Dolly Tutup, PSK Pengidap HIV Jualan di Jalan

Rabu, 10 September 2014 - 14:30 WIB
Dolly Tutup, PSK Pengidap...
Dolly Tutup, PSK Pengidap HIV Jualan di Jalan
A A A
SURABAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat, pasca penutupan lokalisasi Dolly, pada 18 Juni hingga kini, jumlah perempuan yang mengidap HIV/AIDS mencapai 50 orang.

"Para perempuan itu hasil tangkapan dari razia yang rutin digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita, kepada wartawan, Rabu (10/9/2014).

Ditambahkan dia, selama razia, Satpol PP selalu melibatkan tim dari dinkes. Ketika Satpol PP berhasil menjaring perempuan yang diduga berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK), tim dari dinkes akan melakukan pemeriksaan dan tes HIV.

Ketika sudah diketahui si perempuan mengidap HIV, maka pihaknya akan langsung memberikan obat antiretroviral. Berdasarkan penelitian, pasien HIV yang mendapat pengobatan ARV, kecil kemungkinan menularkan HIV ke orang lain.

"Setelah kami beri ARV, selanjutnya para pengidap HIV ini akan kami kembalikan ke daerah asal mereka. Nantinya mereka akan ditangani oleh dinkes setempat," terangnya.

Diketahui, setelah lokalisasi Dolly ditutup, Satpol PP gencar menggelar razia disejumlah tempat hiburan. Di antaranya tempat karaoke dan juga hotel kelas melati. Diduga, tempat-tempat tersebut menjadi tempat PSK eks Dolly "berjualan".

Selain di hotel kelas melati dan tempat karaoke, Satpol PP juga merazia sejumlah panti pijat yang diduga memberi layanan plus-plus. Panti pijat ini tersebar di sejumlah lokasi, seperti di Kedungdoro, Darmo Park, dan Kalibokor.

"Selain untuk menjaring PSK eks Dolly yang masih beroperasi, razia untuk juga untuk mendata warga yang tidak punya identitas," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)