1 Ton Cengkeh Digasak Maling
A
A
A
WATAMPONE - Darja (49) harus gigit jari mengetahui 1 ton cengkeh kering miliknya yang dikemas dalam puluhan karung plastik raib digasak maling.
Sebanyak 1 ton lebih cengkih tersebut disimpannya di rumahnya di Jalan Lapawowi Kr Sigeri, Kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Timur.
Padahal 1 ton cengkeh tersebut telah dikumpulkan selama sebulan lebih lamanya dan merupakan hasil panen dari kebunnya yang terletak di Lerang desa Abumpungeng, Kecamatan Cina dan sebagian lagi dikumpulkannya dengan membeli dari sejumlah petani.
Cengkeh ini, kata dia, totalnya ada 1,3 ton, saya simpan dalam karung besar yang berisi 75 kg dan karung kecil yang berisi 35 kg, yang kecil kurang lebih 30 karung.
"Pelaku mengambil semuanya cengkeh yang ada di dalam karung kecil, totalnya kira-kira mencapai 1 ton yang hilang digasak maling, hanya lima karung besar saja yang tersisa, itu hanya 300 kilo saja," ujarnya saat dikonfirmasi di tempat kejadian perkara, Minggu (21/9/2014).
Darja mengatakan, 1 ton cengkeh yang digasak maling tersebut memang telah dikemas dan rencananya akan dijual di Makassar.
Dari penuturan Darja, raibnya 1 ton cengkeh tersebut baru diketahui setelah dia pulang dari Makassar, Sabtu malam, 20 September .
Walau demikian tidak diketahui pasti kapan kawanan pencuri tersebut beraksi. Pasalnya, Darja tidak di rumah selama seminggu karena berada di Makassar guna mencari mencari pembeli cengkeh yang sudah terkumpul ini.
"Sudah seminggu rumah ini kosong, Saya datang jam 6 sore Sabtu Malam, tapi waktu ku buka pintu sisa lima karung yang tersisa, sisanya sudah habis, saya juga melihat pintu belakang telah tercungkil," kata Darja.
Dia menuturkan setelah itu dia langsung melihat di sekeliling rumah dan menemukan butiran cengkeh yang tersebar dan beberapa jejak kaki yang diduga pelaku.
Darja menambahkan, sesaat setelah itu, dia telah menghubungi sejumlah pedagang pengumpul cengkeh yang ada di Bone untuk melacak jejak pelaku.
"Saya sudah telepon beberapa pengumpul pembeli cengkeh yang ada di Bone siapa tau pelaku pelaku menjualnya, saya masih dikenali karungnya," jelasnya.
Kerugian yang diderita diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, korban sendiri mengatakan, setengah dari total cengkeh itu dibeli dari sejumlah petani seharga Rp125 ribu perkilo.
Sementara separuhya diperoleh dari hasil kebunnya sendiri. sehingga ditotalkan kerugian hingga Rp125 juta.
Setelah mendapatkan laporan pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP. Kanit SPKT Polres Bone Ipda Adenan menduga pelaku lebih dari satu orang.
"Dari olah TKP kuat dugaan pelaku masuk ke dalam rumah melewati ventilasi rumah dan keluar melalui pintu samping rumah. Banyak cengkeh yang berserakan, yang pasti pelaku tidak sendiri," ujarnya.
Adenan mengatakan untuk saat ini kasus tersebut masih dalam proses lidik termasuk untuk mengidentifikasi pelaku pencurian tersebut.
Sebanyak 1 ton lebih cengkih tersebut disimpannya di rumahnya di Jalan Lapawowi Kr Sigeri, Kelurahan Macege, Kecamatan Tanete Riattang Timur.
Padahal 1 ton cengkeh tersebut telah dikumpulkan selama sebulan lebih lamanya dan merupakan hasil panen dari kebunnya yang terletak di Lerang desa Abumpungeng, Kecamatan Cina dan sebagian lagi dikumpulkannya dengan membeli dari sejumlah petani.
Cengkeh ini, kata dia, totalnya ada 1,3 ton, saya simpan dalam karung besar yang berisi 75 kg dan karung kecil yang berisi 35 kg, yang kecil kurang lebih 30 karung.
"Pelaku mengambil semuanya cengkeh yang ada di dalam karung kecil, totalnya kira-kira mencapai 1 ton yang hilang digasak maling, hanya lima karung besar saja yang tersisa, itu hanya 300 kilo saja," ujarnya saat dikonfirmasi di tempat kejadian perkara, Minggu (21/9/2014).
Darja mengatakan, 1 ton cengkeh yang digasak maling tersebut memang telah dikemas dan rencananya akan dijual di Makassar.
Dari penuturan Darja, raibnya 1 ton cengkeh tersebut baru diketahui setelah dia pulang dari Makassar, Sabtu malam, 20 September .
Walau demikian tidak diketahui pasti kapan kawanan pencuri tersebut beraksi. Pasalnya, Darja tidak di rumah selama seminggu karena berada di Makassar guna mencari mencari pembeli cengkeh yang sudah terkumpul ini.
"Sudah seminggu rumah ini kosong, Saya datang jam 6 sore Sabtu Malam, tapi waktu ku buka pintu sisa lima karung yang tersisa, sisanya sudah habis, saya juga melihat pintu belakang telah tercungkil," kata Darja.
Dia menuturkan setelah itu dia langsung melihat di sekeliling rumah dan menemukan butiran cengkeh yang tersebar dan beberapa jejak kaki yang diduga pelaku.
Darja menambahkan, sesaat setelah itu, dia telah menghubungi sejumlah pedagang pengumpul cengkeh yang ada di Bone untuk melacak jejak pelaku.
"Saya sudah telepon beberapa pengumpul pembeli cengkeh yang ada di Bone siapa tau pelaku pelaku menjualnya, saya masih dikenali karungnya," jelasnya.
Kerugian yang diderita diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, korban sendiri mengatakan, setengah dari total cengkeh itu dibeli dari sejumlah petani seharga Rp125 ribu perkilo.
Sementara separuhya diperoleh dari hasil kebunnya sendiri. sehingga ditotalkan kerugian hingga Rp125 juta.
Setelah mendapatkan laporan pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP. Kanit SPKT Polres Bone Ipda Adenan menduga pelaku lebih dari satu orang.
"Dari olah TKP kuat dugaan pelaku masuk ke dalam rumah melewati ventilasi rumah dan keluar melalui pintu samping rumah. Banyak cengkeh yang berserakan, yang pasti pelaku tidak sendiri," ujarnya.
Adenan mengatakan untuk saat ini kasus tersebut masih dalam proses lidik termasuk untuk mengidentifikasi pelaku pencurian tersebut.
(sms)