Bandara Kertajati Harus Didukung Jalan Tol
A
A
A
BANDUNG - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, harus memiliki pasangan infrastruktur pendukung. Artinya, pembangunan bandara tersebut harus sepaket dengan infrastruktur lain yaitu jalan tol.
"Jangan sampai kejadian-kejadian sebelumnya terulang, bandaranya jadi tapi jalan tolnya belum jadi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung (CT) di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/9/2014) malam.
Hal itu dibahas dalam rapat tertutup dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta menteri dan pejabat lainnya. Dari hasil pemaparan Aher, Kemenhub, dan PT Angkasa Pura II, progres pembangunan Bandara Kertajati memperlihatkan tren positif.
"Dari sana terlihat bahwa pembangunan Bandara Kertajati so far on track, artinya sesuai dengan schedule yang ada," ungkapnya.
Meski begitu, ia mengingatkan ada sejumlah catatan yang harus segera diselesaikan berbagai pihak terkait, di antaranya terkait pembebasan lahan, pemindahan jalan, relokasi sungai, hingga sinkronisasi landasan pacu dan terminal.
"Itu menjadi PR (pekerjaan rumah) untuk segera diselesaikan agar betul-betul Bandara Kertajati ini bisa selesai tepat pada waktunya," ucap CT.
Bersama berbagai pihak terkait, CT mengaku membahas soal jalan tol yang akan jadi 'pendamping' BIJB, salah satunya Jalan Tol Cikampek-Palimanan. Jalan tol yang sedang dibangun pun diharapkan rampung bersamaan dengan rampungnya BIJB.
Sinkronisasi sudah dibuat agar masing-masing pihak bisa bekerja lebih maksimal demi percepatan pembangunan BIJB dan jalan tol pendukungnya.
"Apabila bandara itu nanti jadi diharapkan 2017, mungkin nanti pemanfaatannya efektif 2018, itu jalan tol yang menghubungkan dengan seluruh penduduk yang berada di wilayah Jawa Barat itu sudah bisa terakses dengan baik," tandas CT.
"Jangan sampai kejadian-kejadian sebelumnya terulang, bandaranya jadi tapi jalan tolnya belum jadi," kata Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung (CT) di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/9/2014) malam.
Hal itu dibahas dalam rapat tertutup dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta menteri dan pejabat lainnya. Dari hasil pemaparan Aher, Kemenhub, dan PT Angkasa Pura II, progres pembangunan Bandara Kertajati memperlihatkan tren positif.
"Dari sana terlihat bahwa pembangunan Bandara Kertajati so far on track, artinya sesuai dengan schedule yang ada," ungkapnya.
Meski begitu, ia mengingatkan ada sejumlah catatan yang harus segera diselesaikan berbagai pihak terkait, di antaranya terkait pembebasan lahan, pemindahan jalan, relokasi sungai, hingga sinkronisasi landasan pacu dan terminal.
"Itu menjadi PR (pekerjaan rumah) untuk segera diselesaikan agar betul-betul Bandara Kertajati ini bisa selesai tepat pada waktunya," ucap CT.
Bersama berbagai pihak terkait, CT mengaku membahas soal jalan tol yang akan jadi 'pendamping' BIJB, salah satunya Jalan Tol Cikampek-Palimanan. Jalan tol yang sedang dibangun pun diharapkan rampung bersamaan dengan rampungnya BIJB.
Sinkronisasi sudah dibuat agar masing-masing pihak bisa bekerja lebih maksimal demi percepatan pembangunan BIJB dan jalan tol pendukungnya.
"Apabila bandara itu nanti jadi diharapkan 2017, mungkin nanti pemanfaatannya efektif 2018, itu jalan tol yang menghubungkan dengan seluruh penduduk yang berada di wilayah Jawa Barat itu sudah bisa terakses dengan baik," tandas CT.
(zik)