Granat Nanas DI/TII Ditemukan di Rumah Kosong
A
A
A
GARUT - Sebuah granat diduga peninggalan gerombolan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) ditemukan di dalam rumah kosong, Kampung Rancabango RT 02 RW 04, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut. Granat yang diduga pernah digunakan oleh DI/TII ini, sebelumnya ditemukan pada tumpukan barang dalam rumah tersebut, Sabtu 4 Oktober 2014.
Bom genggam ini berbentuk seperti nanas. Pasi Intel Kodim 0611 Garut Kapten Chb Untung Wahyudi mengatakan, kondisi granat saat ditemukan telah berkarat.
"Kami tidak bisa memastikan apakah kondisi granat tersebut masih aktif atau tidak. Pihak Denpal yang akan menelitinya. Granatnya masih disimpan di Makodim. Karena hari ini libur, penyerahan granat ke Denpal baru akan dilakukan besok," kata Untung, Minggu (5/10/2014).
Munculnya dugaan granat tersebut pernah digunakan oleh milisi DI/TII, disebabkan karena wilayah Tarogong Kaler Garut merupakan salah satu basis dari kelompok tersebut di era tahun 40-an. Tarogong Kaler, menurut Untung, merupakan basis tempat latihan anggota DI/TII di masa lalu.
Tarogong Kaler dahulu kala adalah salah satu basis DI/TII yang digunakan untuk latihan. Sehingga granat yang ditemukan ini disinyalir pernah digunakan kelompok itu. Misalnya, ketika dipakai latihan melempar, granat tidak meledak dan akhirnya ditemukan oleh warga.
"Terkait negara mana yang membuatnya, saya kurang tahu. Cuma granat ini dipastikan peninggalan perang dunia II serta bentuknya serupa dengan nanas," ucapnya.
Selain pernah digunakan anggota DI/TII, tambah dia, masih ada dugaan lain mengenai asal usul granat tersebut. Pasalnya, dari informasi yang dia terima, rumah kosong itu merupakan milik pensiunan anggota Brimob Cirebon.
"Kami kesulitan untuk memastikan temuan ini kepada pemilik rumah. Karena rumahnya kosong. Infonya rumah tersebut milik pensiunan anggota Brimob. Granatnya sendiri ditemukan oleh warga yang berprofesi sebagai buruh tani bernama Maman (57). Warga pun langsung melaporkannya pada kami," tandasnya.
Bom genggam ini berbentuk seperti nanas. Pasi Intel Kodim 0611 Garut Kapten Chb Untung Wahyudi mengatakan, kondisi granat saat ditemukan telah berkarat.
"Kami tidak bisa memastikan apakah kondisi granat tersebut masih aktif atau tidak. Pihak Denpal yang akan menelitinya. Granatnya masih disimpan di Makodim. Karena hari ini libur, penyerahan granat ke Denpal baru akan dilakukan besok," kata Untung, Minggu (5/10/2014).
Munculnya dugaan granat tersebut pernah digunakan oleh milisi DI/TII, disebabkan karena wilayah Tarogong Kaler Garut merupakan salah satu basis dari kelompok tersebut di era tahun 40-an. Tarogong Kaler, menurut Untung, merupakan basis tempat latihan anggota DI/TII di masa lalu.
Tarogong Kaler dahulu kala adalah salah satu basis DI/TII yang digunakan untuk latihan. Sehingga granat yang ditemukan ini disinyalir pernah digunakan kelompok itu. Misalnya, ketika dipakai latihan melempar, granat tidak meledak dan akhirnya ditemukan oleh warga.
"Terkait negara mana yang membuatnya, saya kurang tahu. Cuma granat ini dipastikan peninggalan perang dunia II serta bentuknya serupa dengan nanas," ucapnya.
Selain pernah digunakan anggota DI/TII, tambah dia, masih ada dugaan lain mengenai asal usul granat tersebut. Pasalnya, dari informasi yang dia terima, rumah kosong itu merupakan milik pensiunan anggota Brimob Cirebon.
"Kami kesulitan untuk memastikan temuan ini kepada pemilik rumah. Karena rumahnya kosong. Infonya rumah tersebut milik pensiunan anggota Brimob. Granatnya sendiri ditemukan oleh warga yang berprofesi sebagai buruh tani bernama Maman (57). Warga pun langsung melaporkannya pada kami," tandasnya.
(sms)