Tawuran, Satu Suporter Sepakbola Tewas

Minggu, 05 Oktober 2014 - 19:30 WIB
Tawuran, Satu Suporter...
Tawuran, Satu Suporter Sepakbola Tewas
A A A
PALEMBANG - Miftahuddin bin Damanhuri (18) seorang suporter sepakbola tewas dianiaya saat terjadi aksi tawuran antar kelompok suporter sepakbola di Kawasan Seberang Ulu, Palembang, Sabtu malam 4 Oktober 2014.

Warga KH Wahid Hasyim Lorong AA RT 24 Rw 6 Kelurahan II Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang yang merupakan suporter sepakbola ini tewas akibat luka tikam dan bacok di tubuhnya. Informasi yang dihimpun, pada malam sebelum kejadian sempat terjadi aksi tawuran antar kelompok di depan lorong AA Rt 24 RW 26.

Aksi tawuran yang diduga terjadi beberapa kali itu sempat dibubarkan oleh masyarakat dan polisi setempat. Lalu, beberapa jam kemudian, aksi antar kelompok meletus kembali yang diduga menjadi bagian dari suporter SFC Palembang.

Saat itu, korban tewas yang merupakan lulusan SMA Aisyiyah 1 Palembang, berniat keluar rumah bersama dengan kakak kandungnya, Orik (19).

Miftahuddin yang biasa dipanggil Udin akhirnya memilih mengikuti beberapa temannya yang juga menjadi bagian dari suporter sepakbola.

“Sebelum kejadian, Udin pamit untuk ke lorong depan. Memang kemarin malam, beberapa kali tawuran terjadi di sekitar RT ini. Sekitar jam 08.00 malam lebih, warga melihat empat pemuda anggota suporter sepakbola membawa samurai, tapi sempat dihalau polisi dan akhirnya pergi,” ungkap Bibi korban, Mak Aji (50) sejumlah wartawan mendatangi rumah duka, Minggu (5/10/2014).

Sekitar pukul 03.00 Wib dini hari itu, pihak keluarga baru mengetahui jika Udin menjadi satu dari tiga korban aksi tawuran setelah dihubungi oleh Ketua RT 29. Pihak keluarga akhirnya mendatangi RSMH Palembang dan meminta agar jasad Udin untuk divisum.

Akan tetapi, berdasarkan laporan di Polresta Palembang, diketahui jasad Udin yang sudah tewas ditemukan di kawasan Jalan H Gubernur HA Bastari, tepatnya di depan Bank Sumsel Babel Jakabaring dengan kondisi mengalami luka tusukan di bagian dada dan paha.

Salah satu temannya, Rido Pratama (16) melaporkan penemuan jasad Miftahudin tersebut ke Polresta Palembang.

Mak Aji juga sempat bercerita jika keponakannya tersebut baru tergabung dalam kelompok pendukung sepakbola.

Setelah lulus dari sekolah, Udin memang sering bergaul dengan beberapa suporter sepak bola. Sempat, dikatakan dia, keluarga melarang Udin untuk berkumpul dengan banyak kelompok bola, akan tetapi Udin yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara itu tidak mengindahkan.

“Udin itu anak yang baik, suka mengaji dan salat. Memang setelah tamat sekolah, inginnya kuliah tapi dia memilih mencari kerja dulu di Bangka. Baru pulang tiga hari, malah terjadi kejadian ini,” tukas Mak.

Dari hasil visum diketahui jika korban Udin mengalami luka bacok pada pipi hingga sampai ke telinga sebelah kanan, mengalami luka parah di kepala bagian belakang dan mengalami luka tusuk di dada dan bagian paha.

Sementara itu, pada Minggu siang pukul 14.00 WIB, jasad Udin telah dimakamkan pihak keluarga di Desa Sri Tanjung, Kabupaten Ogan Ilir, Palembang.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)