Terbang bersama Wedding Organizer
A
A
A
TEMANGGUNG - Comsya Amiroso, wanita kelahiran gadis kelahiran Temanggung, 18 September 1989 ini mencoba terus mengembangkan kemampuanya di bidang mode. Bekalnya dari sekolah tata busana dimanfaatkan untuk melayani klien dalam bisnis wedding organizer yang dikembangkan dalam setahun terakhir.
Pengalaman menangani klien mulai dari konsultasi, perencanaan, sampai fitting baju untuk pernikahan selama ikut orang lain menjadi bekal tersendiri.
Protes-protes kecil dari customer yang menginginkan pakaiannya nampak sempurna menjadikan ide untuk mengembangkan desain baju buatannya. "Background pendidikan saya memang tata busana, saya suka mendesain model baju sendiri," tuturnya.
Keahliannya ini semakin memantapkan langkahnya menekuni dunia wedding organizer. Harapannya suatu saat nanti, baju-baju desainnya akan menjadi trademark fashion ciptaannya, bahkan memiliki brand tersendiri.
Memang, ilmu yang didapat dari bangku sekolah dan bangku kuliah menjadi bekal yang berharga bagi Comsya untuk merintis wedding organizer miliknya sendiri. Dengan kemampuan bekal tersebut, dia berani memberi nama bisnis barunya di Kota Gudeg, Amiros Wedding Organizer.
"Wedding organizer ini memang mewakili passion saya yang menyukai bidang fashion dan bisnis," ujarnya.
Wanita yang menyukai kegiatan sosial ini mengaku merintis sebuah wedding organizer dari bawah dan membutuhkan ketekunan ekstra. Klien pertamanya, masih kerabatnya sendiri, selanjutnya wedding organizer garapannya mulai dikenal dari berbagai rekomendasi.
Gadis yang menyukai kegiatan sosial itu berharap, mampu membesarkan wedding organizer miliknya sejajar dengan wedding organizer ternama. Comsya juga terus mengeksplorasi untuk membuat desain busana kontemporer yang mencerminkan ciri khasnya.
Pengalaman menangani klien mulai dari konsultasi, perencanaan, sampai fitting baju untuk pernikahan selama ikut orang lain menjadi bekal tersendiri.
Protes-protes kecil dari customer yang menginginkan pakaiannya nampak sempurna menjadikan ide untuk mengembangkan desain baju buatannya. "Background pendidikan saya memang tata busana, saya suka mendesain model baju sendiri," tuturnya.
Keahliannya ini semakin memantapkan langkahnya menekuni dunia wedding organizer. Harapannya suatu saat nanti, baju-baju desainnya akan menjadi trademark fashion ciptaannya, bahkan memiliki brand tersendiri.
Memang, ilmu yang didapat dari bangku sekolah dan bangku kuliah menjadi bekal yang berharga bagi Comsya untuk merintis wedding organizer miliknya sendiri. Dengan kemampuan bekal tersebut, dia berani memberi nama bisnis barunya di Kota Gudeg, Amiros Wedding Organizer.
"Wedding organizer ini memang mewakili passion saya yang menyukai bidang fashion dan bisnis," ujarnya.
Wanita yang menyukai kegiatan sosial ini mengaku merintis sebuah wedding organizer dari bawah dan membutuhkan ketekunan ekstra. Klien pertamanya, masih kerabatnya sendiri, selanjutnya wedding organizer garapannya mulai dikenal dari berbagai rekomendasi.
Gadis yang menyukai kegiatan sosial itu berharap, mampu membesarkan wedding organizer miliknya sejajar dengan wedding organizer ternama. Comsya juga terus mengeksplorasi untuk membuat desain busana kontemporer yang mencerminkan ciri khasnya.
(lis)