Risma Jamin Anggaran Pendidikan 2015 Naik
A
A
A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) tidak main-main untuk memajukan pendidikan di daerahnya. Buktinya, tahun depan Pemkot Surabaya akan mengerek anggaran pendidikan yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2015.
Menurut Risma, anggaran pendidikan di wilayahnya selalu naik dari tahun ke tahun. "Dalam kurun waktu tiga tahun ini anggaran pendidikan selalu naik. Kalau anggaran kita tidak bicara persentase, tapi nilai rupiahnya. Karena kita basic-nya kan program, jadi program pendidikan kita terus kita perbanyak, tidak mungkin turun terlebih karena jumlah penduduk terus naik maka programnya juga akan naik nilainya," kata Risma, Rabu (24/9/14).
Risma menegaskan, jika anggaran pendidikan tahun depan turun, pasti tidak banyak dan tidak akan kurang dari 20 persen dari APBD Kota Surabaya.
Kata Risma, anggaran pendidikan Kota Surabaya beberapa tahun terakhir selalu di atas 30 persen. Kalaupun turun, dia yakin masih berada di angka 30 persen.
"Kalau turun mungkin dari 32 persen jadi 31 persen sebatas itu saja. Kita terus di atas 30 persen dari APBD kalau untuk anggaran pendidikan," imbuh mantan kepala Bappeko Surabaya ini.
Risma bukan saja menepis kabar menurunnya anggaran pendidikan. Sebaliknya, Pemkot Surabaya berencana memberikan peningkatan pemberian beasiswa khusus untuk program diploma.
Beasiswa menjadi hak lulusan SMA maupun SMK. Program diploma dipilih sebagai prioritas lantaran lulusan diploma ini akan langsung diserap oleh industri. Sehingga, siswa dipilih untuk disekolahkan di sekolah pilot project agar selain langsung siap kerja juga akan meningkatkan daya serap lulusan Surabaya di perusahaan dalam maupun luar negeri.
Risma janji akan melihat kebutuhan pekerjaan di kota yang dipimpin. Jika manajer berarti butuh sarjana. Untuk supervisor, bisa lulusan D3.
Lulusan diploma ini, imbuh Risma, akan terus didorong agar nanti juga mengisi pos-pos yang menjadi kebutuhan Surabaya.
Menurut Risma, anggaran pendidikan di wilayahnya selalu naik dari tahun ke tahun. "Dalam kurun waktu tiga tahun ini anggaran pendidikan selalu naik. Kalau anggaran kita tidak bicara persentase, tapi nilai rupiahnya. Karena kita basic-nya kan program, jadi program pendidikan kita terus kita perbanyak, tidak mungkin turun terlebih karena jumlah penduduk terus naik maka programnya juga akan naik nilainya," kata Risma, Rabu (24/9/14).
Risma menegaskan, jika anggaran pendidikan tahun depan turun, pasti tidak banyak dan tidak akan kurang dari 20 persen dari APBD Kota Surabaya.
Kata Risma, anggaran pendidikan Kota Surabaya beberapa tahun terakhir selalu di atas 30 persen. Kalaupun turun, dia yakin masih berada di angka 30 persen.
"Kalau turun mungkin dari 32 persen jadi 31 persen sebatas itu saja. Kita terus di atas 30 persen dari APBD kalau untuk anggaran pendidikan," imbuh mantan kepala Bappeko Surabaya ini.
Risma bukan saja menepis kabar menurunnya anggaran pendidikan. Sebaliknya, Pemkot Surabaya berencana memberikan peningkatan pemberian beasiswa khusus untuk program diploma.
Beasiswa menjadi hak lulusan SMA maupun SMK. Program diploma dipilih sebagai prioritas lantaran lulusan diploma ini akan langsung diserap oleh industri. Sehingga, siswa dipilih untuk disekolahkan di sekolah pilot project agar selain langsung siap kerja juga akan meningkatkan daya serap lulusan Surabaya di perusahaan dalam maupun luar negeri.
Risma janji akan melihat kebutuhan pekerjaan di kota yang dipimpin. Jika manajer berarti butuh sarjana. Untuk supervisor, bisa lulusan D3.
Lulusan diploma ini, imbuh Risma, akan terus didorong agar nanti juga mengisi pos-pos yang menjadi kebutuhan Surabaya.
(zik)