Mayat Bayi Ditemukan Membusuk di Timbunan Enceng Gondok
A
A
A
BANTUL - Sesosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki kembali ditemukan di Bendung Kiyaran RT 06, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Jum'at (12/9/2014) sekitar pukul 12.30 WIB.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan Arya (11) dan Dimas (11) siswa SD yang sedang bermain di sungai tersebut.
Ribet (48), warga setempat menuturkan, orok tersebut pertama ditemukan anak-anak SD yang sedang bermain di sekitar sungai.
Saat itu, kedua anak yaitu Arya dan Dimas melihat benda menyerupai sebuah boneka. Keduanya lantas berteriak-teriak memanggil teman-temannya yang lain. "Seketika itu warga langsung banyak yang berdatangan," ujarnya.
Beberapa warga mencoba mencari tahu orok malang yang tersangkut di rerimbunan enceng gondok bendung tersebut.
Pertama kali posisi orok tersebut tertelungkup sehingga belum dapat dipastikan boneka atau bayi.
Ada warga yang mencoba memegang benda mirip boneka tersebut dengan menggunakan kayu dan dipastikan benda tersebut adalah bayi.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jetis. Oleh pihak Polsek dan Puskesmas tersebut, bayi malang tersebut dievakuasi dan diperiksa.
Dan memastikan benda yang mengambang tersebut merupakan bayi berkelamin laki-laki. "Itu keadaannya sudah membusuk, baunya sangat menyengat," tambahnya.
Kapolsek Jetis, AKP Sumadi mengatakan, bayi malang tersebut diperkirakan dibuang orangtuanya di wilayah lain sekitar seminggu sebelumnya. Ketika ditemukan orok tersebut dalam keadaan membusuk dengan muka sudah hancur.
Sumadi menambahkan, usia bayi itu diperkirakan baru sekitar 5-6 bulan. Meski anggota badan bayi tersebut sudah lengkap, namun belum saatnya lahir.
Diperkirakan dibuang dari daerah lain dan terbawa arus sampai ke Bendung Kiyaran dan tersangkut tanaman eceng gondok.
"Setelah diperiksa, berdasarkan kesepakatan kami serahkan ke warga untuk diurus dan dikebumikan," ujarnya.
Dalam dua hari terakhir, penemuan bayi malang terjadi di Bantul. Penemuan di Kiyaran ini juga tercatat untuk yang kedua kalinya di wilayah Polsek Jetis, meski tenggang waktunya cukup lama.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan Arya (11) dan Dimas (11) siswa SD yang sedang bermain di sungai tersebut.
Ribet (48), warga setempat menuturkan, orok tersebut pertama ditemukan anak-anak SD yang sedang bermain di sekitar sungai.
Saat itu, kedua anak yaitu Arya dan Dimas melihat benda menyerupai sebuah boneka. Keduanya lantas berteriak-teriak memanggil teman-temannya yang lain. "Seketika itu warga langsung banyak yang berdatangan," ujarnya.
Beberapa warga mencoba mencari tahu orok malang yang tersangkut di rerimbunan enceng gondok bendung tersebut.
Pertama kali posisi orok tersebut tertelungkup sehingga belum dapat dipastikan boneka atau bayi.
Ada warga yang mencoba memegang benda mirip boneka tersebut dengan menggunakan kayu dan dipastikan benda tersebut adalah bayi.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jetis. Oleh pihak Polsek dan Puskesmas tersebut, bayi malang tersebut dievakuasi dan diperiksa.
Dan memastikan benda yang mengambang tersebut merupakan bayi berkelamin laki-laki. "Itu keadaannya sudah membusuk, baunya sangat menyengat," tambahnya.
Kapolsek Jetis, AKP Sumadi mengatakan, bayi malang tersebut diperkirakan dibuang orangtuanya di wilayah lain sekitar seminggu sebelumnya. Ketika ditemukan orok tersebut dalam keadaan membusuk dengan muka sudah hancur.
Sumadi menambahkan, usia bayi itu diperkirakan baru sekitar 5-6 bulan. Meski anggota badan bayi tersebut sudah lengkap, namun belum saatnya lahir.
Diperkirakan dibuang dari daerah lain dan terbawa arus sampai ke Bendung Kiyaran dan tersangkut tanaman eceng gondok.
"Setelah diperiksa, berdasarkan kesepakatan kami serahkan ke warga untuk diurus dan dikebumikan," ujarnya.
Dalam dua hari terakhir, penemuan bayi malang terjadi di Bantul. Penemuan di Kiyaran ini juga tercatat untuk yang kedua kalinya di wilayah Polsek Jetis, meski tenggang waktunya cukup lama.
(sms)