Pemkab Tulungagung Buru Istri Anggota ISIS
A
A
A
TULUNGAGUNG - Seorang wanita asal Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, diinfomasikan telah diperistri seorang anggota organisasi Islamic State Iraq and Syiria (ISIS).
"Kita akan usut masalah ini, termasuk melacak keberadaan yang bersangkutan," ujar Bupati Tulungagung Sahri Mulyo, kepada wartawan, Selasa (16/9/2014).
Informasi yang dihimpun, suami wanita itu merupakan warga Sumenep, Madura. Masalah ini terungkap secara tidak sengaja, saat sang istri hendak menyusul sang suami ke Syiria.
Dalam proses pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Srengat, Kabupaten Blitar, diketahui bahwa suaminya wanita itu diduga anggota ISIS. Lelaki tersebut sudah beberapa tahun tidak pulang ke Tulungagung.
"Kita akan berkoordinasi dengan aparat. Sebab selain itu, informasinya juga ada peredaran selebaran terkait ajaran ISIS. Kendati demikian belum kategori berbahaya," terang Sahri.
Namun begitu, pihaknya tetap mengantisipasi tumbuhnya gerakan radikalisme di Tulungagung. Selain elemen masyarakat, ormas keagamaan, SKPD, unsur TNI dan kepolisian, juga diminta untuk mewaspadai gerakan radikal itu.
Komandan Kodim 0807 Tulungagung Letkol Gunawan Permadi mengatakan, ISIS merupakan organisasi terlarang yang ditolak di Indonesia. Sebab ideologi yang diusung ISIS bertentangan dengan Pancasila.
"Selain sosialisasi ke desa-desa, kita juga mengoptimalkan babinsa. Meski hari ini tidak nampak gejala, gerakannya tetap patut kita diwaspadai," tegasnya.
"Kita akan usut masalah ini, termasuk melacak keberadaan yang bersangkutan," ujar Bupati Tulungagung Sahri Mulyo, kepada wartawan, Selasa (16/9/2014).
Informasi yang dihimpun, suami wanita itu merupakan warga Sumenep, Madura. Masalah ini terungkap secara tidak sengaja, saat sang istri hendak menyusul sang suami ke Syiria.
Dalam proses pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Srengat, Kabupaten Blitar, diketahui bahwa suaminya wanita itu diduga anggota ISIS. Lelaki tersebut sudah beberapa tahun tidak pulang ke Tulungagung.
"Kita akan berkoordinasi dengan aparat. Sebab selain itu, informasinya juga ada peredaran selebaran terkait ajaran ISIS. Kendati demikian belum kategori berbahaya," terang Sahri.
Namun begitu, pihaknya tetap mengantisipasi tumbuhnya gerakan radikalisme di Tulungagung. Selain elemen masyarakat, ormas keagamaan, SKPD, unsur TNI dan kepolisian, juga diminta untuk mewaspadai gerakan radikal itu.
Komandan Kodim 0807 Tulungagung Letkol Gunawan Permadi mengatakan, ISIS merupakan organisasi terlarang yang ditolak di Indonesia. Sebab ideologi yang diusung ISIS bertentangan dengan Pancasila.
"Selain sosialisasi ke desa-desa, kita juga mengoptimalkan babinsa. Meski hari ini tidak nampak gejala, gerakannya tetap patut kita diwaspadai," tegasnya.
(san)