Potongan Tubuh di Genuk Merupakan Korban Mutilasi
A
A
A
SEMARANG - Aneka potongan tubuh dan tulang belulang dari dua mayat wanita yang ditemukan di Kecamatan Genuk, Kota Semarang, merupakan korban mutilasi.
Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan ahli forensik RSUP dr Kariadi Semarang. Dokter spesialis forensik dan medicolegal Gatot Suharto menyatakan, tubuh para korban terpotong-potong akibat senjata tajam (mutilasi).
"Jadi korban pembunuhan lalu dimutilasi. Perkiraan kematian sudah 2 minggu yang lalu," ungkapnya, Senin (22/9/2014). Saat ini, aneka potongan tubuh dan belulang itu dipindahkan ke RS Bhayangkara. Ada 9 kantong, disimpan dalam freezer dengan suhu -2 derajat.
Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng, Kombes Pol Rini Muliawati, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil petugas Reserse Kriminal sebagai penyidik untuk tindakan selanjutnya.
"Jadi kami masih tunggu potongan-potongan tubuh lain, yang mungkin saja masih bisa ditemukan. Baru setelah itu kami tangani, termasuk rekonstruksi tubuh," timpalnya saat ditemui terpisah.
Aneka potongan tubuh dan tulang yang diterima dari RSUP dr Kariadi, kata Rini, total 9 kantong.
"Di antaranya satu kantong isi panggul atas, satu kantong panggul kiri tidak utuh. Ini berarti dua manusia. Kepala atau tengkorak belum ada," lanjutnya.
Rini mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melapor. Baik ke kantor polisi maupun rumah sakit.
Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan ahli forensik RSUP dr Kariadi Semarang. Dokter spesialis forensik dan medicolegal Gatot Suharto menyatakan, tubuh para korban terpotong-potong akibat senjata tajam (mutilasi).
"Jadi korban pembunuhan lalu dimutilasi. Perkiraan kematian sudah 2 minggu yang lalu," ungkapnya, Senin (22/9/2014). Saat ini, aneka potongan tubuh dan belulang itu dipindahkan ke RS Bhayangkara. Ada 9 kantong, disimpan dalam freezer dengan suhu -2 derajat.
Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng, Kombes Pol Rini Muliawati, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil petugas Reserse Kriminal sebagai penyidik untuk tindakan selanjutnya.
"Jadi kami masih tunggu potongan-potongan tubuh lain, yang mungkin saja masih bisa ditemukan. Baru setelah itu kami tangani, termasuk rekonstruksi tubuh," timpalnya saat ditemui terpisah.
Aneka potongan tubuh dan tulang yang diterima dari RSUP dr Kariadi, kata Rini, total 9 kantong.
"Di antaranya satu kantong isi panggul atas, satu kantong panggul kiri tidak utuh. Ini berarti dua manusia. Kepala atau tengkorak belum ada," lanjutnya.
Rini mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melapor. Baik ke kantor polisi maupun rumah sakit.
(sms)