Akhirnya Palembang Diguyur Hujan
A
A
A
PALEMBANG - Hujan yang ditunggu-tunggu warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, akhirnya turun juga. Selasa (14/10/2014) siang, hujan yang tidak begitu deras mengguyur Kota Palembang.
Hujan yang masih bersifat lokal itu membasahi beberapa kawasan seperti kawasan Bukit, Km 12, Plaju, Kertapati, dan sebagian besar pusat kota.
Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purna mengatakan, hujan yang terjadi di Palembang lebih disebabkan perubahan arah angin. Sementara kondisi awan yang berada di langit Sumsel sudah mulai tumbuh dan berpotensi menghasilkan hujan di beberapa kabupaten, di antaranya Banyuasin, Muba, dan Ogan Ilir. Meski demikian, kondisi hujan belum mampu mengurangi titik api yang terdapat di Sumsel.
"Mulai hujan tapi tidak begitu deras, lapisan awannya mulai terbentuk namun tipis, sehingga terjadi hujan yang sifatnya lokalistik dan belum menyeluruh," katanya dihubungi Koran Sindo Palembang, Selasa (14/10/2014) malam.
Ia menegaskan, hujan lebih disebabkan pergerakan angin yang membawa uap air yang mengalami perubahan arah. Jika sebelumnya angin bergerak menuju tenggara dan barat, dengan pergerakan angin ke arah barat dan barat laut, diperkirakan hujan akan lebih deras.
"Saat ini, Sumsel tinggal menunggu pergerakan angin pembawa uap air (awan). Lapisan awannya mulai terbentuk dan berharap angin akan kencang hingga menghasilkan hujan di Sumsel," terang dia.
Untuk Palembang, potensi hujan akan lebih besar di kawasan pusat kota. Sebab, berdasarkan data satelit, awan telah mengalami penebalan di beberapa kawasan tersebut. Akibat hujan, terjadi perubahan iklim di antaranya kelembaban kota yang mengalami perubahan dari sebelumnya.
Kota Palembang mengalami peningkatan kelembaban hingga 50-60 persen, dari sebelumnya hanya 30-40 persen. Selain itu, suhu Kota Palembang juga mengalami penurunan. Sebelumnya sekitar 34 derajat, tadi sore turun menjadi 30 derajat.
"Kota Palembang ini sebenarnya sudah mendung, hanya masih terkepung asap yang menjadi masalah. Jika angin bertiup membawa potensi uap air lebih cepat, maka kondisinya bisa hujan. Tapi diperkirakan hujan baru akan terjadi di awal November mendatang," terang dia.
Hujan yang masih bersifat lokal itu membasahi beberapa kawasan seperti kawasan Bukit, Km 12, Plaju, Kertapati, dan sebagian besar pusat kota.
Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purna mengatakan, hujan yang terjadi di Palembang lebih disebabkan perubahan arah angin. Sementara kondisi awan yang berada di langit Sumsel sudah mulai tumbuh dan berpotensi menghasilkan hujan di beberapa kabupaten, di antaranya Banyuasin, Muba, dan Ogan Ilir. Meski demikian, kondisi hujan belum mampu mengurangi titik api yang terdapat di Sumsel.
"Mulai hujan tapi tidak begitu deras, lapisan awannya mulai terbentuk namun tipis, sehingga terjadi hujan yang sifatnya lokalistik dan belum menyeluruh," katanya dihubungi Koran Sindo Palembang, Selasa (14/10/2014) malam.
Ia menegaskan, hujan lebih disebabkan pergerakan angin yang membawa uap air yang mengalami perubahan arah. Jika sebelumnya angin bergerak menuju tenggara dan barat, dengan pergerakan angin ke arah barat dan barat laut, diperkirakan hujan akan lebih deras.
"Saat ini, Sumsel tinggal menunggu pergerakan angin pembawa uap air (awan). Lapisan awannya mulai terbentuk dan berharap angin akan kencang hingga menghasilkan hujan di Sumsel," terang dia.
Untuk Palembang, potensi hujan akan lebih besar di kawasan pusat kota. Sebab, berdasarkan data satelit, awan telah mengalami penebalan di beberapa kawasan tersebut. Akibat hujan, terjadi perubahan iklim di antaranya kelembaban kota yang mengalami perubahan dari sebelumnya.
Kota Palembang mengalami peningkatan kelembaban hingga 50-60 persen, dari sebelumnya hanya 30-40 persen. Selain itu, suhu Kota Palembang juga mengalami penurunan. Sebelumnya sekitar 34 derajat, tadi sore turun menjadi 30 derajat.
"Kota Palembang ini sebenarnya sudah mendung, hanya masih terkepung asap yang menjadi masalah. Jika angin bertiup membawa potensi uap air lebih cepat, maka kondisinya bisa hujan. Tapi diperkirakan hujan baru akan terjadi di awal November mendatang," terang dia.
(zik)