4 Siswi SMP Lolos dari Penculikan

Rabu, 10 September 2014 - 17:15 WIB
4 Siswi SMP Lolos dari Penculikan
4 Siswi SMP Lolos dari Penculikan
A A A
KAYUAGUNG - Empat orang siswi SMPN 3 Kayuagung, Kabupaten OKI, berhasil meloloskan diri dari aksi penculikan yang dilakukan oleh tiga orang tidak dikenal.

Keempat siswi tersebut adalah Yulia Riski, Mariana, Saudah dan Rosalina, siswi kelas IX di SMPN 3 Kayuagung.

Peristiwa penculikan itu, terjadi Selasa 9 September 2014 lalu, saat mereka pulang sekolah sekitar pukul 13.30 WIB, di Jalan Pahlawan Letnan Yusuf Singedekane dekat Taman Segitiga Emas.

Saat itu, keempat korban sedang memfotokopi buku pelajaran di fotokopi Samsai Jalan Pahlawan Kayuagung di seberang Taman Segitiga Emas Kayuagung.

Setelah memfotokopi tugas dari sekolah, mereka memutuskan untuk pulang, sembari menunggu ojek dipinggir jalan.

Saat itu keadaan jalan terlihat sepi, sementara ojek yang ditunggu tak kunjung datang. Tiba-tiba datang mobil Avanza warna Merah Maron, menghampiri ke empat siswa itu, untuk menawarkan jasa tumpangan.

"Mau pulang dek, ikut kami aja entar diantar karena ojek tidak ada lagi," kata pelaku menawarkan jasa tumpangan kepada siswi tersebut, yang ditirukan Marwan orang tua dari korban Yulia Riski, saat melaporkan kejadian yang menimpa putrinya di SMPN 3 Kayuagung, Rabu (10/9/2014).

Tetapi keempat korban tidak mau, pelaku tidak tinggal diam begitu saja, meski tawarannya ditolak.

"Justru dua orang pelaku turun dari mobil, dan mengejar keempat siswi itu sampai ke belakangan sekolah, yang sangat sepi. Karena cemas dan takut, anak saya Yulia, terluka di pahanya saat melewati kandang kawat untuk menyelamatkan diri," tambah Warman.

Sementara temannya, Saudah yang sempat berhasil ditangkap pelaku, melakukan perlawanan kepada pelaku, dengan menendang bagian kemaluannya, hingga pelaku melepaskan tangannya yang sudah memegang korban.

Akhirnya keempat korban berhasil menyelamatkan diri. Gagal menculik korban pelaku langsung melarikan diri ke arah Lampung.

"Kalau anak aku tidak melawan, mungkin sudah jadi korban, ini dia tidak sekolah karena trauma dari kejadian itu," kata Agusman orang tua Saudah.

Menurut Agusman, akibat melakukan perlawanan pakaian sekolah anaknya sobek-sobek, terutama di bagian roknya.

"Rok anak aku robek gara-gara dia melawan, tapi aku bersyukur anak aku selamat," ungkapnya. Selain Agusman dan Marwan, hal senada juga diungkapkan Martini orang tua dari Mariana.

"Biasanya kalau ada tugas apa hendak main tempat kawannya anak aku telepon dulu, tapi mungkin sudah fotokopi memang mau pulang ke rumah, nah tidak tahunya kejadianya seperti ini," katanya.

Akibat kejadian itu, ketiga siswi tersebut Yulia Riski, Mariana, dan Saudah tidak masuk sekolah karena masih trauma. Hanya Rosalina, masih tetap masuk sekolah seperti biasanya.

Berkaca dari kejadian ini, para orang tua korban meminta pihak sekolah, melakukan pengawasan ketat terhadap semua siswa, agar kejadian ini tidak terulang lagi.

"Kita minta pihak sekolah jangan diam saja, kami minta fasilitasi agar hal ini bisa dilaporkan ke polisi," kata ketiga orang tua korban.

Kepala SMPN 3 Kayuagung, Woro Kusdarini, melalui Wakasek kesiswaan, M Mukrowin mengatakan, pihaknya akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

"Kita akan dampingi orang tua korban, untuk melaporkan permasalahan ini ke polisi. Kami juga kedepan akan melakukan pengawasan ketat kepada para siswa kami, agar hal ini tidak terjadi lagi," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9138 seconds (0.1#10.140)