Terlibat Penyerangan, 30 Anggota Geng Motor Ditangkap
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 30 orang anggota geng motor yang terlibat sejumlah penyerangan di Kota Makassar ditangkap jajaran Polrestabes Makassar.
Ke 30 anggota geng motor yang meresahkan sebagian masyarakat Kota Makassar ini berhasil ditangkap pihak kepolisian di sekitar Kampus STMIK Handayani, Jalan Adhyaksa, Kecamatan Panakukkang, sekira pukul 23.00, Wita, Sabtu 20 September 2014.
Beberapa orang di antara 30 anggota geng motor itu ternyata dibekingi oleh oknum TNI. Bahkan dua dari pelaku geng motor yakni DJ dan As yang ditangkap, mengaku terlibat penyerangan sejumlah warkop di Kota Makassar seperti di Warkop 17, Warkop 76, Warkop Deng Sija, Real Coffe, Jalan Pettarani depan Suzuki Sinar Galesong dengan hasil uang Rp5 juta dan sejumlah ponsel.
Penyerangan yang dilakukan 30 anggota geng motor terhadap sejumlah warkop di Kota Makassar itu diduga disuruh oleh oknum anggota TNI Pratu WN.
Pelaku geng motor DJ, mengatakan, saat itu bersama sekitar 10-an motor berboncengan sebelum menyerang Warkop 76. Bersama dengan rekannya, dia dikumpulkan dan diberi minuman keras (miras).
"Dia bilang kalau mau dapat uang masuk di dalam warkop merampas barang berharga milik pengunjung," kata DJ kepada sejumlah wartawan.
Pelaku geng motor ini juga mengakui, hasil rampasan dan perampokannya itu kemudian dibagi secara merata yang dikoordinir oleh oknum TNI tersebut dan berlangsung selama satu bulan.
Sementara itu, AA pelaku geng motor yang diamankan juga diidentifikasi sebagai anak seorang polisi yang berpangkat Aiptu bertugas di Sabhara Polrestabes Makassar.
Pelaku AA yang penuh tato di tubuhnya ini terlibat beberapa perampokan warkop namun hanya diakui satu tempat warkop. "Saya di Warkop 76 saja pak," katanya.
Dari penangkapan 30 anggota geng motor ini yang tergolong jumlah besar mereka berasal dari Jalan Batua, Jalan Adhyaksa, Jalan Sukaria, Abdesir dan juga datang dari Sudiang.
Aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar mengangkut menggunakan tiga mobil. Lima diantara pelaku geng motor, dilakukan pengembangan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Fery Abraham, membenarkan adanya pengakuan dari salah seorang pelaku geng motor dan masih dalam penyelidikan.
"Ini masih proses dan kita masih kembangkan," kata Fery melalui Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah.
Kapendam VII Wirabuana, Letkol Inf I Made Sutia saat dihubungi membantah keterilbatan anggota TNI. Dia mengatakan, pernyataan pelaku geng motor tidaklah benar.
Menurutnya, pelaku bisa saja mengada ada dan tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Proses pemeriksaan perlu dilakukan.
"Apa bisa tunjukkan orangnya. Laporan ini akan kita tindaklanjuti dengan melakukan pengawasan," kata I Made.
Sementara itu, Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah mengatakan jika hasil cipta kondisi dilakukan setiap Polsek-Polsek dan bekerjasama dengan pihak TNI.
Adapun keterlibataan dugaan oknum TNI masih dalam penyelidikan dan pembuktiannya. Dari 30-an anggota geng motor yang diamankan, lima diantaranya berhasil diidentifikasi melakukan tindakan kriminal yakni Dejan (17), Asri (17), Yuda (17), Andika (17) dan Arya (19).
Penangkapan kawanan geng motor ini dipimpin langsung oleh Kanit Resmob Polrestabes Makassar Iptu Sandi Galih Putra.
"Kelimanya sementara diperiksa dan penyelidikan di Mapolrestabes Makassar," kata Mantasiah.
Menurut Mantasiah, hasil pengamanan tim terpadu yang bekerja sama dengan pemerintah Kota Makassar dan TNI menjaring beberapa pelaku kejahatan Minggu, 21 September diantaranya 11 orang saat pesta minuman ketas di Jalan Sultan Alauddin.
Penangkapan terhadap lima anggota geng motor itu sesuai dengan laporan polisi yaitu; Lp/1342/Vll2014/Manggala tanggal 18 Juli 2014; LP/67/Vlll/Manggala tanggal 11 Agustus 2014; Lp/1530/Vlll/Panakukang, 15 Agustus 2014 ; Lp/1574/Vlll/Panakukang 24 Agustus 2014.
Dan satu pelaku membawa senjata tajam berupa badik di Polsekta Tamalanrea bernama Hamsah (29).
Ke 30 anggota geng motor yang meresahkan sebagian masyarakat Kota Makassar ini berhasil ditangkap pihak kepolisian di sekitar Kampus STMIK Handayani, Jalan Adhyaksa, Kecamatan Panakukkang, sekira pukul 23.00, Wita, Sabtu 20 September 2014.
Beberapa orang di antara 30 anggota geng motor itu ternyata dibekingi oleh oknum TNI. Bahkan dua dari pelaku geng motor yakni DJ dan As yang ditangkap, mengaku terlibat penyerangan sejumlah warkop di Kota Makassar seperti di Warkop 17, Warkop 76, Warkop Deng Sija, Real Coffe, Jalan Pettarani depan Suzuki Sinar Galesong dengan hasil uang Rp5 juta dan sejumlah ponsel.
Penyerangan yang dilakukan 30 anggota geng motor terhadap sejumlah warkop di Kota Makassar itu diduga disuruh oleh oknum anggota TNI Pratu WN.
Pelaku geng motor DJ, mengatakan, saat itu bersama sekitar 10-an motor berboncengan sebelum menyerang Warkop 76. Bersama dengan rekannya, dia dikumpulkan dan diberi minuman keras (miras).
"Dia bilang kalau mau dapat uang masuk di dalam warkop merampas barang berharga milik pengunjung," kata DJ kepada sejumlah wartawan.
Pelaku geng motor ini juga mengakui, hasil rampasan dan perampokannya itu kemudian dibagi secara merata yang dikoordinir oleh oknum TNI tersebut dan berlangsung selama satu bulan.
Sementara itu, AA pelaku geng motor yang diamankan juga diidentifikasi sebagai anak seorang polisi yang berpangkat Aiptu bertugas di Sabhara Polrestabes Makassar.
Pelaku AA yang penuh tato di tubuhnya ini terlibat beberapa perampokan warkop namun hanya diakui satu tempat warkop. "Saya di Warkop 76 saja pak," katanya.
Dari penangkapan 30 anggota geng motor ini yang tergolong jumlah besar mereka berasal dari Jalan Batua, Jalan Adhyaksa, Jalan Sukaria, Abdesir dan juga datang dari Sudiang.
Aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar mengangkut menggunakan tiga mobil. Lima diantara pelaku geng motor, dilakukan pengembangan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Fery Abraham, membenarkan adanya pengakuan dari salah seorang pelaku geng motor dan masih dalam penyelidikan.
"Ini masih proses dan kita masih kembangkan," kata Fery melalui Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah.
Kapendam VII Wirabuana, Letkol Inf I Made Sutia saat dihubungi membantah keterilbatan anggota TNI. Dia mengatakan, pernyataan pelaku geng motor tidaklah benar.
Menurutnya, pelaku bisa saja mengada ada dan tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Proses pemeriksaan perlu dilakukan.
"Apa bisa tunjukkan orangnya. Laporan ini akan kita tindaklanjuti dengan melakukan pengawasan," kata I Made.
Sementara itu, Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah mengatakan jika hasil cipta kondisi dilakukan setiap Polsek-Polsek dan bekerjasama dengan pihak TNI.
Adapun keterlibataan dugaan oknum TNI masih dalam penyelidikan dan pembuktiannya. Dari 30-an anggota geng motor yang diamankan, lima diantaranya berhasil diidentifikasi melakukan tindakan kriminal yakni Dejan (17), Asri (17), Yuda (17), Andika (17) dan Arya (19).
Penangkapan kawanan geng motor ini dipimpin langsung oleh Kanit Resmob Polrestabes Makassar Iptu Sandi Galih Putra.
"Kelimanya sementara diperiksa dan penyelidikan di Mapolrestabes Makassar," kata Mantasiah.
Menurut Mantasiah, hasil pengamanan tim terpadu yang bekerja sama dengan pemerintah Kota Makassar dan TNI menjaring beberapa pelaku kejahatan Minggu, 21 September diantaranya 11 orang saat pesta minuman ketas di Jalan Sultan Alauddin.
Penangkapan terhadap lima anggota geng motor itu sesuai dengan laporan polisi yaitu; Lp/1342/Vll2014/Manggala tanggal 18 Juli 2014; LP/67/Vlll/Manggala tanggal 11 Agustus 2014; Lp/1530/Vlll/Panakukang, 15 Agustus 2014 ; Lp/1574/Vlll/Panakukang 24 Agustus 2014.
Dan satu pelaku membawa senjata tajam berupa badik di Polsekta Tamalanrea bernama Hamsah (29).
(sms)