Ratusan Pelajar Kulon Progo Cat Pot Bunga
Ratusan Pelajar Kulon Progo Cat Pot Bunga
A
A
A
KULON PROGO - Ratusan pelajar dan seniman Kulon Progo mengikuti lomba lukis pot bunga yang diselenggarakan Pemkab Kulon Progo. Mengusung Tema Bela dan Beli Kulon Progo, mereka berekspresi menggunakan kuas dan cat untuk menghilangkan aksi vandalisme yang kerap mengganggu keindahan kota.
Setidaknya, ada 130 pot bunga yang disediakan oleh panitia. Pot bunga ini tersebar di sepanjang jalan protokol yang ada di seputaran Kota Wates. Setiap pot boleh dikerjakan seorang diri ataupun berkelompok. Meski harus berpanas-panasan, peserta antusias mengikuti lomba yang memperebutkan hadiah utama Rp5 juta ini.
Salah seorang panitia, Joko Mursito mengatakan lomba ini dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan hari jadi Kulon Progo ke-63. Pot-pot besar yang menjadi objek lukisan, merupakan bagian dari taman yang terus dikembangkan oleh Pemkab. Hanya saja, banyak orang iseng yang menjadikan pot ini sebagai tempat aksi vandalisme.
"Selain menghilangkan vandalisme, ini menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat Kulon Progo," jelas Joko, Minggu (12/10/2014).
Lomba yang terbuka bagi masyarakat Kulon Progo ini mengusung tema Bela dan Beli Kulon Progo. Setiap karya wajib mencantumkan gebleg renteng (mirip dengan angka delapan) yang telah menjadi motif batik khas Kulon Progo. Sedangkan lukisan dan warna sepenuhnya diserahkan kepada para peserta lomba. "Ini akan menjadikan Kota Wates lebih indah dan asri," tandasnya.
Dari pengamatan di lapangan, sejumlah peserta mampu mengkreasikan beberapa potensi yang ada di Kulon Progo. Mulai dari gambar batik gebleg renteng, semangka, angguk, wayang hingga beberapa ornamen dan pemandangan di Kulon Progo disajikan para peserta. Panitia nantinya mengambil 10 nominator untuk menjadi juara.
Mereka nantinya diseleksi dan membuat satu karya lagi yang dipajang di jalan utama di depan rumah dinas bupati. Pemenang utama berhak mendapatkan hadiah utama berupa penghargaan dan uang pembinaan Rp5 juta.
"Senang bisa ikut berekspresi dalam lomba lukisan ini," jelas Bayu Permadi, salah seorang peserta.
Setidaknya, ada 130 pot bunga yang disediakan oleh panitia. Pot bunga ini tersebar di sepanjang jalan protokol yang ada di seputaran Kota Wates. Setiap pot boleh dikerjakan seorang diri ataupun berkelompok. Meski harus berpanas-panasan, peserta antusias mengikuti lomba yang memperebutkan hadiah utama Rp5 juta ini.
Salah seorang panitia, Joko Mursito mengatakan lomba ini dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan hari jadi Kulon Progo ke-63. Pot-pot besar yang menjadi objek lukisan, merupakan bagian dari taman yang terus dikembangkan oleh Pemkab. Hanya saja, banyak orang iseng yang menjadikan pot ini sebagai tempat aksi vandalisme.
"Selain menghilangkan vandalisme, ini menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat Kulon Progo," jelas Joko, Minggu (12/10/2014).
Lomba yang terbuka bagi masyarakat Kulon Progo ini mengusung tema Bela dan Beli Kulon Progo. Setiap karya wajib mencantumkan gebleg renteng (mirip dengan angka delapan) yang telah menjadi motif batik khas Kulon Progo. Sedangkan lukisan dan warna sepenuhnya diserahkan kepada para peserta lomba. "Ini akan menjadikan Kota Wates lebih indah dan asri," tandasnya.
Dari pengamatan di lapangan, sejumlah peserta mampu mengkreasikan beberapa potensi yang ada di Kulon Progo. Mulai dari gambar batik gebleg renteng, semangka, angguk, wayang hingga beberapa ornamen dan pemandangan di Kulon Progo disajikan para peserta. Panitia nantinya mengambil 10 nominator untuk menjadi juara.
Mereka nantinya diseleksi dan membuat satu karya lagi yang dipajang di jalan utama di depan rumah dinas bupati. Pemenang utama berhak mendapatkan hadiah utama berupa penghargaan dan uang pembinaan Rp5 juta.
"Senang bisa ikut berekspresi dalam lomba lukisan ini," jelas Bayu Permadi, salah seorang peserta.
(zik)
Explore More