Sopir Bus Transmusi Palembang Mogok
A
A
A
PALEMBANG - Bus Transmusi di Kota Palembang mogok beroperasi hari ini. Ratusan sopir dan pramuniaga menggelar aksi menuntut pembayaran gaji mereka selama tiga bulan terakhir.
Sejak Rabu (1/10/2014) pagi, bus-bus Transmusi tidak mengangkut penumpang. Akibatnya, banyak penumpang yang mengalihkan moda transportasi mereka. Meski demikian, halte-halte dipadati calon penumpang.
Irma, warga Sako, mengatakan sangat kecewa dengan aksi mogok awak Transmusi yang mengakibatkan penumpang telantar. Padahal, banyak calon penumpang yang ingin menggunakan moda transportasi Transmusi dalam aktivitas pagi tadi.
"Jelas, bikin penumpang menunggu. Dari jam 8 sampai jam 9, tidak jelas operasionalnya. Akhirnya, saya naik angkot," kata Irma kepada KORAN SINDO.
Ia berharap pemerintah setempat dapat menyelesaikan permasalahan operasional Transmusi. Mengingat, Transmusi memang sangat dibutuhkan masyarakat. "Jika demo terus, tentu penumpang makin telantar."
Sementara, ratusan pegawai Transmusi mendatangi Kantor Wali Kota Palembang. Mereka menggelar orasi di halaman Kantor Wali Kota Palembang. Salah satu sopir Transmusi, Nazar, mengatakan dirinya bersama ratusan pegawai Transmusi menuntut pembayaran gaji selama tiga bulan yang ditunggak oleh pihak direksi. Penunggakan pembayaran gaji lebih disebabkan menunggu proses pencairan anggaran dari Pemkot Palembang.
"Gaji kami tiga bulan belum digaji. Kami meminta hak kami. Karena kami juga memiliki kebutuhan hidup," katanya.
Dia memastikan, selama belum terdapat kejelasan mengenai gaji, mereka akan mogok bekerja. Aksi yang digelar pegawai Transmusi ini sudah sering terjadi.
PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) selaku perusahaan daerah pengelola Transmusi mengaku sedang mengalami kerugian akibat banyak kendaraan yang rusak. Sebagai salah satu alternatif, direksi meminta Pemkot Palembang untuk menyalurkan pinjaman dana demi menutup biaya operasional.
Sejak Rabu (1/10/2014) pagi, bus-bus Transmusi tidak mengangkut penumpang. Akibatnya, banyak penumpang yang mengalihkan moda transportasi mereka. Meski demikian, halte-halte dipadati calon penumpang.
Irma, warga Sako, mengatakan sangat kecewa dengan aksi mogok awak Transmusi yang mengakibatkan penumpang telantar. Padahal, banyak calon penumpang yang ingin menggunakan moda transportasi Transmusi dalam aktivitas pagi tadi.
"Jelas, bikin penumpang menunggu. Dari jam 8 sampai jam 9, tidak jelas operasionalnya. Akhirnya, saya naik angkot," kata Irma kepada KORAN SINDO.
Ia berharap pemerintah setempat dapat menyelesaikan permasalahan operasional Transmusi. Mengingat, Transmusi memang sangat dibutuhkan masyarakat. "Jika demo terus, tentu penumpang makin telantar."
Sementara, ratusan pegawai Transmusi mendatangi Kantor Wali Kota Palembang. Mereka menggelar orasi di halaman Kantor Wali Kota Palembang. Salah satu sopir Transmusi, Nazar, mengatakan dirinya bersama ratusan pegawai Transmusi menuntut pembayaran gaji selama tiga bulan yang ditunggak oleh pihak direksi. Penunggakan pembayaran gaji lebih disebabkan menunggu proses pencairan anggaran dari Pemkot Palembang.
"Gaji kami tiga bulan belum digaji. Kami meminta hak kami. Karena kami juga memiliki kebutuhan hidup," katanya.
Dia memastikan, selama belum terdapat kejelasan mengenai gaji, mereka akan mogok bekerja. Aksi yang digelar pegawai Transmusi ini sudah sering terjadi.
PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) selaku perusahaan daerah pengelola Transmusi mengaku sedang mengalami kerugian akibat banyak kendaraan yang rusak. Sebagai salah satu alternatif, direksi meminta Pemkot Palembang untuk menyalurkan pinjaman dana demi menutup biaya operasional.
(zik)