Tugiman Gantung Diri di Pohon
A
A
A
BANTUL - Tugiman Tugimulyo, warga Dusun Gunung Mojo RT 24 Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, ditemukan tewas gantung diri di pohon. Mayatnya ditemukan di bawah pohon di pekarangan rumah Karto, Kamis (4/9/2014) sekitar pukul 06.30 WIB.
Kapolsek Sedayu Kompol Darwis menjelaskan, korban meninggal diduga karena gantung diri. Hal tersebut terlihat dari leher yang terlilit kain, sementara ujung kain lainnya juga masih terikat pada dahan yang patah dari pohon yang tak jauh dari tempat dia ditemukan meninggal.
"Kami menduga bunuh diri. Dahan yang digunakan untuk melilitkan kain patah tak kuat menahan beban tubuhnya," jelasnya.
Darwis mengungkapkan, tubuh Tugiman pertama kali korban diketahui oleh tetangga korban, Tumar (52). Saat itu, Tumar hendak pergi ke sungai untuk buang hajat. Saat melintasi pekarangan rumah tetangga korban, dia melihat ada sesosok tubuh menggeletak di tanah.
Saat itu, Tugiman ditemukan telah meninggal tengkurap di tanah dengan lilitan sarung di leher yang dikaitkan pada pohon adem ati. Tetapi dahan pohon yang ada di pekarangan tetangga korban tersebut patah sehingga tubuh korban tergeletak di tanah.
"Dari hasil pemeriksaan pada tubuh korban, tim identifikasi dan petugas medis tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan," ujarnya.
Humas Polsek Sedayu Ipda Agus Supraja mengatakan, karena dari hasil pemeriksaan tidak ada bekas penganiayaan, petugas menyatakan bahwa korban meninggal dunia disebabkan gantung diri. Setelah proses identifikasi selesai, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
Agus menyebutkan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban sejak hari Minggu kemarin mengalami sakit pusing sehingga hanya tiduran di rumah. Diduga, karena tidak kuat menahan rasa sakit akhirnya korban nekat gantung diri.
"Sepertinya tak kuat menahan rasa sakit, sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya," ujarnya.
Kapolsek Sedayu Kompol Darwis menjelaskan, korban meninggal diduga karena gantung diri. Hal tersebut terlihat dari leher yang terlilit kain, sementara ujung kain lainnya juga masih terikat pada dahan yang patah dari pohon yang tak jauh dari tempat dia ditemukan meninggal.
"Kami menduga bunuh diri. Dahan yang digunakan untuk melilitkan kain patah tak kuat menahan beban tubuhnya," jelasnya.
Darwis mengungkapkan, tubuh Tugiman pertama kali korban diketahui oleh tetangga korban, Tumar (52). Saat itu, Tumar hendak pergi ke sungai untuk buang hajat. Saat melintasi pekarangan rumah tetangga korban, dia melihat ada sesosok tubuh menggeletak di tanah.
Saat itu, Tugiman ditemukan telah meninggal tengkurap di tanah dengan lilitan sarung di leher yang dikaitkan pada pohon adem ati. Tetapi dahan pohon yang ada di pekarangan tetangga korban tersebut patah sehingga tubuh korban tergeletak di tanah.
"Dari hasil pemeriksaan pada tubuh korban, tim identifikasi dan petugas medis tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan," ujarnya.
Humas Polsek Sedayu Ipda Agus Supraja mengatakan, karena dari hasil pemeriksaan tidak ada bekas penganiayaan, petugas menyatakan bahwa korban meninggal dunia disebabkan gantung diri. Setelah proses identifikasi selesai, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
Agus menyebutkan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban sejak hari Minggu kemarin mengalami sakit pusing sehingga hanya tiduran di rumah. Diduga, karena tidak kuat menahan rasa sakit akhirnya korban nekat gantung diri.
"Sepertinya tak kuat menahan rasa sakit, sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya," ujarnya.
(zik)