modus pengedaran uang palsu ini dilakukan para pelaku adalah dengan cara menjual Rp10 juta uang palsu seharga Rp1 juta uang asli. Beberapa transaksi dilakukan dengan bentuk peminjaman dan jaminan.
"Dari tangan para tersangka, kami berhasil mengamankan uang palsu sebesar Rp20.200.000 yang terdiri atas uang kertas pecahan Rp100 ribu sebanyak 109 lembar dan uang kertas pecahan Rp50ribu sebanyak 186 lembar. Dengan demikian, jumlah uang palsu yang kami amankan sebanyak 295 lembar," ucapnya.
Dadang mengakui, penangkapan para tersangka ini berawal dari informasi masyarakat yang resah dengan beredarnya uang palsu. Polisi kemudian menjebak tersangka dengan cara meminjamkan uang asli kepada mereka.
"Sementara di sisi lain, para tersangka meminjam uang tersebut dengan jaminan uang palsu. Setelah membawa barang bukti uang palsu tersebut, petugas Satreskrim Polres Garut langsung mengamankannya."
"Kami masih terus melakukan pengembangan atas kasus ini karena tidak menutup kemungkinan masih ada tersangka lainnya. Kami juga memperkirakan sudah ada uang palsu yang beredar di masyarakat saat ini."
Kasatreskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi mengatakan, dua oknum guru ini ditangkap bersama dengan dua tersangka lain karena diduga sama-sama mengedarkan uang palsu. Penangkapan terhadap mereka bermula dari ditangkapnya seorang pelaku pengedar upal di SPBU Leles, Minggu (12/10/2014), sekitar pukul 16.00 WIB.
"Dari hasil penangkapan itu, kami terus mengembangkan penyelidikan dan penyidikan hingga akhirnya kami bisa menangkap empat pelaku," kata Dadang, Selasa (14/10/2014).
Dua oknum guru yang diamankan tersebut mengajar di salah satu SD di Kecamatan Banyuresmi. Mereka adalah ER (46) dan IN (53).
"Sedangkan dua tersangka pengedar upal lainnya adalah D (50), yang berprofesi sebagai pedagang dan AB (38), seorang pegawai swasta," ujarnya.
Masih menurut Dadang, modus pengedaran uang palsu ini dilakukan para pelaku adalah dengan cara menjual Rp10 juta uang palsu seharga Rp1 juta uang asli. Beberapa transaksi dilakukan dengan bentuk peminjaman dan jaminan.
"Dari tangan para tersangka, kami berhasil mengamankan uang palsu sebesar Rp20.200.000 yang terdiri atas uang kertas pecahan Rp100 ribu sebanyak 109 lembar dan uang kertas pecahan Rp50ribu sebanyak 186 lembar. Dengan demikian, jumlah uang palsu yang kami amankan sebanyak 295 lembar," ucapnya.
Dadang mengakui, penangkapan para tersangka ini berawal dari informasi masyarakat yang resah dengan beredarnya uang palsu. Polisi kemudian menjebak tersangka dengan cara meminjamkan uang asli kepada mereka.
"Sementara di sisi lain, para tersangka meminjam uang tersebut dengan jaminan uang palsu. Setelah membawa barang bukti uang palsu tersebut, petugas Satreskrim Polres Garut langsung mengamankannya."
"Kami masih terus melakukan pengembangan atas kasus ini karena tidak menutup kemungkinan masih ada tersangka lainnya. Kami juga memperkirakan sudah ada uang palsu yang beredar di masyarakat saat ini."
(zik)