Peternak Mulai Lirik Jual Hewan Kurban Lewat Online
A
A
A
YOGYAKARTA - Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriyah tinggal satu bulan lagi. Penjualan hewan ternak untuk kurban pun sudah mulai banyak dilakukan untuk mendapatkan harga jual yang sesuai dengan harapan.
Disisi lain, bagi kalangan pembeli, mereka memilih mencari hewan kurban jauh hari sebelum perayaan supaya dapat leluasa memilih dan mendapatkan harga yang sedikit lebih terjangkau.
Sebab tak bisa dipungkiri, semakin mendekati lebaran Idul Adha harga hewan kurban akan merangkak naik, terlebih bila sudah membeli dari tangan pedagang.
Meski harga jual hewan kurban pasti naik, selama ini yang terjadi pemilik hewan tidak semuanya memasarkan sendiri hewan kurban mereka di pasar hewan.
Sebab, bila sampai di pasar mereka akan hadapi banyak orang yang semuanya bukan hanya calon pembeli, melainkan lebih banyak pedagang atau biasa disebut blantik.
Saat seperti itu, kelihaian dalam bertransaksi menjadi senjata untuk mendapatkan harga yang sesuai. Bila tidak, hewan hewan tidak akan laku sesuai harga yang diinginkan dan harus membawa pulang.
Namun kini, saat orang mulai terbiasa dengan dunia internet, bahkan untuk mengaksesnya pun dapat dilakukan dengan ponsel, situs toko-toko online mulai banyak dilirik.
Dengan memposting foto hewan kurban yang hendak dijual dilengkapi sedikit informasi mengenai ciri hewan, alamat maupun nomor ponsel yang dapat dihubungi, pemilik hewan hanya tinggal di rumah menunggu setiap waktu calon pembeli yang akan menghubungi tanpa harus membawa hewan mereka ke pasar.
Seperti yang dilakoni Agus Prawoto, warga Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul. Pria ini mencoba menawarkan sapi jantan siap kurban milik orang tuanya melalui salah satu toko online dengan harga Rp19 juta.
Dia pun mengaku baru kali pertama mencoba menawarkan lewat toko online karena biasanya orang tuanya menawarkan sapi yang akan dujual untuk kurban kepada pedagang. Pun begitu yang dilakukan oleh warga lain yang memiliki ternak sapi.
"Biasanya pedagang datang, karena ditempat saya ada kelompok peternak, lewat online baru kali ini mungkin lebih untung bila langsung bertransaksi dengan pembeli," akunya.
Sebab, dari perhitungan Agus, bilamana menjual lewat pedagang sapi, selisih harga akan jatuh sampai Rp500 ribu - Rp1juta, bahkan lebih dari itu.
Untuk itu, supaya mendapatkan pembeli yang mau memberikan harga lebih tinggi atau mendekati harga yang ditawarkan, dia pun memilih jauh-jauh hari menawarkan sapi kurban miliknya dibandingkan mepet dengan hari kurban.
"Kalau terlalu mepet takutnya tidak ada lagi yang mau membeli dan nantinya ketika dijual setelah lebaran kurban justeru harga jatuh lebih murah," ujarnya.
Selain Agus, ada pula Febritya Dwi Romansyah warga Jipangan, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul. Pada toko online yang berbeda pria ini justeru menawarkan dua ekor sapi pejantan siap kurban sekaligus.
Masing masing ditawarkan dengan harga Rp18 juta dan Rp19,5 juta. Dikatakan Febri, sengaja dia mencoba menawarkan sapi kurban lewat toko online untuk menjaring pembeli dari daerah lain. Sebab, dari penuturannya, yang selama ini terjadi, mereka yang membeli hanya orang-orang di sekitar daerah Bambanglipuro.
Terbukti, dari mulai memposting penawaran lewat online, sudah banyak warga dari luar daerah yang menghubungi dan memberikan penawaran.
Namun, belum lama diposting sejak Jumat 5 September lalu, sapi-sapi yang dijual pun sudah cepat laku. Pembelinya pun justeru lagi-lagi dari orang di daerahnya. "Kebetulan ada empat ekor yang dijual, dua saya coba tawarkan lewat online, tapi sekarang sudah laku semua," bebernya.
Disisi lain, bagi kalangan pembeli, mereka memilih mencari hewan kurban jauh hari sebelum perayaan supaya dapat leluasa memilih dan mendapatkan harga yang sedikit lebih terjangkau.
Sebab tak bisa dipungkiri, semakin mendekati lebaran Idul Adha harga hewan kurban akan merangkak naik, terlebih bila sudah membeli dari tangan pedagang.
Meski harga jual hewan kurban pasti naik, selama ini yang terjadi pemilik hewan tidak semuanya memasarkan sendiri hewan kurban mereka di pasar hewan.
Sebab, bila sampai di pasar mereka akan hadapi banyak orang yang semuanya bukan hanya calon pembeli, melainkan lebih banyak pedagang atau biasa disebut blantik.
Saat seperti itu, kelihaian dalam bertransaksi menjadi senjata untuk mendapatkan harga yang sesuai. Bila tidak, hewan hewan tidak akan laku sesuai harga yang diinginkan dan harus membawa pulang.
Namun kini, saat orang mulai terbiasa dengan dunia internet, bahkan untuk mengaksesnya pun dapat dilakukan dengan ponsel, situs toko-toko online mulai banyak dilirik.
Dengan memposting foto hewan kurban yang hendak dijual dilengkapi sedikit informasi mengenai ciri hewan, alamat maupun nomor ponsel yang dapat dihubungi, pemilik hewan hanya tinggal di rumah menunggu setiap waktu calon pembeli yang akan menghubungi tanpa harus membawa hewan mereka ke pasar.
Seperti yang dilakoni Agus Prawoto, warga Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul. Pria ini mencoba menawarkan sapi jantan siap kurban milik orang tuanya melalui salah satu toko online dengan harga Rp19 juta.
Dia pun mengaku baru kali pertama mencoba menawarkan lewat toko online karena biasanya orang tuanya menawarkan sapi yang akan dujual untuk kurban kepada pedagang. Pun begitu yang dilakukan oleh warga lain yang memiliki ternak sapi.
"Biasanya pedagang datang, karena ditempat saya ada kelompok peternak, lewat online baru kali ini mungkin lebih untung bila langsung bertransaksi dengan pembeli," akunya.
Sebab, dari perhitungan Agus, bilamana menjual lewat pedagang sapi, selisih harga akan jatuh sampai Rp500 ribu - Rp1juta, bahkan lebih dari itu.
Untuk itu, supaya mendapatkan pembeli yang mau memberikan harga lebih tinggi atau mendekati harga yang ditawarkan, dia pun memilih jauh-jauh hari menawarkan sapi kurban miliknya dibandingkan mepet dengan hari kurban.
"Kalau terlalu mepet takutnya tidak ada lagi yang mau membeli dan nantinya ketika dijual setelah lebaran kurban justeru harga jatuh lebih murah," ujarnya.
Selain Agus, ada pula Febritya Dwi Romansyah warga Jipangan, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul. Pada toko online yang berbeda pria ini justeru menawarkan dua ekor sapi pejantan siap kurban sekaligus.
Masing masing ditawarkan dengan harga Rp18 juta dan Rp19,5 juta. Dikatakan Febri, sengaja dia mencoba menawarkan sapi kurban lewat toko online untuk menjaring pembeli dari daerah lain. Sebab, dari penuturannya, yang selama ini terjadi, mereka yang membeli hanya orang-orang di sekitar daerah Bambanglipuro.
Terbukti, dari mulai memposting penawaran lewat online, sudah banyak warga dari luar daerah yang menghubungi dan memberikan penawaran.
Namun, belum lama diposting sejak Jumat 5 September lalu, sapi-sapi yang dijual pun sudah cepat laku. Pembelinya pun justeru lagi-lagi dari orang di daerahnya. "Kebetulan ada empat ekor yang dijual, dua saya coba tawarkan lewat online, tapi sekarang sudah laku semua," bebernya.
(sms)