Pria Ini Bacok Orang Jika Tidak Punya Uang
A
A
A
KENDAL - Lantaran tidak punya uang, seorang pria diduga mengalami gangguan kejiwaan, Subhan (35) membacok Khoirudin (62), warga Desa Bulak, RT 4/1, Kecamatan Rowosari. Peristiwa nahas itu terjadi saat korban sedang memperbaiki becaknya.
Selain membacok Khoirudin, pada Minggu 28 September 2014 malam, pria yang berprofesi sebagai penjual kaligrafi itu juga diketahui telah menghajar Suyitno, kakak iparnya sendiri hingga mengalami luka parah, dan dirujuk ke RS Dr Karyadi Semarang.
Abdul Halim, anak pertama Khoirudin menceritakan, bahwa kesehariannya pelaku memiliki mental kejiwaan yang normal. Namun, dia akan mengamuk jika sedang tidak punya uang, dan tindakannya bisa membahayakan orang lain.
“Biasanya kalau pas ngamuk hanya mengancam orang di jalan. Tapi kali ini malah nyasar ke rumah orangtua saya. Padahal, sebenarnya tidak gila, karena tiap harinya kerja jual kaligrafi, dan punya anak istri,” paparnya, Senin (29/9/2014).
Dia berharap, kasus tersebut dapat diselesaikan lewat jalur hukum. Selain itu, pelaku juga bisa mengganti biaya perawatan.
“Pelaku juga harus mengganti uang hasil kerja selama bapak saya dirawat. Karena bapak saya ini hanya tukang becak, yang penghasilannya tidak menentu,” imbuh dia.
Kapolsek Rowosari AKP I Wayan Suprapta menyampaikan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Rencananya, pelaku akan dikirim ke rumah sakit jiwa setelah dilakukan tes kejiwaan.
“Selain pelaku, kami juga mengamankan barang bukti berupa golok, dan sebatang kayu milik pelaku. Kasus ini masih kami lakukan pendalaman,” tandasnya.
Selain membacok Khoirudin, pada Minggu 28 September 2014 malam, pria yang berprofesi sebagai penjual kaligrafi itu juga diketahui telah menghajar Suyitno, kakak iparnya sendiri hingga mengalami luka parah, dan dirujuk ke RS Dr Karyadi Semarang.
Abdul Halim, anak pertama Khoirudin menceritakan, bahwa kesehariannya pelaku memiliki mental kejiwaan yang normal. Namun, dia akan mengamuk jika sedang tidak punya uang, dan tindakannya bisa membahayakan orang lain.
“Biasanya kalau pas ngamuk hanya mengancam orang di jalan. Tapi kali ini malah nyasar ke rumah orangtua saya. Padahal, sebenarnya tidak gila, karena tiap harinya kerja jual kaligrafi, dan punya anak istri,” paparnya, Senin (29/9/2014).
Dia berharap, kasus tersebut dapat diselesaikan lewat jalur hukum. Selain itu, pelaku juga bisa mengganti biaya perawatan.
“Pelaku juga harus mengganti uang hasil kerja selama bapak saya dirawat. Karena bapak saya ini hanya tukang becak, yang penghasilannya tidak menentu,” imbuh dia.
Kapolsek Rowosari AKP I Wayan Suprapta menyampaikan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Rencananya, pelaku akan dikirim ke rumah sakit jiwa setelah dilakukan tes kejiwaan.
“Selain pelaku, kami juga mengamankan barang bukti berupa golok, dan sebatang kayu milik pelaku. Kasus ini masih kami lakukan pendalaman,” tandasnya.
(san)