HUT Pemprov Banten ke-14, Rano Karno Dinilai Gagal
A
A
A
SERANG - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno dinilai gagal membangun Banten. Program-program yang dikeluarkannya juga dinilai tidak produktif, terutama dalam menurunkan angka kemiskinan.
Kritis terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten itu diungkapkan para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), tadi siang, menyambut peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Banten ke-14.
"Sampai saat ini, masih terjadi kesenjangan sosial dari berbagai kondisi, dan menjadi tanggung jawab Pak Rano. Kalau dia tidak melakukan gebrakan yang hebat, dan produktif, mundur saja," ujar Koordinator Aksi KAMMI Banten Muhammad Ibrahim, kepada wartawan, Jumat (3/10/2014).
Dia melanjutkan, Banten terkenal dengan pendidikannya yang sangat buruk, kualitasnya rendah, dan infrastruktur jalannya yang sangat tidak layak.
"Seharusnya Rano Karno berperan besar dalam masalah ini. Patut dipertanyakan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Rano, kalau begini, sama saja dengan gubernur sebelumnya (Ratu Atut Chosiyah)," sambung Ibrahim.
Kritis terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten itu diungkapkan para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), tadi siang, menyambut peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Banten ke-14.
"Sampai saat ini, masih terjadi kesenjangan sosial dari berbagai kondisi, dan menjadi tanggung jawab Pak Rano. Kalau dia tidak melakukan gebrakan yang hebat, dan produktif, mundur saja," ujar Koordinator Aksi KAMMI Banten Muhammad Ibrahim, kepada wartawan, Jumat (3/10/2014).
Dia melanjutkan, Banten terkenal dengan pendidikannya yang sangat buruk, kualitasnya rendah, dan infrastruktur jalannya yang sangat tidak layak.
"Seharusnya Rano Karno berperan besar dalam masalah ini. Patut dipertanyakan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Rano, kalau begini, sama saja dengan gubernur sebelumnya (Ratu Atut Chosiyah)," sambung Ibrahim.
(san)