Tim DVI Dilibatkan Ungkap Identitas Potongan tubuh di Genuk

Minggu, 21 September 2014 - 15:30 WIB
Tim DVI Dilibatkan Ungkap...
Tim DVI Dilibatkan Ungkap Identitas Potongan tubuh di Genuk
A A A
SEMARANG - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah dilibatkan untuk mengungkap identitas maupun mencari tahu penyebab kematian korban yang ditemukan dalam bentuk potongan-potongan tubuh dan belulang tak lengkap di Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Empat hari pasca ditemukan, polisi belum bisa menyimpulkan siapa identitas si korban maupun apa penyebab matinya hingga terpotong-potong beberapa bagian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto, mengatakan berbagai petunjuk akan dicari tahu, termasuk pemeriksaan sidik jari jika bisa dilakukan pada potongan jenazah.

"Ahli forensik yang akan melakukan pemeriksaan jenazah, untuk mengidentifikasi. Ahli forensik di DVI," ungkapnya saat dihubungi, Minggu (21/9/2014).

Pemeriksaan-pemeriksaan lain yang akan dilakukan, di antaranya adalah tes DNA.
"Belum ada laporan masuk ke kami, mengenai warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya," lanjutnya.

Diketahui, DVI yang ada di Polda Jateng memang berada di Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Sub Bidang Kedokteran Kepolisian (Dokpol).

Mengingat kondisi jenazah diduga manusia dalam kondisi rusak berat, membusuk dan mutilasi, maka proses identifikasi menggunakan metode ilmiah.

Di antaranya, dilakukan dengan sidik jari, kedokteran umum, kedokteran gigi, antropologi, serologis hingga biomolekuler.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, mengungkapkan jika jenazah sudah teridentifikasi tentu akan diserahkan ke pihak keluarganya, melalui tes DNA.

"Tes DNA akan digunakan untuk memastikan apakah yang mengaku kerabatnya memang benar-benar keluarganya," jelasnya.

Sejauh ini tim masih berupaya mengidentifikasi aneka belulang dan potongan tubuh. Ini juga memastikan, apakah potongan-potongan itu bagian tubuh manusia, satu orang atau lebih.

Potongan-potongan itu masih disimpan di RS Bhayangkara Kota Semarang.
"Masalah tes DNA itu tergantung kebutuhan penyidikan. Bila dianggap perlu, pasti akan dilaksanakan tes DNA," lanjutnya.

Kepala Seksi Identifikasi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jawa Tengah, Kompol Sukhamdi, mengatakan sejauh ini belum ada laporan dari warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya.

"Penyebab kematian belum dapat disimpulkan maupun siapa identitas jenazah," jelasnya saat dihubungi Minggu (21/9/2014).
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)