Karyawati Pabrik Garmen Tewas Terlilit Mesin Pemintal Benang

Selasa, 14 Oktober 2014 - 22:58 WIB
Karyawati Pabrik Garmen...
Karyawati Pabrik Garmen Tewas Terlilit Mesin Pemintal Benang
A A A
PURWAKARTA - Nasib nahas menimpa Aisyah (34), seorang karyawati pabrik garmen di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Warga Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta itu, ditemukan tewas mengenaskan terlilit sebuah mesin pemintal benang di pabrik tempat dirinya bekerja sekitar pukul 06.00 WIB tadi pagi.

Tubuh buruh perempuan yang kabarnya sudah 11 tahun berkerja di perusahaan produksi benang ini pertama kali ditemukan oleh teman-temannya saat pergantian jam kerja shift pagi.

"Saat ditemukan korban sudah meninggal. Tubuhnya nyaris hancur karena ikut masuk ke mesin pemintal benang. Saya kaget dan langsung lari minta tolong," ungkap Asep (38), salah seorang saksi yang pertama kali menemukan jasad Aisyah, Selasa (14/10/2014).

Pria yang merupakan rekan kerja korban itu menceritakan, sebelum ditemukan meninggal, Aisyah memang saat itu mendapat jatah kerja shift malam dan akan berakhir pada pukul 7 pagi.

Biasanya, dalam satu mesin pemintal benang itu ada empat karyawan yang bekerja. Namun sepertinya, kata Asep, saat kejadian sedang tak ada orang. Sehingga rekan kerja lain tidak mengetahui peristiwa tersebut.

"Kecelakaan kerja ini bisa juga karena korban mengantuk, lalu tubuhnya masuk mesin pemintal benang," jelas dia.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartanto saat dihubungi membenarkan adanya peristiwa kecelakaan kerja di pabrik garmen tersebut. Namun, pihaknya sampai saat ini belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya korban.

"Kami masih melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti serta meminta keterangan saksi termasuk rekan kerja korban. Sementara ini belum diketahui penyebab pasti kematian korban," ujar dia.

Sementara itu, Maemunah, salah seorang keluarga korban menyayangkan sikap perusahaan yang tak memberikan kabar tentang Aisyah. Keluarga baru mendapat kabar kondisi Aisyah ketika sudah dilarikan ke RSUD Bayu Asih Purwakarta pada siang hari.

"Kami menyayangkan sikap perusahaan yang terkesan menutup-nutupi. Untungnya ada kabar dari rekan-rekan Aisyah. Mendengar kabar itu, kami langsung menyusul ke RSUD," ujar dia dengan raut sedih.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)