Bentrok Pemuda di Tallo, 1 Polisi Kritis Tertembak
A
A
A
MAKASSAR - Bentrok antara dua kelompok pemuda, di Kecamatan Tallo, melibatkan pemuda Jalan Regge dan Jalan Ngunjung, mengakibatkan tujuh orang luka serius, enam dari warga, satu dari polisi akibat kena tembak.
Korban dari polisi adalah Briptu Aswar dari Kompi 3 Detasemen A Brimobda Polda Sulselbar. Dia mengalami luka tembak pada punggung kaki kiri, tembus ke telapak kaki. Kini, korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros.
Diduga, luka tembak yang bersarang di tubuhnya itu adalah akibat dari peluru senapan angin. Sementara keenam warga sipil yang dilarikan ke rumah sakit, yakni empat korban luka tembak masing-masing Ikbal (22), Tahir (49), Habibi (19), dan Asrul (19). Luka para warga itu juga cukup parah.
Sedangkan dua warga lainnya, masing-masing Andi (18), mengalami luka gores pada pergelangan tangan kanan, dan Wiwi (17), mengalami luka memar pada kepala akibat terkena pukulan dan lemparan batu.
Humas Polrestabes Makassar Kompol Mantasiah mengatakan, tawuran antar kelompok itu mengakibatkan rumah kontrakan Aiptu Usman R mengalami pecah pecah, pintu rumah dirusak, dan seluruh isi rumah dan perabot rumah tangga habis terbakar.
Selain itu, atap rumah milik warga bernama Rony di Jalan Deng Ngunjung terbakar akibat lemparan bom melotov. Sementara dalam penembakan, anggota polisi belum diketahui pelakunya, karena kedua kelompok menggunakan batu, senapan angin dan molotov. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Anggota menerima informasi dan membubarkan kedua kubu bertikai, dugaan pemicunya belum diketahui. Dalam penembakan itu, anggota tidak mengarahkan ke kelompok bertikai tapi ke udara," kata Mantasiah di ruang kerjanya, Jumat (3/10/2014).
Menurut saksi mata, Ari bahwa sekitar 20 orang kelompok pemuda Jalan Regge tiba-tiba menyerang masuk ke Jalan Deng Ngunjung dengan cara berteriak dan membawa busur serta melempari rumah.
Sehingga kelompok pemuda Jalan Ngunjung tidak menerima tindakan tersebut dan langsung melakukan perlawanan. "Warga melakukan perlawanan, karena rumah dilempari bom molotov, busur, dan batu," kata warga setempat.
Sementara itu, Kapolsekta Tallo Kompol Woro Susilo mengatakan, peristiwa bentrokan diwilayahnya ditangani sepenuhnya oleh Polrestabes Makassar, baik dalam penyelidikan maupun penanganannya.
"Belum ada diamankan pelaku, Untuk kondisi di TKP, sementara masih dijaga pihak kepolisian, untuk mengantisipasi serangan susulan," kata Woro, melalui sambungan teleponnya.
Korban dari polisi adalah Briptu Aswar dari Kompi 3 Detasemen A Brimobda Polda Sulselbar. Dia mengalami luka tembak pada punggung kaki kiri, tembus ke telapak kaki. Kini, korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros.
Diduga, luka tembak yang bersarang di tubuhnya itu adalah akibat dari peluru senapan angin. Sementara keenam warga sipil yang dilarikan ke rumah sakit, yakni empat korban luka tembak masing-masing Ikbal (22), Tahir (49), Habibi (19), dan Asrul (19). Luka para warga itu juga cukup parah.
Sedangkan dua warga lainnya, masing-masing Andi (18), mengalami luka gores pada pergelangan tangan kanan, dan Wiwi (17), mengalami luka memar pada kepala akibat terkena pukulan dan lemparan batu.
Humas Polrestabes Makassar Kompol Mantasiah mengatakan, tawuran antar kelompok itu mengakibatkan rumah kontrakan Aiptu Usman R mengalami pecah pecah, pintu rumah dirusak, dan seluruh isi rumah dan perabot rumah tangga habis terbakar.
Selain itu, atap rumah milik warga bernama Rony di Jalan Deng Ngunjung terbakar akibat lemparan bom melotov. Sementara dalam penembakan, anggota polisi belum diketahui pelakunya, karena kedua kelompok menggunakan batu, senapan angin dan molotov. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Anggota menerima informasi dan membubarkan kedua kubu bertikai, dugaan pemicunya belum diketahui. Dalam penembakan itu, anggota tidak mengarahkan ke kelompok bertikai tapi ke udara," kata Mantasiah di ruang kerjanya, Jumat (3/10/2014).
Menurut saksi mata, Ari bahwa sekitar 20 orang kelompok pemuda Jalan Regge tiba-tiba menyerang masuk ke Jalan Deng Ngunjung dengan cara berteriak dan membawa busur serta melempari rumah.
Sehingga kelompok pemuda Jalan Ngunjung tidak menerima tindakan tersebut dan langsung melakukan perlawanan. "Warga melakukan perlawanan, karena rumah dilempari bom molotov, busur, dan batu," kata warga setempat.
Sementara itu, Kapolsekta Tallo Kompol Woro Susilo mengatakan, peristiwa bentrokan diwilayahnya ditangani sepenuhnya oleh Polrestabes Makassar, baik dalam penyelidikan maupun penanganannya.
"Belum ada diamankan pelaku, Untuk kondisi di TKP, sementara masih dijaga pihak kepolisian, untuk mengantisipasi serangan susulan," kata Woro, melalui sambungan teleponnya.
(san)