PPID Sumsel Belajar soal Kampung Media ke NTB
A
A
A
MATARAM - Untuk lebih meningkatkan kinerja dari para Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID) Sumatera Selatan dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyampai Informasi ke tengah tengah masyarakat sebanyak 30 Orang PPID Sumsel melakuan kunjungan kerja ke PPID Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rombongan PPID Sumsel yang dipimpin Kepala Biro Humas dan Protokol Irene Camelyn Sinaga diterima langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo NTB Agung Hartono di kantornya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel Irene Camelyn Sinaga menjelaskan, kunjungan yang dilakukan mulai Rabu 8 Oktober 2014 ini untuk mempelajari dari dekat tentang kinerja PPID di daerah yang sudah lebih dahulu melaksanakan tugas ini dengan baik.
Bahkan, kata Irene, di NTB ini pula telah terbentuk komunitas kampung Media yang cara kerjanya melibatkan masyarakat setempat.
"Banyak hal yang perlu dipelajari dari PPID NTB yang terlebih dahulu telah melaksanakan tugasnya dengan baik oleh PPID Sumsel. Oleh karena itu saya berharap agar PPID NTB dapat memberikan gambaran dan terobosan-terobosan yang telah dilakukan dalam memberikan layanan Informasi kepada Masyarakat, " kata Irene dalam siaran persnya kepada Sindonews Kamis (9/10/2014).
Menurut dia hal yang baik yang telah dilaksanakan oleh PPID NTB ini juga dapat diterapkan di Sumsel karena di dua daerah ini banyak memiliki kesamaaan diantaranya adalah perkembangan sosial budaya yang ada di masyarakaat.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo NTB Agung Hartono menjelaskan, di era keterbukaan saat ini informasi secara berkala disampaikan kepada masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat itu sendiri dengan membentuk komunitas Kampung Media.
Dengan mengusung semangat 'Sampaikan Informasi Bermanfaat Meski Satu Kalimat' gerakan Kampung Media terus memotivasi warga untuk meningkatkan budaya bertutur menjadi budaya menulis.
Menurut Agung, Kampung Media sebagai Program terobosan Pemprov NTB telah dua kali mendapat Penghargaan dari Pemerintah Pusat masing masing dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta dari Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Pada bagian lain Pengelola Kampung Media Fairus Abadi menjelaskan, hingga saat ini daerahnyya telah memiliki 150 Komunitas Kampung Media dengan 1.054 orang anggota yang tersebar di NTB.
Awal dari pembentukan Komunitas Kampung Media ini adalah dengan memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya informasi melalui teknologi dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti yaitu dengan bahasa daerah setempat.
Fairus menegaskan, kalau zaman Orde Baru Penyampai Informasi Pemerintah adalah Pegawai Negeri Sipil yaitu Juru Penerang (Jupen). Namun saat ini adalah masyarakat itu sendiri, sedangkan Pemerintah memberikan fasilitas yang diperlukan.
Menurutnya dengan dilibatkannya masyarakat dalam memberikan informasi maka banyak hal yang bisa mereka lakukan sehingga banyak manfaaatnya. “Jadi kalau dulu komunikasi hanya satu arah, kini menjadi dua arah,” tandasnya.
Rombongan PPID Sumsel yang dipimpin Kepala Biro Humas dan Protokol Irene Camelyn Sinaga diterima langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo NTB Agung Hartono di kantornya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel Irene Camelyn Sinaga menjelaskan, kunjungan yang dilakukan mulai Rabu 8 Oktober 2014 ini untuk mempelajari dari dekat tentang kinerja PPID di daerah yang sudah lebih dahulu melaksanakan tugas ini dengan baik.
Bahkan, kata Irene, di NTB ini pula telah terbentuk komunitas kampung Media yang cara kerjanya melibatkan masyarakat setempat.
"Banyak hal yang perlu dipelajari dari PPID NTB yang terlebih dahulu telah melaksanakan tugasnya dengan baik oleh PPID Sumsel. Oleh karena itu saya berharap agar PPID NTB dapat memberikan gambaran dan terobosan-terobosan yang telah dilakukan dalam memberikan layanan Informasi kepada Masyarakat, " kata Irene dalam siaran persnya kepada Sindonews Kamis (9/10/2014).
Menurut dia hal yang baik yang telah dilaksanakan oleh PPID NTB ini juga dapat diterapkan di Sumsel karena di dua daerah ini banyak memiliki kesamaaan diantaranya adalah perkembangan sosial budaya yang ada di masyarakaat.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo NTB Agung Hartono menjelaskan, di era keterbukaan saat ini informasi secara berkala disampaikan kepada masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat itu sendiri dengan membentuk komunitas Kampung Media.
Dengan mengusung semangat 'Sampaikan Informasi Bermanfaat Meski Satu Kalimat' gerakan Kampung Media terus memotivasi warga untuk meningkatkan budaya bertutur menjadi budaya menulis.
Menurut Agung, Kampung Media sebagai Program terobosan Pemprov NTB telah dua kali mendapat Penghargaan dari Pemerintah Pusat masing masing dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta dari Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Pada bagian lain Pengelola Kampung Media Fairus Abadi menjelaskan, hingga saat ini daerahnyya telah memiliki 150 Komunitas Kampung Media dengan 1.054 orang anggota yang tersebar di NTB.
Awal dari pembentukan Komunitas Kampung Media ini adalah dengan memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya informasi melalui teknologi dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti yaitu dengan bahasa daerah setempat.
Fairus menegaskan, kalau zaman Orde Baru Penyampai Informasi Pemerintah adalah Pegawai Negeri Sipil yaitu Juru Penerang (Jupen). Namun saat ini adalah masyarakat itu sendiri, sedangkan Pemerintah memberikan fasilitas yang diperlukan.
Menurutnya dengan dilibatkannya masyarakat dalam memberikan informasi maka banyak hal yang bisa mereka lakukan sehingga banyak manfaaatnya. “Jadi kalau dulu komunikasi hanya satu arah, kini menjadi dua arah,” tandasnya.
(sms)