Pensiunan Guru Tewas Ditikam di Ubun-Ubun
A
A
A
DELISERDANG - Seorang pensiunan guru Sahut Simanjuntak (65) ditemukan tewas dibunuh di belakang bekas rumah makan Wong Solo di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Sukamandi Hilir, Kecamatan Pagar Merbau, Deliserdang, Sabtu (6/9/2014) .
Di lokasi kejadian, jasad korban yang menggenakan kemeja putih, celana panjang hitam, dan sandal, tampak berlumuran darah. Terdapat sebilah pisau yang berlumur darah tak jauh dari tubuh korban.
Dari tubuh korban tampak terlihat lima luka tikam pisau. Di bagian kepala, tepat di ubun-ubun ada dua bekas tikaman. Sedangkan di bagian punggung ada tiga luka tikaman.
Bercak darah korban pun terlihat di lantai bekas rumah makan Wong Solo itu. Penemuan jasad Sahut Simanjuntak ini membuat ratusan warga sekitar gempar.
Belum diketahui siapa pelaku dan motif pembunuhan sadis ini. Namun, sepeda motor milik korban, Hondra Supra X 125 bernopol BK 4035 MA, helm warna hitam, dan telepon selularnya masih berada di lokasi kejadian.
Tak berselang lama, petugas Identifikasi Polres Deliserdang dan Kapolres Deliserdang AKBP M Edi Faryadi tiba di lokasi kejadian. Setelah petugas Identifikasi Polres Deliserdang tiba jasad Sahut Simanjuntak pun dibawa ke RSUD Deliserdang untuk menjalani proses autopsi.
Belum diketahui secara pasti siapa yang pertama sekali melihat jasad korban. Sedangkan istri korban yang diketahui bermarga Rajagukguk enggan untuk dijumpai wartawan di rumahnya yang hanya berjarak 1 kilometer dari tempat kejadian perkara.
Perempuan berkulit putih tersebut mengaku, tidak mau tahu soal penyebab kematian suaminya. Ketika diperiksa di ruang penyidik Polres Deliserdang, perempuan berusia 51 tahun ini juga enggan berbicara banyak.
“Aku enggak tahu. Saat kejadian aku berada di ladang,” ketusnya sambil masuk menuju ruang penyidik, Sabtu (6/9/2014).
Dari keterangan warga di sekitar, ternyata hubungan korban dan suaminya itu belakangan sedang tidak harmonis.
“Keluarganya enggak suka kalau korban sering keluar dengan laki-laki lain. Ya laki-laki itu kawan korbanlah. Ya memang selama ini kami mengenal korban orangnya ramah dan sopan dengan para tetangga,” ujar Misnah (45) seorang tetangganya.
Sementara itu, Kapolres Deliserdang AKBP M Edi Faryadi mengungkapkan, anggotanya masih melakukan olah di tempat kejadian perkara. Beberapa barang milik korban seperti sepeda motor dan telepon genggam sudah diamankan untuk keperluan penyelidikan.
Edi Faryadi mengatakan, masih menyelidiki kasus pembunuhan tersebut, sehingga belum bisa memastikan apa motifnya.
Dia hanya mengatakan, kejadian pembunuhan sadis tersebut diperkirakan belum lama. Hal itu berdasarkan penemuan sejumlah barang bukti dan kondisi korban di lokasi kejadian.
“Kami perkirakan kejadian ini masih baru beberapa jam sebelum ditemukan pada pukul 15.30 WIB,” tandas Edi Faryadi.
Di lokasi kejadian, jasad korban yang menggenakan kemeja putih, celana panjang hitam, dan sandal, tampak berlumuran darah. Terdapat sebilah pisau yang berlumur darah tak jauh dari tubuh korban.
Dari tubuh korban tampak terlihat lima luka tikam pisau. Di bagian kepala, tepat di ubun-ubun ada dua bekas tikaman. Sedangkan di bagian punggung ada tiga luka tikaman.
Bercak darah korban pun terlihat di lantai bekas rumah makan Wong Solo itu. Penemuan jasad Sahut Simanjuntak ini membuat ratusan warga sekitar gempar.
Belum diketahui siapa pelaku dan motif pembunuhan sadis ini. Namun, sepeda motor milik korban, Hondra Supra X 125 bernopol BK 4035 MA, helm warna hitam, dan telepon selularnya masih berada di lokasi kejadian.
Tak berselang lama, petugas Identifikasi Polres Deliserdang dan Kapolres Deliserdang AKBP M Edi Faryadi tiba di lokasi kejadian. Setelah petugas Identifikasi Polres Deliserdang tiba jasad Sahut Simanjuntak pun dibawa ke RSUD Deliserdang untuk menjalani proses autopsi.
Belum diketahui secara pasti siapa yang pertama sekali melihat jasad korban. Sedangkan istri korban yang diketahui bermarga Rajagukguk enggan untuk dijumpai wartawan di rumahnya yang hanya berjarak 1 kilometer dari tempat kejadian perkara.
Perempuan berkulit putih tersebut mengaku, tidak mau tahu soal penyebab kematian suaminya. Ketika diperiksa di ruang penyidik Polres Deliserdang, perempuan berusia 51 tahun ini juga enggan berbicara banyak.
“Aku enggak tahu. Saat kejadian aku berada di ladang,” ketusnya sambil masuk menuju ruang penyidik, Sabtu (6/9/2014).
Dari keterangan warga di sekitar, ternyata hubungan korban dan suaminya itu belakangan sedang tidak harmonis.
“Keluarganya enggak suka kalau korban sering keluar dengan laki-laki lain. Ya laki-laki itu kawan korbanlah. Ya memang selama ini kami mengenal korban orangnya ramah dan sopan dengan para tetangga,” ujar Misnah (45) seorang tetangganya.
Sementara itu, Kapolres Deliserdang AKBP M Edi Faryadi mengungkapkan, anggotanya masih melakukan olah di tempat kejadian perkara. Beberapa barang milik korban seperti sepeda motor dan telepon genggam sudah diamankan untuk keperluan penyelidikan.
Edi Faryadi mengatakan, masih menyelidiki kasus pembunuhan tersebut, sehingga belum bisa memastikan apa motifnya.
Dia hanya mengatakan, kejadian pembunuhan sadis tersebut diperkirakan belum lama. Hal itu berdasarkan penemuan sejumlah barang bukti dan kondisi korban di lokasi kejadian.
“Kami perkirakan kejadian ini masih baru beberapa jam sebelum ditemukan pada pukul 15.30 WIB,” tandas Edi Faryadi.
(sms)