Bawa Kabur ABG, Pemuda Ini Babak Belur
A
A
A
SURABAYA - Gara-gara membawa kabur ABG, Rian Supriyanto (26) babak belur dihajar massa. Warga Desa Mojosari Rejo, Kecamatan Driyorejo, Gresik itu membawa kabur ABG berinisial CK selama satu pekan.
Informasi yang dihimpun, Rian berkenalan dengan CK sekitar 2013. Keduanya sepakat merajut asmara. CK yang berusia 13 tahun itu tak peduli meski saat itu Rian berusia 28 tahun atau 15 tahun lebih tua. Singkat cerita, pada 6 Oktober, Rian mengajak CK itu untuk jalan-jalan.
Rupanya, pemuda yang berprofesi sebagai penjual kosmetik online ini kebablasan. Ia nekat mengajak jalan-jalan CK selama sepekan. Robby, ayah CK kebingungan lantaran putrinya tidak pulang selama satu pekan.
Orangtua CK pun mencari anak perempuannya itu ke sejumlah teman sekolah CK. Akhirnya, diperoleh informasi bahwa CK menginap di kawasan Sidorame, Surabaya. Setelah dicari, ternyata ABG itu sudah tidak tinggal lagi di tempat tersebut.
Akhirnya, orangtua CK melaporkan kejadian itu ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kemudian, pada Minggu (12/10/2014) sekitar pukul 22.00 WIB, sejumlah warga Kapasari Pedukuhan memergoki Rian dan rekannya berada di Jalan Tambak Adi untuk mengantar CK pulang. Warga yang memergoki kemudian menangkap Rian dan membawanya masuk kampung.
Meski mengaku geram karena Rian membawa kabur gadis di bawah umur, sejumlah warga masih bertanya baik-baik ke Rian. Namun, Rian berbelit-belit hingga emosi warga membuncah dan langsung menghajarnya ramai-ramai.
"Ya saya tak bisa berbuat apa apa, wong orang yang mengeroyoknya banyak. Untungnya, dia (Rian) bisa kita masukkan ke pos dan kita kunci dari dalam. Kemudian kita menghubungi Polsek Simokerto untuk mengamankannya," kata Ketua RW setempat, Sampirnadi, yang juga kakek korban, Senin (13/10/2014).
Akhirnya, malam itu juga anggota Polsek Simokerto membawa Rian yang saat itu dikurung dalam sebuah Pos Kamling oleh warga. Meski diamankan petugas, Rian tetap dipukuli warga yang geram.
Setelah berada di Mapolsek Simokerto, Rian dijemput ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Kasusnya sudah kita limpahkan ke sana (Polres Pelabuhan Tanjung Perak), karena laporannya kan sudah masuk ke sana," kata petugas SPKT Polsek Simokerto.
Informasi yang dihimpun, Rian berkenalan dengan CK sekitar 2013. Keduanya sepakat merajut asmara. CK yang berusia 13 tahun itu tak peduli meski saat itu Rian berusia 28 tahun atau 15 tahun lebih tua. Singkat cerita, pada 6 Oktober, Rian mengajak CK itu untuk jalan-jalan.
Rupanya, pemuda yang berprofesi sebagai penjual kosmetik online ini kebablasan. Ia nekat mengajak jalan-jalan CK selama sepekan. Robby, ayah CK kebingungan lantaran putrinya tidak pulang selama satu pekan.
Orangtua CK pun mencari anak perempuannya itu ke sejumlah teman sekolah CK. Akhirnya, diperoleh informasi bahwa CK menginap di kawasan Sidorame, Surabaya. Setelah dicari, ternyata ABG itu sudah tidak tinggal lagi di tempat tersebut.
Akhirnya, orangtua CK melaporkan kejadian itu ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kemudian, pada Minggu (12/10/2014) sekitar pukul 22.00 WIB, sejumlah warga Kapasari Pedukuhan memergoki Rian dan rekannya berada di Jalan Tambak Adi untuk mengantar CK pulang. Warga yang memergoki kemudian menangkap Rian dan membawanya masuk kampung.
Meski mengaku geram karena Rian membawa kabur gadis di bawah umur, sejumlah warga masih bertanya baik-baik ke Rian. Namun, Rian berbelit-belit hingga emosi warga membuncah dan langsung menghajarnya ramai-ramai.
"Ya saya tak bisa berbuat apa apa, wong orang yang mengeroyoknya banyak. Untungnya, dia (Rian) bisa kita masukkan ke pos dan kita kunci dari dalam. Kemudian kita menghubungi Polsek Simokerto untuk mengamankannya," kata Ketua RW setempat, Sampirnadi, yang juga kakek korban, Senin (13/10/2014).
Akhirnya, malam itu juga anggota Polsek Simokerto membawa Rian yang saat itu dikurung dalam sebuah Pos Kamling oleh warga. Meski diamankan petugas, Rian tetap dipukuli warga yang geram.
Setelah berada di Mapolsek Simokerto, Rian dijemput ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Kasusnya sudah kita limpahkan ke sana (Polres Pelabuhan Tanjung Perak), karena laporannya kan sudah masuk ke sana," kata petugas SPKT Polsek Simokerto.
(zik)